Aplikasi Komik Kitab Suci sangat cocok untuk anak-anak remaja karena cara penyajiannya yang lucu dan segar karena menggunakan bahasa yang sederhana dan gaul.
Sesorang yang dihargai dan diterima apa adanya, pasti memiliki harga
diri yang tinggi. Berikut ini artikel mengenai harga diri yang
merupakan suatu karunia istimewa.
HARGA DIRI SUATU KARUNIA YANG ISTIMEWA
Kita sering melihat dan membaca istilah "harga diri". Tingkah laku
yang suka mengganggu di kalangan anak-anak, bahkan tingkah laku
karena gangguan emosi yang terdapat di kalangan orang dewasa,
menurut para ahli, berakar dari kurangnya rasa harga diri. Tetapi
apakah sebenarnya harga diri itu? Apakah yang dapat dicapai oleh
harga diri itu? Dan dari manakah asal mulanya perasaan-perasaan itu,
terutama perasaan yang terdapat pada anak-anak?
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rasa harga diri itu merupakan
pikiran dan keyakinan yang ada di dalam batin seseorang. Pikiran dan
keyakinan itu mengatakan kepada Anda bahwa Anda adalah seorang yang
berharga, dan bahwa Anda cukup mempunyai kemampuan dan cukup
disukai. Jika Anda memilih untuk mempercayai pendapat semacam ini
tentang diri Anda, Anda kemudian mengharapkan agar orang lain juga
mempunyai pandangan yang sama terhadap diri Anda dan menyukai Anda.
Dan karena Anda yakin bahwa Anda cukup berarti atau berharga, cukup
mampu, dan cukup disukai, maka Anda akan cenderung untuk bersikap
terbuka, ramah, optimis, rajin, rapi, dan berani.
Sebaliknya, jika Anda atau anak Anda kurang mempunyai rasa harga
diri, lalu merasa diri tidak mampu, tidak disukai, atau merasa diri
tidak berharga atau tidak layak, Anda cenderung untuk berharap bahwa
segala usaha Anda akan gagal. Anda menyangka bahwa orang-orang lain
akan menolak dan meninggalkan Anda, dan memandang kehidupan Anda
sebagai suatu kegagalan.
Akibatnya, energi Anda akan dipusatkan untuk menjaga agar orang lain
tidak mengetahui bagaimana Anda itu sebenarnya. Karena Anda
menantikan penolakan dan kecaman, Anda cenderung untuk bersikap
memusuhi, tertutup, dan tidak ramah. Karena menyangka akan gagal,
maka Anda cenderung untuk menjadi malas, membatasi diri dan
menyimpang atau melantur ke mana-mana. Dan karena Anda merasa diri
tidak berharga, Anda akan mengabaikan kesehatan dan penampilan Anda.
Atau Anda akan memakai waktu berjam-jam untuk mengatur agar
penampilan Anda secara lahiriah terlihat cantik untuk mengelabui
setiap orang agar semua percaya bahwa Anda mempunyai kepribadian
yang baik.
Jika Anda mengerti hubungan sebab-akibat ini, tidak akan sukar bagi
Anda untuk dapat melihat apakah respons Anda terhadap anak Anda itu
merupakan sumber utama dari perasaan harga dirinya. Dan bahwa harga
diri itu pada dasarnya dibentuk melalui pengalaman-pengalaman masa
kanak-kanak. Pola-pola pemikiran yang berawal di situ akan sangat
sukar untuk diubah lagi di kemudian hari.
Harga diri dibangun atas tiga unsur yang fundamental:
Rasa aman karena merasa dimiliki.
Hal ini timbul karena ia merasa menduduki posisi yang berarti dan
kuat di dalam keluarga.
Rasa puas karena ia merasa berhasil.
Setiap anak perlu mendapat suatu kesempatan untuk merasa berhasil
dalam melakukan sesuatu, dalam bidang apa saja.
Sukacita karena merasa dihargai.
Seorang anak akan senantiasa merasa bersukacita jika ia menyadari
bahwa ia berharga dan hal itu dapat dicapai jika ia senantiasa
dipelihara dengan ucapan-ucapan pujian yang tulus dan yang
diberikan secara konsisten.
Nah, berikut ini terdapat beberapa macam respon orangtua yang dapat
membangkitkan perasaan harga diri yang sehat dan positif di dalam
diri anak Anda. Bandingkanlah hal-hal di bawah ini dengan pendekatan
yang Anda lakukan sekarang.
Pertama-tama periksalah apa yang menjadi sumber harga diri Anda
sendiri. Para orangtua perlu mempunyai gambaran yang positif
tentang pribadinya sendiri agar dapat membangun hal yang serupa
di dalam diri anak-anak mereka.
Berilah anak Anda yang masih kecil berbagai kesempatan agar ia
dapat mengembangkan kemampuan dan kepercayaannya akan dirinya
sendiri. Sisihkanlah uang untuk membeli mainan, sarana untuk
dapat bermain bersama, dan alat-alat yang memungkinkan anak itu
untuk berkreasi dan untuk dapat dengan berhasil menguasai
dirinya sendiri atau lingkungannya.
Berilah kesempatan kepada anak Anda untuk memilih bidangnya
sendiri supaya ia dapat berkreasi dan berhasil dalam bidang
itu. Janganlah mencoba memaksakan pada anak Anda ambisi-ambisi
yang ada pada Anda ketika Anda masih muda, atau memaksa dia
untuk mencapai apa yang tidak berhasil Anda capai dalam bidang
olahraga, bidang pendidikan tinggi, atau dalam bidang kesenian.
Dengan penuh perhatian dengarkanlah apa yang dikatakan atau
diceritakan oleh anak Anda. Hal demikian akan menanamkan di
dalam dirinya bahwa ia adalah seorang pribadi yang menarik.
Tanyakan pendapat anak Anda tentang apa yang harus dilakukan
dalam menghadapi masalah di dalam berbagai-bagai bidang. Hal
demikian dapat membuat anak itu sadar bahwa ia juga dapat
membuat penilaian yang baik dan benar.
Jika Anda mengajukan pertanyaan (dan sama sekali tidak mengejek)
tentang rencana-rencana anak Anda, Anda akan menolong anak itu
mengetahui bahwa ia dapat bersifat luwes dan dapat menilai
kembali rencananya apabila ada informasi baru yang diberikan
kepadanya.
Pandanglah setiap anak sebagai satu individu. Jangan sekali-kali
Anda membandingkan salah seorang anak Anda dengan anak yang
lainnya. Cobalah untuk menonjolkan kebaikan yang khas yang ada
pada setiap diri anak Anda dan perhatikanlah juga kelemahannya.
Diskusikan tentang anak Anda -- terutama tentang masalah-
masalahnya -- hanya apabila anak itu tidak hadir.
Waspadalah terhadap julukan atau nama panggilan yang diberikan
pada anak Anda, terutama julukan yang Anda sendiri berikan.
Jagalah diri Anda agar Anda tidak memanggilnya dengan nama-nama
yang bersifat menghina, atau dengan sebutan yang nampaknya tulus
dan jujur tapi di balik itu ada arti yang menghina seperti "si
Gembul" karena mungkin hal itu dapat menimbulkan kesan yang
tidak disukainya. Ciptakan nama-nama yang positif seperti
"Kapten" atau "Putri Kecil".
Jika anak itu bersikap manis, tidak mementingkan diri sendiri,
rapi, suka menolong, berdisiplin, kreatif, cekatan, rajin, atau
sikap lainnya yang patut dipuji, nyatakanlah pujian Anda itu!
Dengan demikian anak Anda akan mengetahui bahwa ia dapat
berhasil dalam hal-hal itu. Pujian yang tulus tidak akan
merugikan seseorang!
Tunjukkan dan berilah tepukan tangan terhadap berbagai kemajuan
yang berhasil dicapai oleh anak Anda, betapa pun kecilnya
kemajuan itu. Dengan demikian ia akan belajar untuk bersikap
optimis.
Janganlah melontarkan kecaman yang bersifat mempersalahkan dan
mempermalukan atau mengejek. Hal demikian itu mengajarkan kepada
anak itu bahwa mereka pada dasarnya tidak beres.
Janganlah selalu membuat keputusan untuk anak Anda. Jika Anda
berlaku demikian, maka anak itu akan menarik kesimpulan bahwa
penilaiannya selalu tidak baik.
Janganlah menonjol-nonjolkan kesalahan dan ketidaksempurnaan
anak itu, walaupun memang banyak. Hal ini hanya akan menyebabkan
anak itu kehilangan kepercayaan akan dirinya sendiri dan akan
merasa tidak yakin akan kemampuannya. Segera anak itu tidak lagi
menyukai dirinya sendiri, dan juga tidak berharap bahwa orang
lain akan menyukai mereka. Anak-anak yang demikian akan
cenderung mengatakan, "Karena bukanlah Ayah dan Ibu itu lebih
besar, lebih kuat, dan lebih pandai daripada saya, jadi pasti
keputusan dan penilaian mereka itu benar. Pasti ada yang tidak
beres pada diri saya!"
Cara pendekatan yang sebaliknya jelas akan menghancurkan rasa harga
diri anak itu. Jika kita mengikuti kecenderungan kita untuk bersikap
negatif dan mengutuk atau bersikap mempersalahkan, maka hal itu
merupakan cara yang paling efektif untuk merusak harga diri seorang
anak.
Jika anak Anda menilai dirinya sendiri berdasarkan cara penilaian
diri yang dikemukakan di atas, bagaimana kira-kira kesimpulan anak
Anda tentang dirinya sendiri? Kesimpulan yang diambil oleh anak Anda
amatlah penting. Dan hanya Anda saja yang dapat memberikan hadiah
yang sangat istimewa itu, yaitu hadiah dalam bentuk harga diri yang
sejati.