Jenis Bahan PEPAK: Artikel
Alat peraga merupakan fasilitas penting dalam Sekolah Minggu karena
bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan alat peraga,
anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu
hal yang harus diingat, walaupun fasilitas alat peraga yang dimiliki
Sekolah Minggu Anda minim, tetapi bila penggunaan alat peraga
diikuti dengan metode anak aktif, maka efektifitas pengajaran akan
semakin baik. Jadi dalam melengkapi alat peraga Sekolah Minggu Anda,
imbangi pula dengan kreasi-kreasi yang meningkatkan keaktifan murid-
murid SM Anda.
Alat peraga atau alat bantu mengajar adalah alat-alat atau
perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar.
Alat peraga sering dipakai saat guru bercerita, oleh karena itu
usahakan untuk selalu mengadakan dan memperbarui alat-alat peraga
dalam Sekolah Minggu Anda. Alat peraga bukan hanya dipakai untuk
bercerita, tetapi dapat pula dipakai untuk memimpin pujian, memimpin
doa, dan kegiatan Sekolah Minggu lainnya. Artinya, seorang guru
dapat (bahkan perlu) menggunakannya dalam memimpin bagian demi
bagian kegiatan dalam Sekolah Minggu.
Jadi alat peraga penting sebagai salah satu fasilitas wajib dalam
Sekolah Minggu karena:
- Dengan alat peraga, pelajaran akan disajikan lebih menarik.
- Mengarahkan perhatian anak (anak perlu alat bantu untuk
berkonsentrasi dalam mendengarkan pengajaran).
- Membantu pengertian (menjelaskan cerita), karena pengertian anak
akan sesuatu hal bisa berbeda dengan apa yang guru maksudkan.
Sementara tidak semua guru dapat menceritakan dengan baik detail-
detail ceritanya. Jadi Alat peraga adalah alat untuk menjelaskan
yang sangat efektif, misalnya:
- Untuk menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat dari
seorang tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripada
dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat
menghayati karakter tokoh yang diceritakan.
- Untuk menjelaskan situasi sebuah tempat, misal keadaan sebuah
kota, bangunan, dan sebagainya, dengan gambar akan lebih jelas
daripada diceritakan secara lisan saja.
- Untuk menjelaskan alur cerita.
- Untuk menjelaskan letak sebuah tempat, setting waktunya,
budaya, dan situasi kondisi sebuah tempat pada waktu tertentu
dalam situasi tertentu. Misal: menceritakan situasi kota
Yerusalem pada zaman Yesus jauh lebih mudah dengan gambar
daripada dengan kata-kata.
- Untuk menggambarkan hubungan keluarga (bila menceritakan
silsilah).
- Untuk menjembatani budaya yang berbeda dengan keadaan hidup
anak-anak pada masa kini dengan setting cerita yang
diceritakan oleh guru.
- Alat peraga adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat
pelajaran. Alat peraga dapat menimbulkan kesan di hati sehingga
anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak
akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang
disampaikan guru.
- Semakin kecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu
lebih banyak alat peraga) yang dapat disentuh, dilihat,
dirasakan, dan didengarnya.
Alat-alat peraga yang wajib tersedia sebagai fasilitas Sekolah
Minggu diantaranya adalah sebagai berikut:
- Gambar-gambar dan poster sering muncul dalam setiap cerita yang
kita sampaikan. Misalnya gambar pemandangan, rumah, Yesus, murid-
murid Yesus, orang -- wanita, pria, dan anak-anak --, binatang,
dll.
- Papan planel (minimal satu buah) dan flash card -- jangan lupa
untuk memperbarui flash card Anda.
- Papan tulis lengkap dengan kapur dan penghapusnya. Sediakan kapur
berwarna juga sebagai variasi dalam gambar atau tulisan Anda agar
lebih menarik.
- Peta lokasi, peta kota, dan peta dunia yang ukurannya disesuaikan
dengan banyaknya jumlah anak. Semakin banyak jumlah anak,
usahakan juga untuk membuat peta dengan ukuran yang lebih besar.
- Audio visual, bisa berupa film, video/VCD, sound slide, overhead
projector (OHP), tape/kaset, dll.
HAMBATAN UTAMA PENGGUNAAN ALAT PERAGA
- Guru malas menyediakan alat peraga (biasanya dengan alasan: saya
tidak punya waktu/dana, gereja belum memiliki perlengkapannya,
dll.)
- Guru beralasan "saya tidak bisa/tidak berpengalaman/saya tidak
pandai membuat alat peraga", dan sebagainya.
- Alasan guru "Begini saja 'kan cukup ... mau apa lagi?" (hal ini
biasanya diucapkan guru yang merasa pandai berbicara).
- Keterbatasan dana.
Mengingat sangat pentingnya alat peraga dalam kelas Sekolah Minggu,
hal berikut dapat dilakukan, yaitu:
- Komisi Anak/Komisi Sekolah Minggu membuat tim kreatif, agar guru-
guru merasa tidak sendiri dalam mempersiapkan alat peraga. Alat
peraga dipersiapkan bersama-sama sehingga dapat disimpan sebagai
koleksi Sekolah Minggu.
- Membuat alat peraga yang murah namun menarik, misal:
a. Kostum dapat dibuat dari koran/barang bekas.
b. Memanfaatkan barang bekas, misal: gambar dari koran/majalah,
muppet dari kertas bekas.