Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK
Sesorang yang dihargai dan diterima apa adanya, pasti memiliki harga diri yang tinggi. Berikut ini artikel mengenai harga diri yang merupakan suatu karunia istimewa.
Kita sering melihat dan membaca istilah "harga diri". Tingkah laku yang suka mengganggu di kalangan anak-anak, bahkan tingkah laku karena gangguan emosi yang terdapat di kalangan orang dewasa, menurut para ahli, berakar dari kurangnya rasa harga diri. Tetapi apakah sebenarnya harga diri itu? Apakah yang dapat dicapai oleh harga diri itu? Dan dari manakah asal mulanya perasaan-perasaan itu, terutama perasaan yang terdapat pada anak-anak?
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rasa harga diri itu merupakan pikiran dan keyakinan yang ada di dalam batin seseorang. Pikiran dan keyakinan itu mengatakan kepada Anda bahwa Anda adalah seorang yang berharga, dan bahwa Anda cukup mempunyai kemampuan dan cukup disukai. Jika Anda memilih untuk mempercayai pendapat semacam ini tentang diri Anda, Anda kemudian mengharapkan agar orang lain juga mempunyai pandangan yang sama terhadap diri Anda dan menyukai Anda. Dan karena Anda yakin bahwa Anda cukup berarti atau berharga, cukup mampu, dan cukup disukai, maka Anda akan cenderung untuk bersikap terbuka, ramah, optimis, rajin, rapi, dan berani.
Sebaliknya, jika Anda atau anak Anda kurang mempunyai rasa harga diri, lalu merasa diri tidak mampu, tidak disukai, atau merasa diri tidak berharga atau tidak layak, Anda cenderung untuk berharap bahwa segala usaha Anda akan gagal. Anda menyangka bahwa orang-orang lain akan menolak dan meninggalkan Anda, dan memandang kehidupan Anda sebagai suatu kegagalan.
Akibatnya, energi Anda akan dipusatkan untuk menjaga agar orang lain tidak mengetahui bagaimana Anda itu sebenarnya. Karena Anda menantikan penolakan dan kecaman, Anda cenderung untuk bersikap memusuhi, tertutup, dan tidak ramah. Karena menyangka akan gagal, maka Anda cenderung untuk menjadi malas, membatasi diri dan menyimpang atau melantur ke mana-mana. Dan karena Anda merasa diri tidak berharga, Anda akan mengabaikan kesehatan dan penampilan Anda. Atau Anda akan memakai waktu berjam-jam untuk mengatur agar penampilan Anda secara lahiriah terlihat cantik untuk mengelabui setiap orang agar semua percaya bahwa Anda mempunyai kepribadian yang baik.
Jika Anda mengerti hubungan sebab-akibat ini, tidak akan sukar bagi Anda untuk dapat melihat apakah respons Anda terhadap anak Anda itu merupakan sumber utama dari perasaan harga dirinya. Dan bahwa harga diri itu pada dasarnya dibentuk melalui pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pola-pola pemikiran yang berawal di situ akan sangat sukar untuk diubah lagi di kemudian hari.
Harga diri dibangun atas tiga unsur yang fundamental:
Nah, berikut ini terdapat beberapa macam respon orangtua yang dapat membangkitkan perasaan harga diri yang sehat dan positif di dalam diri anak Anda. Bandingkanlah hal-hal di bawah ini dengan pendekatan yang Anda lakukan sekarang.
Cara pendekatan yang sebaliknya jelas akan menghancurkan rasa harga diri anak itu. Jika kita mengikuti kecenderungan kita untuk bersikap negatif dan mengutuk atau bersikap mempersalahkan, maka hal itu merupakan cara yang paling efektif untuk merusak harga diri seorang anak.
Jika anak Anda menilai dirinya sendiri berdasarkan cara penilaian diri yang dikemukakan di atas, bagaimana kira-kira kesimpulan anak Anda tentang dirinya sendiri? Kesimpulan yang diambil oleh anak Anda amatlah penting. Dan hanya Anda saja yang dapat memberikan hadiah yang sangat istimewa itu, yaitu hadiah dalam bentuk harga diri yang sejati.
Links:
[1] https://pepak.sabda.org/jenis_bahan_pepak/artikel
[2] https://pepak.sabda.org/kategori_bahan_pepak/anak_murid
[3] https://pepak.sabda.org/epublish/1
[4] https://pepak.sabda.org/epublish/1/114
[5] https://pepak.sabda.org/editorial_112
[6] https://pepak.sabda.org/19/feb/2003/anak_menghargai_anak_anak
[7] https://pepak.sabda.org/status_sumber/buku
[8] https://pepak.sabda.org/edisi_pepak/e_binaanak_114_kebutuhan_untuk_dihargai