Berikut ini adalah beberapa tips untuk membuat proses belajar berdoa jadi menyenangkan. Tips ini dapat diterapkan oleh orangtua, guru maupun mereka yang sering melayani anak-anak.
1. Jadikan doa sebagai sesuatu yang menggembirakan.
Lakukan pendekatan seolah-olah doa dan waktu berdoa menjadi waktu
yang menyenangkan. Saat berdoa dengan anak-anak, usahakan agar
nada suara Anda enak didengar. Doa adalah hal istimewa, bukan
kewajiban yang tidak menyenangkan. Berbicara kepada Allah adalah
sesuatu yang nyata dan mengagumkan.
Jika anak-anak mulai menolak atau menggerutu, tetaplah tenang.
Jangan terlalu serius atau memaksakan hal tersebut. Sebaliknya,
tekankan bahwa doa itu menyenangkan karena Allah mengasihi mereka
dan rindu untuk berbicara kepada mereka. Jangan paksa mereka
berdoa. Sebaliknya, wakililah mereka berdoa. Berdoalah dengan
singkat dan sederhana, lalu peluklah mereka, atau apapun yang
sesuai dengan kebiasaan Anda.
2. Selingan.
Rutinitas itu pasti ada, akan tetapi tidak selamanya rutinitas
itu membosankan. Setiap rutinitas jadi membosankan apabila doa
itu diulang-ulang tanpa menghayati maknanya. Jangan coba-coba
mengusir kebosanan itu dengan menghilangkannya, karena sebenarnya
rutinitas mengajarkan disiplin dan memberikan rasa aman pada
anak-anak kita.
Ada beberapa saran. Sesekali, jangan berdoa dengan anak-anak Anda
satu per satu, malahan kumpulkanlah mereka agar mereka berdoa
bersama-sama sebagai satu keluarga. Berdoalah di tempat-tempat
yang berbeda-beda dan dengan posisi yang berbeda-beda. Anda dapat
berdoa bersama sambil berjalan bersama sebelum anak-anak Anda
bersiap-siap untuk tidur. Dalam keluarga ataupun dalam SM, Anda
dapat juga menggunakan nyanyian sebagai variasi dalam berdoa.
Nyanyikanlah berberapa lagu pujian bagi Allah untuk mengisi waktu
doa.
3. Ingatkan mereka akan kasih Allah.
Ingatkan mereka betapa Allah sangat mengasihi mereka dan ingin
memelihara mereka. Biasakanlah mengatakan kepada anak-anak bahwa
saat berdoa adalah saat Allah ingin mendengarkan mereka, menolong
mereka, dan memelihara mereka. Buatlah agar mereka senantiasa
mengingat bahwa Allah sangat mengasihi mereka. Sama pentingnya
apabila kita menyamakan kasih Allah seperti kasih Allah. Apabila
mereka menyadari kasih Allah yang tidak berkesudahan bagi mereka,
hal itu akan membukakan mata mereka untuk lebih mengenal Allah.
4. Berikan dorongan kepada mereka.
Tanpa mempedulikan sampai mana tahap mereka belajar, berikan
semangat dan pujian kepada mereka. Setelah selesai berdoa,
berikan pujian kepada mereka. Apabila mereka belajar sesuatu yang
baru, pujilah mereka. Apabila mereka melenceng dan berdoa untuk
kepentingan mereka sendiri, komentarilah mereka. Sebagai contoh,
jika mereka mendoakan sahabat mereka, beritahukan bahwa tindakan
mereka itu baik dan sangat menyentuh hati. Beritahu juga bahwa
Allah senang apabila kita mendoakan sesama. Jika Anda perlu
mengoreksi/mengkritik mereka, tekankanlah kebaikan-kebaikan yang
telah mereka perbuat dan koreksilah mereka dengan lembut. Biarkan
mereka tahu bahwa mereka melakukan hal yang benar. Apabila kita
terfokus untuk memberikan koreksi, bukannya kritik, maka hasilnya
akan menjadi lebih baik.
5. Buatlah saat-saat doa menjadi sumber penghiburan.
Gunakan doa sebagai sumber sukacita, berkat, dan penghiburan.
Allah itu mahatahu. Tidak sepantasnya Dia diperlakukan seperti
polisi yang memaksa mereka untuk berkelakuan baik. Allah tidak
ingin agar kita atau anak-anak kita bersikap baik hanya karena
Dia mengawasi. Allah ingin kita melakukan kehendak-Nya karena
kita mengasihi dan mengimani Dia serta karena kita sadar bahwa
Dia mengasihi kita dan menginginkan yang terbaik bagi kita.
Apabila anak-anak merasa gembira karena suatu hal, kita dapat
meluangkan waktu untuk bersyukur kepada-Nya. Hal ini juga
mengingatkan anak-anak bahwa kita dapat berdoa di mana saja dan
kapan pun, bukan hanya sebelum makan dan sebelum tidur. Pada saat
kita dan anak-anak berdoa untuk suatu hal yang menggembirakan,
artinya kita menunjukkan kepada mereka bahwa kekhawatiran Allah
sama seperti yang mereka khawatirkan. Begitu pula, jika mereka
terluka atau merasa sedih karena suatu hal, kita memeluk mereka
dan berdoa, memohon Allah menghibur mereka dan mencarikan jalan
keluar untuk mereka.
6. Ingatkan mereka bahwa doa adalah hak istimewa.
Kita perlu mengingatkan anak setiap ada kesempatan tentang kuasa
doa. Mereka harus tahu bahwa doa adalah suatu hak istimewa,
mengapa kita melakukannya, menekankan alasan, dan motivasi
mengapa kita berdoa. Allah mengasihi anak-anak dan ingin agar
mereka mengenal Dia. Ajarkanlah bahwa doa merupakan tanggung
jawab, hak istimewa dan sukacita kita sebagai orang Kristen. Pada
saat anak-anak bertumbuh di dalam doa, mereka akan mulai
merasakan hadirat Allah, doa-doa yang dijawab, menikmati hubungan
dan apa yang didapat dari hubungan tersebut. Buat mereka
tergantung pada doa. Persiapkanlah hal itu dengan kasih dan
kreativitas, mendemonstrasikan dan memperkenalkan Allah melalui
doa.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK