1. Menghafal Ayat Alkitab
Ciptakanlah sebuah lagu atau pilihlah lagu yang sudah dikenal, lalu nyanyikanlah perkataan ayat hafalan dengan lagu tersebut. Waktu murid-murid menyanyikan ayat itu, maka tanpa banyak usaha mereka segera akan menghafal firman Allah tersebut. Kata-kata sebuah ayat dapat juga diucapkan dengan irama rap atau diiringi tepuk tangan serta berbagai gerakan lainnya.
Anak-anak juga dapat diajak untuk membandingkan kata-kata dalam lagu pujian dengan ayat Alkitab untuk membantu mereka memahami serta menghafalkan ayat tersebut.
2. Memperkenalkan dan Menguatkan Tema Pelajaran
Sebuah nyanyian yang dipilih dengan saksama dapat dipakai untuk memperkenalkan atau menguatkan tema pelajaran. Pilihlah nyanyian sesuai dengan tema, lalu ajarkan nyanyian itu sebelum menyampaikan pelajaran. Bahaslah nyanyian itu sebagai pengantar pelajaran. Pada akhir jam pelajaran, ulanglah nyanyian itu supaya pesannya tetap bergema dalam pikiran anak-anak saat mereka berjalan pulang.
Musik dan pujian juga dapat menjadi alat yang luar biasa dalam menolong anak untuk mengingat, memahami, dan menerapkan kebenaran Alkitab yang diajarkan oleh guru sekolah minggu. Tujuan utama pelayanan di sekolah minggu adalah mengajarkan kebenaran firman Allah kepada anak-anak sehingga mereka mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, dan supaya anak-anak mau memelihara hubungan yang indah dengan-Nya sepanjang hidupnya. Musik dan pujian, melalui syair dan kata-katanya dapat menolong guru dalam menerangkan firman Allah kepada anak-anak, agar tercapai tujuan utama pelayanan di sekolah minggu itu.
3. Dikombinasikan dengan Aktivitas Lain
Musik dan pujian juga dapat dikombinasikan dengan permainan atau kegiatan lain. Contoh: musik dan pujian dalam permainan, "Permainan Topi". Mintalah peserta yang berjumlah sekitar sepuluh anak untuk berbaris secara berdampingan di depan kelas. Mintalah anak yang berdiri di ujung paling kanan untuk memakai topi. Lalu saat musik dan pujian dinyanyikan, dia harus melepaskan topinya dan memakaikan topi tersebut pada anak nomor dua. Selanjutnya, anak nomor dua harus melepaskan topi dari kepalanya dan memakaikan topi pada teman sebelahnya sehingga topi berjalan dari anak pertama sampai anak kesepuluh, lalu berbalik arah dari anak kesepuluh menuju anak pertama. Ketika musik dan pujian tiba-tiba berhenti, anak yang kebetulan memakai topi harus siap memberikan jawaban pada pertanyaan yang diberikan. Kalau jawabannya benar, dia boleh terus bermain, namun kalau jawabannya salah, maka ia dikeluarkan dari permainan. Pemenangnya adalah anak yang dapat bertahan ikut dalam permainan.
Sumber rangkuman:
1. Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2, Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 1996, halaman 347 -- 351.
2. Sunday School Smart Pages, Wes & Sheryl Haystead, Gospel Light, Ventura 1992, halaman 127.
Tanggal akses: 4 Juni 2010
Artikel ini pernah dimuat dalam e-BinaAnak edisi 43 (3 September 2001)
Alamat arsip: http://pepak.sabda.org/e-binaanak/043
Diambil dari:
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK