Selama Covid-19, banyak gereja mulai menawarkan ibadah anak-anak secara daring. Dan, banyak yang memutuskan untuk terus menawarkan ibadah anak-anak daring ini, bahkan setelah pandemi mereda.
Meski saya percaya ibadah anak-anak daring membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak, saya yakin kita kehilangan kesempatan yang lebih besar untuk membuat dampak dalam kehidupan keluarga.
Berikut ini alasan saya mengatakan hal ini.
Selama masa pandemi ini, keluarga lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Itu merupakan salah satu hal baik yang timbul dari peristiwa ini.
Dan, di sinilah hal ini dapat menjadi sesuatu yang mengubah pelayanan kita. Keluarga menghabiskan lebih banyak waktu bersama, dan salah satu cara mereka melakukannya adalah dengan menyaksikan lebih banyak konten (baik streaming maupun siaran langsung) bersama-sama di TV.
Acara dan film yang menarik bagi seluruh keluarga sedang menjadi tren. Produsen semakin mengejar konten yang dapat disaksikan bersama oleh anak-anak dan orang tua.
Sebuah contoh:
Disney+ diluncurkan pada 2019 dengan menyatakan bahwa semua kontennya akan sesuai untuk setiap anggota keluarga. Strateginya berhasil. Mereka menarik 53 juta pelanggan dalam 6 bulan pertama mereka. Pertumbuhan mereka sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa keluarga harus tinggal di rumah bersama.
"TV telah menjadi cara lain untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, daripada mengurung diri dan menonton sendiri, atau orang tua dan anak-anak menonton secara terpisah. Kita punya lebih sedikit pilihan hiburan saat ini, jadi mengapa tidak menjadikan TV sebagai salah satu hal yang dapat kita lakukan sebagai sebuah keluarga. Yang sedang kita alami ini adalah trauma, dan itu tidak akan secara ajaib menjadi lebih baik. Orang-orang menyadari bahwa yang penting adalah keluarga dan menghabiskan waktu bersama. TV dapat menjadi bagian darinya -- acara yang tepat sungguh dapat menolong orang menjalin ikatan, dan membuat mereka menjadi lebih seperti keluarga melalui lelucon tentang apa yang mereka tonton. Saya kira tren ini akan terus berlanjut."
- Polly Conway, analis TV senior untuk Common Sense Media.
Saat ini, penelitian menunjukkan bahwa serial ramah keluarga paling laris secara global pada 2020 adalah The Mandalorian, Supergirl, The Simpsons, Doctor Who, Cosmos: Possible World, Black-ish, Parks and Recreation, Star Trek: Discovery, The X-Files, dan Fresh off the Boat.
Conway melanjutkan dengan berkata demikian ...
"Menurut saya, rasa berkomunitas yang dapat dibawa oleh televisi tidak dapat diremehkan," kata Conway. "Sekarang, meski orang sudah tidak lagi berkumpul di sekitar pendingin air untuk membicarakan acara TV pada malam sebelumnya, keluarga Anda sendiri akan membicarakan tentang apa yang akan terjadi pada Bayi Yoda (salah satu karakter dalam serial TV The Mandalorian - Red.). TV memberi Anda sesuatu untuk dibicarakan."
Catatan menarik lainnya adalah ini. Generasi Milenial, yang kini menjadi orang tua muda, tumbuh besar dengan menyaksikan kartun. Namun, inilah yang mengejutkan -- mereka tidak pernah berhenti menyaksikan kartun. Gagasan bahwa kartun hanya untuk anak-anak telah dihapuskan.
Dengan demikian, di sinilah saya pikir kita kehilangan kemenangan besar bagi berbagai keluarga. Kita hanya membuat acara daring untuk disaksikan sendiri oleh anak-anak. Anak-anak menyaksikan konten ibadah anak dan orang tua menyaksikan konten ibadah dewasa. Jarang sekali mereka menyaksikan ibadah bersama.
Bagaimana jika ... bagaimana jika ... bagaimana jika kita mengubahnya dan mulai membuat konten daring untuk disaksikan bersama-sama oleh anak-anak dan orang tua?
Ini sesuai dengan apa yang sudah mereka lakukan, menyaksikan konten bersama seperti yang saya sebutkan tentang Disney+ (gereja tampaknya selalu tertinggal satu atau dua langkah dalam hal pergeseran budaya).
Buatlah konten yang membantu anak-anak mengajak orang tuanya menyaksikannya bersama mereka. Tambahkan hal-hal seperti "berhentilah sejenak dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan ini", "lakukan permainan ini bersama-sama, lalu bicarakan bagaimana kaitannya dengan kebenaran utama hari ini", "saksikan kisah Alkitab yang interaktif dan dapat diterapkan bersama-sama ini", dsb...
Tuliskan hal ini ke dalam konten sehingga anak-anak akan menginterupsi orang tuanya untuk menyaksikannya bersama mereka. Kita semua tahu tentang kekuatan dari interupsi. Itu akan berhasil untuk hal ini juga. Konten harus ditulis sedemikian rupa sehingga orang tua harus terlibat agar anak-anak mereka (dan mereka sendiri) bisa mendapatkan hasil maksimal darinya.
Pengaruh Anda terhadap anak-anak dan keluarga akan berkembang saat Anda memberikan pengalaman daring bersama untuk anak-anak dan orang tua mereka. Kita tahu bahwa orang tua adalah pengaruh terbesar dalam kehidupan anak-anak. Jika kita benar-benar ingin memengaruhi anak-anak, kita harus memengaruhi orang tua mereka.
Kita semua menantikan hari ketika semua anak dan keluarga merasa cukup aman untuk kembali ke gereja secara langsung. Melihat perkembangan saat ini, sepertinya hal tersebut bisa terjadi tahun ini.
Bahkan, ketika sebagian besar anak-anak dan keluarga telah kembali datang ke gereja secara langsung, masih terdapat peluang besar untuk menggunakan konsep pengalaman daring bersama ini bagi anak-anak dan orang tua. Bagaimana jika ... bagaimana jika ... Anda mengganti "tugas untuk dikerjakan di rumah" yang hanya sedikit melibatkan orang tua dan anak-anak, lalu sebagai gantinya, Anda menyediakan video tindak lanjut sesuai kebutuhan dari pelajaran yang disaksikan bersama oleh orang tua dan anak-anak?
Saya benar-benar percaya kita sedang melewatkan hal ini dan saya percaya jika kita akan beralih menuju konten keluarga daring, kita dapat melihat pertumbuhan rohani yang besar dan pemuridan terjadi dalam hidup mereka.
Sekaranglah waktunya. Manfaatkan kesempatan ini. Saya percaya itu bisa menjadi ide yang berdampak besar untuk pelayanan Anda.
Sekarang giliran Anda.
Apakah Anda tahu gereja yang menyediakan konten daring yang dapat ditonton bersama oleh anak-anak dan orang tua?
Bagaimana cara terbaik untuk melibatkan anak-anak dan orang tua dengan pengalaman ibadah bersama secara daring? (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Relevant Children's Ministry |
Alamat situs | : | https://www.relevantchildrensministry.com/2021/04/one-big-thing-we-are-missing-in-online.html |
Judul asli artikel | : | One Big Thing We Are Missing in daring Kids" Worship Services |
Penulis artikel | : | Dale Hudson |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK