A. Rumah sembahyang orang Yahudi :
Sebelum ada Sekolah Minggu, pendidikan agama Yahudi menghendaki
anak-anak Yahudi membaca Alkitab di rumah sembahyang dan
mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh rabi-rabi. Rabi
Green berkata: "Tidak ada bangsa yang lebih mementingkan
pengajaran agama terhadap anak-anak daripada bangsa Yahudi."
Josephus berkata: "Semua prinsip yang kami pentingkan ialah
pengajaran terhadap anak-anak."
Dari hal ini kita tahu bahwa pengajaran orang Yahudi terhadap
anak-anak demikian dipentingkan, sehingga di kota Yerusalem saja
ada 700 rumah sembahyang. Hal ini menyebabkan kepercayaan orang
Yahudi menjadi suatu benteng yang tidak dapat dirobohkan.
B. Permulaan Gereja :
Yesus sendiri disebut Rabi dan guru yang baik. Ia sendiri
mengajar. Ia juga menyuruh/memesan kepada murid-muridnya untuk
pergi ke seluruh muka bumi, supaya seluruh umat manusia menjadi
murid-muridNya. Kisah Rasul 2:39; Kisah Rasul 5:42. Dari
ayat-ayat ini kita mengetahui bahwa mengajar itu lebih penting
daripada mengabarkan Injil. Dalam Alkitab `MEMBERITAKAN INJIL`
dipakai 143 kali sedangkan istilah `MENGAJAR` dipakai 217 kali.
Mulai abad yang ke II gereja merasa sangat perlu mengajarkan
Alkitab kepada anak-anak. Maka mulailah disusun doktrin
tanya-jawab, dan mengajarkan kepada anak-anak. Orang Kristen
mulai umur 7 tahun harus menerima pengajaran Alkitab di rumah
sembahyang.
C. Masa Peralihan (Reformasi)
Pada masa Martin Luther gereja telah melalui zaman kegelapan
selama masa itu. Ibadat hanya menjadi tradisi belaka. Pengajaran
Alkitab diganti dengan pengajaran manusia, karena gereja telah
melalaikan kebenaran Alkitab (sedikit sekali penuntutan
kebenaran), sehingga pada waktu Martin Luther bangun dan memakukan
suatu penetapan di muka pintu gereja yang kemudian menjadi dasar
dari katholisasi. Pada tahun 1576 Gereja Scotland mengeluarkan
ketetapan bahwa tiap gereja pada hari minggu harus diadakan
kebaktian anak-anak, mengajar anak-anak kebenaran Alkitab. Pada
waktu itu gereja Rum Katolik juga mulai mengembangkan pendidikan
terhadap anak-anak. (Suatu kutipan dari Children`s Evangelism
halaman 25 mengenai percakapan dari seorang Roma Katholik dengan
seorang Bishop Protestant di Amerika beberapa tahun yang lalu.
Iman Roma Khatolik itu berkata: Betapa menyedihkan dan bodohnya
kamu, orang Protestan, kamu membiarkan anak-anak sampai mereka
besar, dikuasai Iblis, kemudian kamu bekerja untuk mendapatkannya
kembali dengan susah payah. Sebaliknya kami orang Katholik,
mengetahui bahwa anak-anak adalah lemah seperti tanah liat
ditangan kami dan kami menyerahkan/mengabdikan diri kami
pertama-tama kepada mereka. Ketika mereka telah terlatih dan
terintruksi dengan baik, maka kami tidak kuatir dengan hari depan
mereka. Begitu juga St. Francis Zavier berkata: Berikan
kepadaku anak-anak sampai berumur 7 tahun, kemudian siapapun boleh
mengambilnya dari padaku, aku tak akan takut kalau kepercayaan
akan berubah."
D. Pendiri Sekolah Minggu
- Robert Raikers
Asal berdirinya Sekolah Minggu di Chancester Inggris pada tahun 1780;
Robert Raikers adalah seorang penerbit surat kabar, pada zamannya
masyrakat Inggris berada dalam kegelapan moral. Anak-anak berumur 7-9
tahun telah keluar untuk bekerja. Mereka terlantar, kurang pendidikan,
buta huruf dan hidup dalam dosa. Hari Minggu adalah kesempatan yang baik
untuk berbuat dosa dan segala macam kejahatan. Pada suatu hari, ketika
Robert Raikers pergi mencari pekerja bagi penerbitannya, ia mendapati
anak-anak yang tidak terpelihara itu dan juga tingkah laku liar, maka
ia tergerak hatinya untuk mendidik dan mengajar mereka. Kemudian ia
menggunakan hari Minggu untuk mengajar anak-anak membaca Alkitab dan
mengenal huruf. Tanpa pendidikan ini, mereka nanti akan tetap menjadi
anak-anak yang suka akan berbuat dosa. Karena hari yang dipakai Robert
Raikers untuk megajar adalah hari minggu, maka berdirilah istilah
Sekolah Minggu. Ia mengajar seorang diri, dan yang diajarkan
adalah: membaca, menulis, pendidikan kepribadian dan agama. Ia
membawakan kabar ini dan segala keperluan Sekolah Minggu lewat surat
kabarnya, supaya masyarakat dapat mendukung dan menaruh perhatian.
Mula-mula gereja tidak mau membantu usaha ini, tetapi kemudian banyak
orang-orang Kristen yang tergerak untuk membantu usaha ini dan telah
diundang pembantu-pembantu untuk mengajar Sekolah Minggu tersebut.
Pada tahun 1785 di London telah didirikan suatu dana untuk Sekolah
Minggu.
- John Wesley:
Pada waktu John Wesley melihat akan pentingnya dan perlunya pekerjaan
Sekolah Minggu ini, ia berkata: "Saya dapat katakan, bahwa pekerjaan
Sekolah Minggu ini adalah pekerjaan yang paling mulia di antara
pendidikan-pendidikan di Eropa. Jika saya mengajar Sekolah Minggu
dengan baik, maka hari depan Sekolah Minggu akan berkembang.
Pendidikan Sekolah Minggu ini didukung oleh John Wesley dan J.
Whitefield dan menjadi suatu gerakan kebangunan yang besar bagi
negara Inggris, sehingga Inggris terhindar daripada nasib kehancuran
dan masa kegelapan, dan mencegah gelombang pemberontakan dari
Perancis.
Robert Raikers pada tahun 1811 telah meninggal dunia, pada waktu itu
murid-murid Sekolah Minggu sudah mencapai jumlah 400.000 anak.
Pekerjaan ini juga segera dimulai di Amerika dan tahun 1880 Inggris
dapat membuka sekolah dasar, dengan dana dari Sekolah Minggu. Baru
pada tahun 1917 pekerjaan Sekolah Minggu lebih disempurnakan dengan
menyesuaikan umur anak, menurut ilmu jiwa dan kemudian dibagi kelas.
Tuhan telah memberkati pekerjaan Sekolah Minggu hingga kini. Saat ini
lebih kurang ada 40.000.000 jiwa. Di Tiongkok pun didirikan Sekolah
Minggu meskipun belum teratur, tetapi lambat laun berkembang juga
hingga akhirnya dapat mencetak gambar-gambar sendiri.