Bacaan: Kisah Para Rasul 11:22-26
Bacalah Kisah Para Rasul 11:22-26 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.
Pertanyaan Renungan:
Setelah Antiokhia mengalami lawatan Tuhan yang hebat sehingga banyak jiwa dimenangkan, jemaat di Yerusalem mengutus Barnabas ke sana. Barnabas adalah orang yang sangat dekat dengan Tuhan. Nama Barnabas berasal dari kata Aram yang berarti "anak penghiburan". Kata penghiburan mengingatkan kita pada gelar Roh Kudus sebagai "Penghibur". Dalam bahasa Yunani, kata "penghibur" (parakletos) memiliki arti "pendamping". Jadi, jika hidup kita seperti Barnabas yang dipenuhi dengan Roh Kudus (Roh Pendamping), kita juga akan memiliki sifat-sifat seperti Barnabas yang suka mendampingi orang lain. Orang yang penuh dengan Roh Kudus adalah orang yang bergaya hidup ibadah. Orang yang penuh Roh Kudus adalah ia yang terus-menerus menyerahkan hidupnya kepada Allah sehingga Roh Kudus bisa mengambil alih hidupnya secara total. Roh Kudus memanifestasikan sifat pendampingnya, seperti Barnabas, yang suka mendampingi (memuridkan) orang lain.
Sudahkah Anda memiliki gaya hidup seperti Barnabas? Salah satu contoh adalah kesaksian berikut ini. "Dalam memuridkan anak-anak muda, saya sering kali mau menyerah dan berhenti. Alasannya, karena beberapa orang muda yang saya muridkan adalah orang-orang yang sulit sekali untuk mengalami perubahan hidup. Mereka terkesan tidak haus akan firman Tuhan karena masih memiliki masalah yang sangat rumit. Namun, setiap kali saya ingin menyerah, saya teringat pada sifat Barnabas yang adalah sifat Roh Kudus (pendamping/penghibur), yang tidak pernah menyerah. Ketika saya beribadah, saya teringat akan sifat Roh Kudus yang setia mendampingi kita, orang-orang berdosa yang keras hati. Saya terharu dan tersentuh oleh sifat Roh Kudus yang begitu setia dan sabar, seperti yang diekspresikan dalam buah Roh, yaitu kesetiaan dan kesabaran (Galatia 5:22-23)."
Abe Huber menceritakan pengalaman yang dialami ketika ia mengerti sifat Roh Kudus yang ada pada Barnabas. Ia mempraktikkan sifat itu dalam pemuridan "one on one" di gereja lokal mereka di Santarem, Brazil. Saat Abe Huber mempraktikkan faktor Barnabas ini, ia berhasil memuridkan orang-orang yang kacau/rusak sehingga mereka bertumbuh menjadi dewasa, bahkan menjadi pemimpin-pemimpin utama di gereja lokalnya. Jemaat lokal di Santarem yang mempraktikkan faktor Barnabas di komsel dan pemuridan "one on one" selama kira-kira 15 tahun, mereka bertumbuh dari 4.000 menjadi 80.000 anggota jemaat. Kini, mereka memiliki 8.000 komsel dan 30.000 kelompok pemuridan "one on one".
Praktik:
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | Abbalove Ministries (Hamba dalam Kasih Kristus) |
Alamat URL | : | http://www.abbalove.org/index.php?option |
Judul asli artikel | : | Ibadah dan Pemuridan |
Penulis artikel | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 10 Maret 2015 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK