Membangun komunikasi yang baik dengan anak harus memerhatikan beberapa prinsip di bawah ini.
Menyediakan Waktu
Dewasa ini semua orang disibukkan dengan kehidupannya. Suami bekerja mencari uang dan istri juga sering ikut bekerja sehingga orang tua hampir tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan anaknya. Beberapa pakar menganggap bahwa waktu itu sendiri tidaklah terlalu penting, tetapi kualitas dari waktu itulah yang lebih penting. Jadi tidak ada suatu komunikasi yang baik yang tidak memerlukan waktu. Sangat disayangkan bahwa banyak orang tua yang tahu mencukupi kebutuhan anak secara material, tetapi hampir tak mau menyediakan waktu untuk bergaul dengan anak. Demikian pula antara guru dan murid. Komunikasi yang berhasil hanya dapat diperoleh melalui pengorbanan waktu; dengan bertindak demikian, ia sudah mengasihi dan memerhatikan anak.
Berkomunikasi Secara Pribadi
Komunikasi antara orang tua dan anak atau antara guru dan murid sering bersifat negatif. Sering kali pada waktu anak mengalami masalah, barulah orang tua mencari waktu untuk berbicara dengan mereka, bahkan komunikasi itu hanya berupa peneguran dan kritikan. Kadang kala komunikasi itu hanya berbentuk suatu kepentingan saja, misalnya mengumpulkan data atau ingin menyerahkan suatu tugas kepada mereka, formalitas belaka. Jadi, komunikasi semacam itu sekadar ada dalam acara keluarga dan bukan diadakan secara pribadi. Anak-anak jarang berkomunikasi dengan orang tua secara pribadi, terlebih lagi dengan ayah mereka. Kualitas komunikasi memang penting, tetapi yang lebih penting ialah bagaimana menyediakan waktu berkomunikasi secara pribadi. Komunikasi yang diadakan secara khusus akan dapat menyelami bagaimana rasa senang, marah, sedih, dan gembira. Hal demikian bukan saja perlu dilakukan orang tua, tetapi juga merupakan tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh guru sekolah minggu.
Menghargai Anak
Orang dewasa, sadar atau tidak, sering meremehkan anak kecil. Sering orang dewasa berkata, "Kamu masih kecil tidak mengerti apa-apa, jangan ikut campur urusan orang tua!"; "Ayah/Ibu sudah makan garam lebih banyak daripada kalian, apa yang kalian mengerti?"; "Ayah/Ibu lebih tua, sebaiknya kalian patuhi perkataan Ayah/Ibu!"
Sebenarnya, masalah akan banyak berkurang bila orang tua dapat berbicara seperti kepada seorang yang dihargai terhadap anaknya. Kenyataan yang berlaku sekarang berbeda dengan masa muda orang tua, belum ada komputer dan kemajuan ilmu pengetahuan yang secanggih sekarang; jadi tidaklah mengherankan kalau kita menyadari kadang kala anak-anak melebihi kita dalam hal-hal tertentu. Usahakanlah untuk menghargai anak dan menerima pendapat mereka.
Mengerti Anak
Ketika berkomunikasi dengan anak, usahakan untuk mengenal dunia mereka, memandang dari posisi mereka untuk mendengarkan apa cerita dan dalihnya. Kenalilah apa yang menjadi suka dan duka, kegemaran, kesulitan, kelebihan, serta kekurangan mereka. Seorang guru sekolah minggu harus mengenal latar belakang keluarga murid, mengetahui hubungan mereka dengan orang tuanya, mengenal kehidupan keluarganya, dan juga kehidupannya di sekolah. Dengan objek komunikasi, komunikasi akan lebih lancar dan hubungan akan menjadi lebih erat, dan bila anak bermasalah, akan mudah diselesaikan.
Mempertahankan Hubungan
Komunikasi yang baik selalu didasarkan pada hubungan yang baik. Meski orang tua atau guru memiliki wibawa tertentu di hadapan anak, namun bila dapat menganggap anak sebagai teman, anak dapat mengutarakan isi hatinya. Dengan terbuka, ia akan menceritakan segala kesedihan dan kegembiraannya. Oleh sebab itu, komunikasi yang baik harus didasarkan pada hubungan yang baik.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK