Prosedur darurat di kelas sangat penting bagi gereja dan program sekolah minggu. Kita tidak dapat selalu mencegah terjadinya keadaan darurat. Namun, para pekerja dan sukarelawan pelayanan anak dapat bersiap-siap. Jika terjadi keadaan darurat atau evakuasi, apakah Anda dan staf Anda sudah siap?
Waktu terburuk untuk mempersiapkan diri menghadapi keadaan darurat adalah saat keadaan darurat terjadi. Seperti yang dikatakan Benjamin Franklin, "Dengan tidak mempersiapkan diri, berarti Anda bersiap untuk gagal."
Respons yang tidak terorganisir dapat mengakibatkan cedera, kerusakan, dan hilangnya harta benda serta nyawa. Itulah mengapa sangat penting untuk memiliki Rencana Tindakan Darurat (EAP) untuk staf, sukarelawan, dan pimpinan. EAP menetapkan prosedur untuk merespons keadaan darurat. Rencana ini juga mendefinisikan peran dan tanggung jawab masing-masing individu.
Keadaan darurat dapat mencakup bencana alam (kebakaran, banjir, angin puting beliung, gempa bumi, badai salju). Keadaan darurat juga dapat melibatkan bencana akibat ulah manusia (pembakaran, penyusup, penembak aktif, ancaman bom). Apapun keadaan daruratnya, Anda memerlukan rencana, terutama jika ada anak-anak yang berada di bawah asuhan Anda.
Pertimbangan untuk Prosedur Darurat di Kelas
Untuk mempersiapkan diri menghadapi keadaan darurat, pertimbangkanlah hal-hal berikut:
Setiap keadaan darurat terlihat berbeda. Bersiaplah dengan kiat-kiat berikut ini.
5 Kiat untuk Prosedur Darurat di Kelas
1. Flip book (=buklet dengan serangkaian gambar yang berubah secara bertahap dari satu halaman ke halaman berikutnya, Red.) adalah alat yang bagus sekali.
Letakkan satu di setiap ruang kelas atau di mana pun orang-orang berkumpul. Tab berisi instruksi khusus untuk berbagai skenario. Unduh secara gratis di www.kidcheck.com/flip-book. Ini adalah cara yang sederhana bagi setiap orang untuk mengetahui bagaimana cara menanggapinya.
2. Papan petunjuk yang efektif dan terjangkau.
Mengidentifikasi dengan jelas barang-barang seperti kotak P3K dan rute keluar.
3. Check-in/check-out anak-anak secara elektronik adalah kuncinya.
Selama keadaan darurat atau evakuasi, catatan kehadiran sangat penting. Jadi, bawalah selalu daftar hadir secara real-time. Kemudian Anda dapat mengonfirmasi jumlah peserta di area yang telah ditentukan di luar. Saat orang tua menjemput anak-anak, Anda juga dapat menyelesaikan proses check-out dan memperbarui data.
4. Bekerjasamalah dengan tim keamanan dan/atau tim kepemimpinan.
Pastikan para pemimpin gereja menyetujui prosedur dan rencana darurat di kelas. Saat Anda membutuhkan sumber daya tambahan, petugas keamanan yang ditunjuk akan sangat membantu.
5. Didik dan latihlah agar semua orang memahami rencana tersebut.
Adakan pertemuan selama 10 menit setiap minggu untuk meninjau prosedur darurat. Hal ini akan membantu anggota staf dan relawan yang baru dan yang sudah lama bekerja agar tetap mendapatkan informasi terbaru.
Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja. Bersiap-siap jauh lebih murah daripada belajar dari pengalaman. (t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Church Leaders |
Alamat situs | : | https://churchleaders.com/children/childrens-ministry-articles/355780-must-know-emergency-evacuation-procedures-for-your-childrens-ministry.html |
Judul asli artikel | : | Classroom Emergency Procedures for Church and Children’s Ministry |
Penulis artikel | : | Angela Lewton |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK