Oleh: Tim Redaksi e-BinaAnak (Tahun 2001)
Hari Anak Nasional merupakan momen yang sangat baik untuk mengingatkan gereja terhadap peran dan tanggung jawabnya dalam melayani anak-anak kecil. Terlalu banyak gereja, disadari maupun tidak, cenderung memandang remeh atau mengabaikan pelayanan untuk anak-anak.
Sementara jemaat dewasa dapat beribadah dalam gedung gereja yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, bangku yang nyaman dan indah, "sound system" yang canggih dan alat musik yang lengkap, namun bagaimana dengan kelas sekolah minggu?
Anak-anak sering disebut sebagai generasi penerus gereja, ini benar! Tapi perlu diingat bahwa anak-anak adalah juga anggota gereja masa KINI, mereka bukanlah "calon anggota gereja" untuk masa yang akan datang, mereka juga bukan "anggota tambahan" yang hanya kebagian tempat di ruang belakang yang pengap dan sesak.
Gereja tidak harus menunggu anak-anak itu tumbuh dewasa untuk dapat diterima dan diakui sebagai anggota gereja. Sebagai orang percaya, anak-anak termasuk Tubuh Kristus juga, sama halnya dengan orang dewasa yang percaya. Gereja tidak harus menunggu anak-anak tumbuh dewasa sehingga mereka dapat memberikan sumbangsih yang berarti bagi gereja, karena saat ini juga anak-anak itu sudah dapat melakukannya.
Gereja dan Perayaan Hari Anak Nasional
Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, gereja dapat mengadakan pembaruan komitmen akan keseriusannya dalam melayani anak-anak.
Satu usulan sederhana yang mungkin dapat dilakukan gereja untuk memberi perhatian terhadap pentingnya pelayanan anak adalah dengan menyediakan satu hari Minggu untuk melaksanakan ibadah khusus, untuk memperingati Hari Anak Nasional ini.
Beberapa Ide Kegiatan yang Bisa Dilakukan
Dalam kebaktian umum, anak-anak diberi kesempatan untuk terlibat.
Misalnya: sebagai penerima tamu, pemimpin pujian (dengan didampingi orang dewasa yang telah terlatih dengan tugas ini), pemain musik, pemimpin doa, paduan suara atau pengisi acara lainnya, membacakan ayat firman Tuhan yang akan dikhotbahkan, dsb.. Tentunya beberapa minggu sebelum acara khusus ini, anak-anak yang terlibat dalam pelayanan bersama tersebut harus dilatih terlebih dahulu dan diadakan geladi bersih paling tidak satu hari sebelum ibadah dimulai.
Tema khotbah yang disampaikan hendaknya mengangkat masalah anak.
Secara khusus, pendeta/pengkotbah yang bertugas dapat memotivasi jemaat dewasa untuk ambil bagian dalam pelayanan anak yang ada di gereja. Misalnya: menjadi guru Sekolah Minggu, orangtua asuh, memberikan beasiswa pada anak yang kurang mampu secara ekonomi, menyediakan tenaga untuk bimbingan belajar, dsb..
Sekolah Minggu dan Perayaan Hari Anak Nasional
Sekolah Minggu sendiri juga dapat mengadakan berbagai acara khusus menyambut Hari Anak Nasional, misalnya:
Mengadakan pekan anak, atau sekolah Alkitab liburan, atau berbagai acara khusus lainnya yang bertujuan untuk membawa anak pada Kristus.
Mengadakan pertemuan dengan orang tua anak atau jemaat dewasa lainnya untuk bersama-sama membicarakan mengenai pelayanan anak. Bentuk pertemuan bisa berupa seminar, diskusi, lokakarya, dsb.. Untuk mengakrabkan para orang tua dan anak, acara dapat juga diselingi dengan berbagai lomba. Sementara orang tua dan jemaat dewasa mengadakan pertemuan, pada saat yang sama sekolah minggu dapat menyediakan acara khusus bagi anak-anak, misalnya: permainan, berbagai lomba, panggung boneka, dan aktivitas lain.
Mengadakan pelayanan sosial bersama, misalnya: mengunjungi panti asuhan, tempat pembinaan anak cacat, atau mengadakan kegiatan lokal sebagai wujud kebersamaan sebagai anggota tubuh Kristus. Misalnya, mengecat pagar gereja, membersihkan kebun dan pekarangan gereja, menghias gedung gereja, menjamu para petugas gereja, dll..
Bersama Sebagai Tubuh Kristus
Sebagaimana halnya gereja melayani dan membina jemaat dewasa, gereja juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melayani anak-anak kecil. sekolah minggu, sebagai satu bagian dalam organisasi gereja yang mengkhususkan diri untuk melayani anak (di Indonesia kebanyakan komisi sekolah minggu hanya bertugas melayani anak-anak), juga memiliki tanggung jawab untuk memberi pengertian pada anak bahwa mereka adalah anggota gereja dan oleh karenanya juga bertanggung jawab memberikan sumbangsih/kontribusi pada gereja.
Bila sejak dini pada anak-anak ditanamkan kecintaan akan rumah Tuhan, kesatuan dengan seluruh anggota gereja sebagai satu Tubuh di dalam Kristus, serta kerinduan untuk memberikan sumbangsih bagi gereja, niscaya gereja akan makin bertumbuh dan berkembang.
Tapi semuanya itu membutuhkan lingkungan dan suasana yang mendukung dari para pemimpin gereja "masa kini" untuk memedulikan anak-anak yang Tuhan titipkan pada mereka di gereja masing-masing.
Dipublikasikan dalam e-BinaAnak edisi 37 < http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/037/ >
Diambil dari:
Nama situs | : | PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen) |
Alamat URL | : | http://pepak.sabda.org/10/jul/2001/anak_merayakan_hari_anak_nasional_di_gereja |
Penulis | : | Tim Redaksi e-BinaAnak (tahun 2001) |
Tanggal akses | : | 1 Juli 2011 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK