Memilih dan Menggunakan Kurikulum dengan Efektif

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Masalah yang seringkali dihadapi Sekolah Minggu bukanlah perlu atau tidak perlu menggunakan kurikulum, melainkan bagaimana caranya memilih kurikulum yang baik.

A. Ciri-Ciri Kurikulum yang Baik

  1. Memiliki pandangan yang benar tentang Alkitab
    Kelemahan yang seringkali terdapat dalam kurikulum pelajaran untuk anak ialah pelajaran tersebut disusun agar murid memberi respons dengan "kelakukan baik", tetapi bukan respons yang dituntut oleh bagian Alkitab yang dipelajarinya tersebut.
    Kelemahan lainnya adalah si Penulis mungkin telah terlebih dulu membuat peraturan mengenai kelakuan baik tertentu, baru kemudian mencari ayat-ayat atau cerita Alkitab yang "mendukung". Tetapi cara seperti ini tidaklah tepat. Ajaran yang demikian mengaburkan pandangan guru dan murid mengenai Allah yang menyatakan diriNya dan yang menghendaki manusia memberi respons kepadaNya, bukan sekedar soal mentaati peraturan saja.
    Bisa juga terjadi Penulis hanya bertujuan menyampaikan informasi belaka tentang kisah Alkitab (sejarah, data-data, angka, nama, tempat, dsb.) tanpa mengharapkan respons dari anak. Kurikulum yang baik seharusnya mampu menyajikan materi sedemikian rupa sehingga guru dibantu untuk membawa murid "berhadapan" dengan Allah serta mengarahkan anak memberi respons yang positif terhadap berita Firman Tuhan yang disampaikannya.
    "Yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." (2 Petrus 1:20-21)
  2. Memiliki konsep yang kreatif mengenai soal mengajarkan Alkitab
    Kurikulum yang baik disusun untuk meningkatkan pengertian para murid mengenai isi Alkitab. Dalam kurikulum yang baik, penerapannya bersifat fleksibel, dimana para murid diajak untuk ikut ambil bagian sebanyak mungkin dan mereka dibimbing untuk mencari sendiri implikasi dari kebenaran Alkitab itu untuk kehidupan pribadinya. Salah satu "tanda" kurikulum yang baik adalah timbulnya kesenangan belajar secara aktif pada anak.
B. Bagaimana Guru Dapat Menggunakan Kurikulum dengan Efektif?

Sebaik apapun sebuah kurikulum, tidak akan banyak gunanya bila tidak dimanfaatkan secara benar oleh seorang guru. Sebaliknya, guru yang kreatif akan dapat memanfaatkan kurikulum atau menyesuaikan bahan- bahan dari kurikulum tersebut sesuai dengan konteks dan kondisi anak yang sedang dilayaninya.

Satu hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru adalah keberanian untuk BEBAS bertindak di luar materi kurikulum. Seringkali apa yang terjadi di dalam kelas (situasi, kondisi anak, lingkungan, dsb.) berada di luar rencana dan tidak dapat diramalkan sebelumnya (bahkan oleh Penyusun Kurikulum yang paling kompeten sekali pun), sehingga guru harus peka akan pimpinan Roh Kudus. Bila perlu, guru dapat mempersingkat, menambah, atau bahkan meniadakan bagian pelajaran yang sudah direncanakannya tersebut.

Jadi, untuk dapat menggunakan kurikulum secara efektif, guru harus mempersiapkan diri dalam beberapa hal di bawah ini:

  1. Pandangan secara keseluruhan mengenai materi
    Guru harus menguasai materi keseluruhan secara utuh, sehingga tahu apa yang sebenarnya diharapkan dari penyampaian materi tersebut. Hal ini akan sangat membantu saat Guru harus memutuskan bagian mana yang perlu mengalami perubahan, pemotongan, dsb.
  2. Sasaran akhir yang ingin dicapai
    Guru harus jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar mengajar yang telah disiapkannya. Sehingga bila terjadi perubahan di tengah proses tersebut, tujuan akhir tetap dapat dicapai.
  3. Fleksibel - spontanitas
    Guru perlu merasa bebas untuk menyesuaikan dan mengubah rencananya sebagai tanggapan akan perkembangan yang terjadi di kelasnya. Yang penting adalah anak dapat dibimbing untuk memberi respons pada Allah, yang sudah berbicara pada mereka melalui FirmanNya. Fleksibilitas dan Spontanitas adalah kunci keberhasilan guru dalam menerapkan kurikulum secara tepat guna di dalam kelas.
Kurikulum, sebaik apa pun, sebaiknya tetap dipandang sebagai "penolong" guru dalam menyampaikan pengajaran Firman Tuhan. Setiap guru hendaknya memiliki pandangan yang sehat terhadap bahan pelajaran yang disajikan dalam kurikulum: menghargainya sebagai petunjuk dalam mengajar, memanfaatkannya untuk memperoleh ide-ide kreatif dalam menyampaikan Firman Tuhan, menggunakan berbagai usulan metode/pendekatan serta berbagai alat peraga yang disediakan, TAPI tidak perlu melihatnya sebagai suatu pola yang harus diikuti dengan ketat.

C. Kesimpulan

Kurikulum yang diterbitkan oleh gereja, lembaga Kristen, maupun perorangan mana pun, masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan sendiri. Tidak ada bahan kurikulum yang sempurna. Yang perlu dalam hal ini adalah fleksibilitas dan kreatifitas Guru Sekolah Minggu yang memakainya supaya dapat menyesuaikan bahan kurikulum dengan situasi gereja dan kebutuhan murid. Bila seorang guru terbuka dan peka akan bimbingan Roh Kudus, maka ia akan menerima inspirasi dan kuasa ilahi untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab.

Kategori Bahan PEPAK: Kurikulum - Pedoman Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Mengajarkan Alkitab Secara Kreatif
Pengarang: 
Lawrence O. Richards
Halaman: 
192 - 201
Bab: 
Memilih dan Menggunakan Kurikulum (Bag.II no.12)
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup
Kota: 
Bandung