Lihatlah betapa sederhananya Yesus menunjukkan hubungan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Dia berkata bahwa Dia akan berdoa kepada Bapa-Nya. Dia berkata bahwa Bapa-Nya akan mengirimkan seorang Penolong lain. Dalam pernyataan ini, Dia mengacu pada ketiga anggota dalam Tritunggal. Memang sulit memahami bahwa Allah itu tiga, tetapi Allah itu satu. Walaupun demikian, Yesus tidak berusaha membahas masalah ini. Sebenarnya, hal ini menjadi sebuah permasalahan hanya karena kita tidak memunyai contoh dunia yang dapat dibandingkan dengan realitas surgawi. Setiap usaha yang kita lakukan untuk menjelaskan hubungan ini gagal memuaskan kebenaran. Karena Yesus dan murid-murid-Nya tidak berusaha memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang hal ini, mari kita merasa puas dalam iman untuk menerima apa yang mereka katakan tentang hal ini. Ingatlah bahwa doktrin Tritunggal tidak dibahas dalam Alkitab.
Yesus memanggil Roh Kudus "paraklete". Dalam Ibrani, hal ini mengacu pada pembela dalam kasus hukum, atau dalam penjelasan yang lebih luas, orang yang bertindak sebagai penolong atau asisten. Secara harfiah, kata tersebut berarti "orang yang dipanggil sebagai pendamping". Yesus berkata bahwa Bapa akan mengirimkan "penolong lain". Implikasinya cukup sederhana. Yesus sendiri adalah seorang penolong, pemelihara, pengacara. Roh Kudus akan terus memberikan pelayanan dan bantuan seperti itu.
Saat ini, di beberapa bagian dunia, daya tarik penginjilan Roh Kudus menjadi sangat besar sampai-sampai pengajaran-pengajaran Alkitab lainnya ditiadakan. Beberapa orang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui bahwa dia diselamatkan hanya oleh beberapa manifestasi khusus Roh Kudus. Ini adalah pembelokan pengajaran Perjanjian Baru. Mari kita perhatikan bagaimana hubungan Roh Kudus dengan pelayanan Yesus.
Roh Kudus saat Yesus Dilahirkan
Roh Kudus dilibatkan secara langsung saat kedatangan Yesus ke dunia. Dalam Lukas 1:30-35, kita membaca kisah tentang pesan malaikat kepada Maria. Maria diberi tahu bahwa dia telah dipilih untuk tujuan Allah. Dia akan mengandung dan melahirkan seorang anak. Anak itu akan dinamakan Yesus; Dia akan diberi takhta Daud, Kerajaannya tidak akan pernah berkesudahan.Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Malaikat itu menjelaskan, "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."
Roh Kudus saat Yesus Dibaptis
Saat Yesus dibaptis Roh Kudus hadir dalam manifestasi khusus. Matius mencatat bahwa setelah Yesus keluar dari air,"Langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.'" (Matius 3:16-17) Hal ini menggambarkan kesatuan tindakan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Yesus mengatakan bahwa Dia dan Bapa-Nya adalah satu; maka jelaslah bahwa Roh Kudus juga berpartisipasi dalam kesatuan ini.
Roh Kudus saat Yesus Dicobai
Fungsi Roh Kudus dalam kehidupan Yesus ditunjukkan oleh fakta bahwa setelah dibaptis, Ia "... dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis." (Matius 4:1) Kedengarannya janggal bahwa Roh Kudus justru memimpin-Nya ke dalam pencobaan. Namun justru lewat kemenangan awal atas Iblis inilah Yesus muncul melayani manusia dan mengalahkan Iblis waktu demi waktu. Roh Kudus tidak hanya memimpin Yesus ke padang belantara, tetapi Dia menemani-Nya juga. Dia adalah penolong, asisten, dan perantara.
Roh Kudus saat Yesus Berkhotbah
Ketika Yesus muncul dari belantara dan memulai pelayanannya kepada manusia, Ia datang "mengabarkan injil Allah" (Markus 1:14). Interpretasi pribadi-Nya tentang pelayanan pengajaran-Nya ini menunjukkan bahwa Dia mengajar dalam kekuatan Roh. Dalam rumah ibadah di Nazaret, Ia membaca dari Kitab Yesaya, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19) Saat perhatian semua orang dalam rumah ibadah terarah kepada-Nya, Dia menjelaskan, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." (Lukas 4:21) Seluruh pelayanan khotbah, penyembuhan, dan penebusan dilakukan di bawah kuasa Roh.
Roh Kudus saat Yesus Melakukan Mukjizat-Mukjizat
Yesus menyatakan bahwa kekuatan-Nya untuk mengalahkan Iblis adalah karena kehadiran Roh Kudus. Orang-orang Farisi melihat kekuatan Yesus mengusir setan-setan, mereka menuduh Yesus melakukannya dengan kekuatan Beelzebul, pemimpin para setan. Di sini, Yesus menyatakan argumen-Nya yang terkenal tentang Iblis yang terpecah belah melawan Iblis, yaitu jika setan-setan itu diusir oleh pemimpin mereka sendiri! Akan tetapi, konklusi argumen-Nyalah yang menjadi kuncinya. Dia berkata, "Dan jikalau Aku ini membuangkan setan dengan pertolongan Baalzebul, dengan pertolongan siapakah pula anak-anakmu itu dapat membuang dia? ... Tetapi jikalau Aku membuangkan setan dengan kuasa Roh Allah, niscaya kerajaan Allah datang kepadamu." (Matius 12:27-28, TL). Kejadian seperti ini ditulis oleh Lukas (dalam versi Shellabear) dengan istilah seperti ini, "Tetapi kalau dengan jari Allah aku membuangkan setan, mesti kerajaan Allah sudah datang sama kamu." (Lukas 11:20). Penggunaan kata "jari Allah" adalah istilah yang sepadan dengan "Roh Allah". Hal ini membantu kita melihat bahwa Roh Kudus adalah perwujudan kuasa Allah.
Dari kelima contoh di atas jelas sekali bahwa Roh Kudus terkait erat dengan kehidupan dan pekerjaan Penebus.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK