Mengembangkan Kemampuan Sosial


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Banyak anak yang berjuang dalam masa transisi mereka -- transisi dari fokus pada diri sendiri menuju kepada kepedulian pada kelompok dan bagaimana memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan kelompok itu. Dalam waktu yang singkat, transisi itu dapat terjadi, anak tidak lagi mengucapkan "aku", melainkan "kita". Perhatikanlah anak-anak prasekolah yang bermain. Anak-anak yang termudalah yang selalu bermain, baik itu sendirian atau dengan satu atau dua teman yang juga bermain sendiri. Pada usia ini, persaingan

Banyak anak yang berjuang dalam masa transisi mereka -- transisi dari fokus pada diri sendiri menuju kepada kepedulian pada kelompok dan bagaimana memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan kelompok itu. Dalam waktu yang singkat, transisi itu dapat terjadi, anak tidak lagi mengucapkan "aku", melainkan "kita".

Perhatikanlah anak-anak prasekolah yang bermain. Anak-anak yang termudalah yang selalu bermain, baik itu sendirian atau dengan satu atau dua teman yang juga bermain sendiri. Pada usia ini, persaingan masih seputar mainan kesukaan, makanan kecil, dan perhatian. Kegiatan kelompok yang singkat harus dimulai dan diawasi oleh orang dewasa.

Berbeda dengan anak-anak SD. Di sini, kita akan melihat anak-anak itu telah bermain dan berkarya dalam kerukunan. Mendapatkan perhatian dari guru tetap menjadi hal yang penting, namun interaksi dan penerimaan dari teman sebaya menjadi suatu hal yang diperlukan di sini. Kecenderungan ini terus berlangsung sampai ke tingkat yang lebih tinggi. (Kadang-kadang kecenderungan itu berkembang menjadi sikap buruk yang dilakukan demi mendapat penerimaan dari teman-teman mereka meskipun hal tersebut ditentang oleh guru.)

Seiring dengan meningkatnya kepedulian anak-anak terhadap teman sebaya, mereka seharusnya menjadi lebih bertanggung jawab atas perilaku yang memberikan pengaruh pada lingkungan sekitar mereka. Guru pengamat bisa menolong murid untuk membangun kemampuan sosial yang baik dengan menerapkan disiplin yang tepat, memberikan semangat, dan merancang peluang agar anak-anak dapat bersekutu.

  1. Berikan kesempatan untuk bergantian. Sejak awal, anak-anak membangun perasaan yang kuat tentang keadilan -- tetapi mereka biasanya lebih cepat meminta keadilan daripada mengusahakannya. Tidak semua anak membangun kemampuan sosial dengan tingkat yang sama, dan mereka yang berbuat tidak baik harus dengan sungguh-sungguh ditegur, tetapi dengan kasih.
  2. Pujilah usaha kerja sama mereka. Tunjukkan peristiwa-peristiwa harmonis dan kerja sama yang produktif. Tindakan-tindakan yang mendapatkan pujian akan mereka ulangi.
  3. Bantulah murid-murid untuk belajar bahwa kemampuan individual bisa menjadi keuntungan bagi kelompok mereka. Anak-anak tidak hanya perlu menghargai talenta mereka saja, namun juga talenta teman-teman sekelas mereka.
  4. Doronglah mereka untuk berpikir mandiri. Tuntun dan berikan fasilitas, tetapi berikan pilihan. Gunakan percakapan-percakapan bimbingan untuk menunjukkan perilaku yang benar.
  5. Berikan kesempatan untuk bersekutu. Memberi anak-anak kesempatan untuk mengerjakan tugas dan bermain dengan anak-anak lain dalam suasana kekristenan merupakan faktor penting dalam mengembangkan perilaku mereka yang bisa diterima dalam masyarakat. Anak-anak yang terlibat dalam program kelompok tertentu mungkin mendapatkan kemampuan kepemimpinan. Proses yang demokratis dan tanggung jawab yang dapat diterima merupakan faktor penting dalam belajar untuk berbagi.
  6. Membangun kepekaan sosial melalui pelayanan. Carilah suatu proyek pelayanan yang bisa dikerjakan oleh murid-murid Anda sesuai dengan kelompok usia mereka. Setiap gereja memiliki tugas yang sederhana, tetapi menyita banyak waktu sehingga membebani stafnya. Warga dewasa terbeban dengan tugas-tugas yang sudah tidak dapat mereka selesaikan lagi. Anak-anak bisa membantu -- dan mungkin menikmatinya -- dalam mengerjakannya.
  7. Jangan mendukung persaingan antara anak laki-laki dan perempuan. Sikap antagonis terhadap teman yang berlainan jenis kelamin muncul pada pertengahan tahun-tahun sekolah dasar. Menghormati teman sebaya harus diajarkan untuk memperluas kelompok gender anak. Persaingan tidak sama manfaatnya dengan kerja sama.

Ajarkan anak-anak bagaimana menerapkan firman Tuhan dalam hubungan mereka dengan orang lain. Tunjukkan kepada mereka dengan memberikan contoh bagaimana menunjukkan kasih-Nya. Dan tuntunlah mereka juga dalam mengikuti panggilan Kristus untuk mengasihi sesama kita. (t/Ratri)

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Anak Umum

Sumber
Judul Artikel: 
Social Skill Development
Judul Buku: 
The Complete Handbook for Children's Ministry
Pengarang: 
Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
Halaman: 
302 -- 303
Penerbit: 
Thomas Nelson Publishers
Kota: 
Nashville
Tahun: 
1993

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar