Di dalam surat
Jika kita berhenti sejenak dan menimbang arti ayat itu serta mengaitkan apa yang tertulis di dalam surat Efesus tersebut dengan hidup kita, maka orang Kristen yang cerdas tentu tergerak hatinya dan akan berkata, "Aku harus berdoa, berdoa, sekali lagi berdoa. Aku harus berdoa dengan segenap tenaga dan segenap jiwaku. Apa pun yang harus kukerjakan, berdoa perlu kudahulukan."
Perhatikanlah kata-kata "setiap waktu", "permohonan yang tak putus- putusnya", "segala orang kudus", dan "berjaga-jagalah" (artinya "tidak tidur") dalam ayat tersebut. Rasul Paulus sadar akan sifat manusia yang malas, terutama sifat malas untuk berdoa. Alangkah jarangnya kita berdoa sampai kita tahu bahwa kita telah memperoleh jawaban dari apa yang kita minta.
Mengapakah doa yang tekun, tak kunjung padam, berjaga-jaga, dan berkemenangan begitu penting?
Rasul Yakobus mengemukakan hal ini dengan tegas di dalam pasal 4 ayat 2 dari suratnya, "Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." Kata-kata itu mengandung rahasia dari kemiskinan dan kelemahan orang Kristen yang umumnya karena lalai di dalam berdoa.
Banyak orang Kristen bertanya, "Mengapa aku sedikit sekali maju di dalam kehidupan imanku?"
"Lalai di dalam berdoa," begitulah jawab dari Allah. "Kamu tiada beroleh, sebab tiada kamu minta."
Banyak guru sekolah Minggu bertanya: "Mengapa hanya sedikit yang bertobat di dalam kelas saya?"
Jawab-Nya juga, "Lalai di dalam berdoa. Kamu tiada beroleh, sebab tiada kamu minta."
Bila tanggungan dari gereja pertama bertambah-tambah dan
mendesak, mereka "menghimpunkan sekalian murid yang banyak itu,
serta berkata, `Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan
Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara,
pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang
penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas
itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa
dan pelayanan Firman.`" Jelas sekali surat kiriman Rasul Paulus
kepada gereja-gereja dan orang-orang saleh tentang doanya untuk
mereka menunjukkan bahwa banyak sekali waktu dan tenaganya yang
dipergunakan untuk berdoa (
Periksalah misalnya
Di dalam keempat Injil, perkataan berdoa dan doa dipakai sekurang-kurangnya dua puluh lima kali sehubungan dengan kehidupan Tuhan Yesus. Jelas sekali bahwa berdoa memakan banyak waktu dan tenaga Tuhan Yesus Kristus; seorang yang tidak menggunakan banyak waktunya di dalam doa tak dapat disebut sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus yang sungguh-sungguh.
Pekerjaan Tuhan Yesus tidak berhenti sampai pada kematian-Nya saja. Pekerjaan penebusan dosa memang telah selesai pada waktu itu, tetapi bila Ia bangkit dan naik ke sorga serta duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Ia mulai dengan pekerjaan lain untuk kita, yang sama pentingnya dengan pekerjaan penebusan dosa tersebut.
Apa yang merupakan pekerjaan Tuhan Yesus yang besar bagi
kesempurnaan iman kita, dapat kita baca di dalam
Jika kita bekerja bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus di dalam pekerjaan-Nya sekarang, kita harus menggunakan banyak waktu untuk berdoa; kita harus berusaha berdoa dengan sungguh-sungguh, tekun, dan tak kunjung padam, berjaga-jaga dan berkemenangan. Saya tidak mengetahui sesuatu hal lain yang dapat mempengaruhi saya demikian kuat untuk berdoa pada segala masa, dengan tekun, selain pengertian bahwa berdoa pada hari ini adalah pekerjaan terpenting dari Tuhan Yesus Kristus yang telah bangkit itu. Saya mau bersekutu dengan Dia, dan untuk mencapai maksud itu, saya telah minta kepada Tuhan, bagaimana Ia boleh menjadikan saya, paling tidak sebagai pengantara yang tahu bagaimana seharusnya berdoa serta sebagai orang yang menggunakan banyak waktunya untuk berdoa.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK