Sewaktu "Doa Bapa Kami" diucapkan, adakah anak mengerti akan
maknanya atau hanya sekadar dihafal begitu saja? Atau dapatkan anak
menjadi pandai berdoa dengan mengulangi terus doa tersebut? Tidaklah
cukup hanya dengan memberitahukan bahwa anak-anak harus berdoa,
tetapi perlu mengajar mereka supaya tahu BAGAIMANA BERDOA. Untuk
membantu pertumbuhan kehidupan berdoa anak, perhatikanlah beberapa
pembahasan di bawah ini:
ISI DARI DOA
Ibadah: Merasa hormat dan kagum terhadap kasih, kebaikan, kuasa,
dan hikmat Allah.
Pengakuan Dosa: Mengaku segala kesalahan yang telah dilakukan
dan memohon pengampunan dari Allah.
Pengucapan Syukur: Selalu mengucap syukur untuk segala sesuatu
yang telah dikaruniakan Tuhan.
Permohonan: Belajar berdoa kepada Allah, dalam nama-Nya untuk
meminta hal-hal yang sesuai dengan kehendak Allah.
Syafaat: Belajar melalui doa memperhatikan orang lain, juga
berdoa untuk kebutuhan orang lain.
KELEMAHAN DALAM DOA
Waktu terlalu panjang.
Telah menjadi suatu kebiasaan.
Penggunan bahasa terlalu dalam/tinggi.
Doa dipakai sebagai suatu khotbah.
Mematikan suasana dengan menghafal doa yang sudah dikarang.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pendek/Singkat: Kondisi anak penuh energi sehingga tidak dapat
berkonsentrasi cukup lama. Doa yang panjang hanya membuat mereka
lelah.
Jelas: Dalam mengucapkan doa, gunakan bahasa yang jelas dan
mudah dimengerti anak.
Konkret: Dalam memimpin doa, hindari kata-kata yang abstrak,
seperti "Suci, Allah Mahatinggi" agar anak bisa meresapi doanya.
Tepat: Gunakan kalimat yang tepat untuk menyatakan hormat kepada
Allah.
Anak Ikut Berdoa: Usahakan mengikutsertakan anak agar mereka
dapat belajar berdoa. Jangan selalu mengulang menghafal Doa Bapa
Kami, doronglah mereka merasakan kehadiran Allah.
CARA BERDOA
Dipimpin:
Pemimpin berdoa dengan bahasa yang sederhana, ingat untuk
mengurangi sebutan orang ketiga (dia, engkau), tetapi banyak
gunakan sebutan orang pertama (saya, kita). Jangan berdoa,
"Tuhan tolonglah mereka untuk dapat tenang mendengarkan
firman-Mu," tetapi "Tuhan tolonglah saya/kami untuk dapat
mendengarkan firman-Mu.
Diulangi:
Anak yang baru berdoa, boleh mengikuti dan mengulangi doa yang
diucapkan guru, tetapi jangan menjadi rutin dan hindarilah
kemunafikan yang dapat menghilangkan ketulusan doa.
Anak Memimpin:
Jika jumlah yang hadir dalam kebaktian tidak terlalu banyak
didalam kelas, anak dapat didorong untuk memimpin doa. Sebelumnya
guru memberikan usulan dan pokok doa yang sederhana agar mereka
dapat dengan bebas memimpin doa. Apabila tidak dapat meneruskan
doa, ia harus dibantu agar jangan sampai mereka ditertawakan oleh
teman.
Doa Bersama:
Guru menyebutkan pokok doa dan meminta anak-anak membuka suara
untuk berdoa bersama-sama.
Doa Pendek:
Membantu anak berdoa dengan satu atau dua kalimat saja. Usahakan
semua dapat giliran dan terakhir ditutup oleh guru, serta
bersama-sama mengucapkan, "Dalam nama Tuhan Yesus. Amin."
Membaca Mazmur:
Meminta anak yang agak besar untuk membacakan satu atau dua ayat
dari Mazmur sebagai doa atau pujian mereka kepada Allah.
Menyanyikan Doa Pujian:
Bila ada lagu yang berisikan tentang doa, ajak semua menyanyi
dengan sikap doa sebagai permohonan mereka.
Doa Teduh:
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
mereka, pemimpin meminta agar anak memikirkannya dalam saat
teduh, namun tetap jangan menggunakan waktu yang panjang.
Doa Jari:
Ibu jari, mengingatkan mereka berdoa bagi keluarga dan teman.
Telunjuk, mengingatkan mereka berdoa bagi para utusan Injil
pendeta, guru. Jari tengah, mengingatkan mereka berdoa untuk para
pemimpin, presiden, dan lain-lain. jari manis, mengingatkan
mereka berdoa bagi orang yang lemah dan miskin. Jari kelingking,
mengingatkan mereka berdoa untuk diri sendiri.