Awal Kehidupan
Yohanes lahir kira-kira tahun 7 SM dari pasangan lanjut usia, Imam Zakharia dan Elisabet. Dia lahir di daerah Pegunungan Yudea. Yohanes adalah seorang pendoa yang setia. Dia juga mengajarkan tentang berdoa kepada murid-muridnya (Matius 3:4). Yohanes adalah pria yang tegas dan sederhana. Saat hidup di padang gurun Yudea, dia hanya memakai jubah bulu unta, ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan (Markus 1:6). Namun, di situlah, ia menerima panggilan menjadi nabi (kira-kira tahun 27 M). Sesudah Roh kenabian menghinggapi dia, dia menjadi pengkhotbah yang sangat berani menyuarakan berita pertobatan dan pengampunan dosa kepada banyak orang.
Pelayanan
Sebagai seorang nabi, Yohanes dihormati dan dikagumi oleh banyak orang. Dia memiliki banyak pengikut/murid dari berbagai daerah. Dia adalah seorang hamba Tuhan yang efektif. Walaupun pekerjaannya tanpa mukjizat, tetapi ia memenangkan juga banyak orang. Yohanes juga sangat setia dan taat kepada Allah. Dengan tepat, ia melukiskan pribadinya kepada orang-orang Farisi (Yohanes 1:19-27), dan mengatakan dengan sejujurnya bahwa dia bukan Mesias yang dijanjikan Allah. Dia tidak pernah berniat untuk mencuri kemuliaan Tuhan Yesus, bahkan dengan penuh kerendahan hati dia berkata, "Sukacitaku penuh, Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" (Yohanes 3:25-30). Oleh karena itu, saat mengetahui beberapa dari muridnya selanjutnya mengikuti Yesus, dia tidak mengeluh atau memberontak. Dia menyadari dan menerima kebenaran bahwa dia hanyalah perintis jalan bagi Tuhan Yesus, Sang Mesias.
Yohanes Pembaptis mengajarkan agar orang-orang yang ditemuinya melakukan kebajikan, hidup jujur, saleh, dan bersekutu dengan Tuhan. Pengajaran utama yang Yohanes serukan adalah pertobatan dan pengampunan dosa (Markus 1:4 dan Lukas 3:3).
Selain di Sungai Yordan, Yohanes juga melayani di Ainon, dekat Salim, daerah Samaria (Yohanes 3:23). Usai pelayanan di Samaria, Yohanes kembali ke daerah Herodes Antipas, di Perea.
Hukuman dan Kematian Yohanes Pembaptis
Suatu ketika, Yohanes pernah menegur Herodes karena Herodes telah mengambil Herodias, istri Filipus saudaranya, sebagai istrinya. Yohanes berkata kepada Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" (Matius 14:4) Karena itu, Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia. Selanjutnya, Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara, di benteng Makhaerus. Dengan dendam yang masih tersimpan di hatinya, Herodias pun menggunakan kesempatan untuk membuat Yohanes mati. Pada suatu ketika, pada saat Herodes mengadakan pesta ulang tahunnya, dia melihat anak perempuan Herodias menari dan menyukakan hati Herodes. Lalu, Herodes bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kau minta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" (Markus 6:22-23) Anak itu kemudian menanyakan kepada ibunya, dan Herodias menghasutnya untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis. Mendengar hal itu, hati Herodes sangat sedih, tetapi karena sumpahnya, maka dia pun segera memerintahkan prajurit untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis (Markus 6:24-28). Setelah itu, mayatnya dikuburkan oleh murid-muridnya.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Bio-Kristi |
Alamat situs | : | http://biokristi.sabda.org/yohanes_pembaptis |
Judul asli artikel | : | Yohanes Pembaptis |
Penulis artikel | : | Sri Setyawati |
Tanggal akses | : | 6 September 2017 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK