Tujuan: Agar setiap guru sekolah minggu dapat melayani keperluan murid-muridnya.
Pendahuluan
Pada suatu hari ban sepeda Anda kempis. Kemudian Anda meminyaki rantai sepeda, memperbaiki kemudi, mengganti pedalnya, dan menguatkan sekrup-sekrupnya. Apakah usaha-usaha itu bermanfaat? Apakah sepeda itu dapat dipakai lagi?
Demikian pula dalam mengajar. Pelajaran tidak ada gunanya bila tidak cocok dengan keadaan dan keperluan murid. Misalnya: Tulus sudah lahir baru, tetapi belum dapat menang atas dosa berkelahi. Dan kita hanya mengajar tentang lahir baru. Apakah itu cocok dengan keperluannya? Tentu saja tidak, bukan?
Sasaran
Mengubah kehidupan murid. Kita harus mengenal dan mengerti keperluan mereka, supaya pelayanan mengajar kita tepat.
Siapakah Murid-Murid Kita
Contoh:
Anda mengajar Rini dan Lana. Keduanya berumur 8 tahun dan duduk di kelas 3 SD. Adakah mereka memiliki keadaan yang sama? Ya -- umur, kelas, dan bangsa. Apakah mereka memiliki keadaan yang tidak sama? Ya -- latar belakang keluarga, sifat, dan kondisi tubuh.
Murid-Murid Kita Adalah Pribadi-Pribadi
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Dalam banyak hal mereka sama, tetapi dalam hal lain mereka juga berbeda. Sasaran kita adalah agar para murid memiliki hidup yang baru -- hidup yang telah diubahkan, dan kehidupan rohaninya dapat bertumbuh. Oleh sebab itu, guru sekolah minggu harus mengerti keadaan dan keperluan murid supaya:
Pelajaran kita cocok dengan keperluan mereka.
Mereka mau menerima ajaran kita dan mereka dirangsang untuk mempelajari firman Allah. Jarang seorang mau menerima pengajaran, jika ia belum mengerti bahwa pelajaran itu sesuai dengan keperluannya.
Mari kita mengingat kembali, bagaimana Tuhan Yesus mengetahui keperluan murid-murid-Nya dan mengajar sesuai dengan keperluan mereka.
Yesus tahu isi hati setiap orang (Yohanes 2:24-25) dan pelayanan-Nya disesuaikan dengan keadaan setiap pribadi. Apakah keperluan Nikodemus? Lahir baru. Apakah keperluan perempuan Samaria itu? Lahir baru. Apakah Yesus mengisi keperluan mereka masing-masing? Adakah Ia mengajar dengan cara yang sama? Tidak. Dengan Nikodemus -- orang Farisi, sesama orang Israel, Ia mengambil contoh dari Perjanjian Lama. Dengan perempuan Samaria, Ia membandingkan air minum dengan air hidup yang dapat memuaskan hatinya. Tuhan Yesus memakai air minum sebagai perumpamaan supaya perempuan itu lebih mengerti. Jadi, Tuhan Yesus mengajar dia untuk memuaskan hatinya dengan air hidup, yaitu hidup yang kekal. Ia mengajar sesuai dengan keperluan murid-murid-Nya. Kita juga sebaiknya mencontoh teladan Yesus -- Ia mengajar sesuai dengan keadaan murid dan mengisi keperluan pribadi mereka. Untuk itu, kita perlu berusaha mengenal setiap murid dan keperluan pokoknya. Bagaimana kita dapat mengenal keperluan murid-murid kita?
Murid-Murid Memunyai Rohani Secara Umum
Mari kita membuat garis besar tentang keperluan rohani murid-murid secara umum. Apakah keperluan yang utama bagi setiap murid? (Tunggu jawaban -- lahir baru) Apakah keperluan lain? (Tunggu jawaban)
Lahir baru: Menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat Pribadi.
Pengetahuan dan pengertian: Siapakah Allah itu? Berapa besar kasih-Nya?
Bertumbuh dalam iman: Lebih mengenal kehendak Allah, misalnya bagaimana bersikap kepada orang lain, penuh cinta kasih terhadap suku apa pun, dan menghargai firman Allah.
Sifat: Sifat jahat, misalnya mudah tersinggung, lekas marah, kemalasan, semuanya harus dikendalikan dengan pertolongan Tuhan.
Kepandaian: Dalam mencari ayat-ayat Alkitab dan lain-lain.
Murid-Murid Memunyai Keperluan Rohani Secara Khusus
Bagaimana kita dapat melihat keperluan murid-murid secara khusus? Misalnya Amir adalah murid sekolah minggu. Ia sering mengganggu kawan-kawannya dan juga sering tidak hadir dalam kebaktian sekolah minggu. Mengapa ia begitu nakal? Bagaimana kita dapat mengetahui keperluannya? (Tunggu jawaban para guru. Tulislah di papan tulis).
Cara-caranya:
Mengadakan kunjungan (kunjungan tidak selalu cocok kalau orang tua belum percaya).
Bercakap-cakap secara pribadi sebelum dan sesudah pelajaran selesai.
Berikan perhatian khusus kepadanya, ketika kelompok sekolah minggu Anda sedang mengadakan kegiatan di luar, misalnya piknik. Apakah ia suka berkelahi? Apakah ia cepat marah?
Meminta setiap anak untuk bercerita mengenai keluarganya, hobinya, dan kegiatan lain.
Sekarang kita kembali kepada pertanyaan bagaimana kita dapat mengetahui keperluan Amir? Jika kita berkunjung ke rumahnya, kita dapat melihat latar belakang keluarganya, misalnya: orang tua Amir yang sudah bercerai, sehingga Amir kurang diperhatikan oleh ibunya. Apa saja yang dilakukan Amir tidak ada yang melarangnya. Akibatnya, ia menjadi anak yang nakal. Ada suatu pengalaman seorang guru di mana ia menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan muridnya sesudah pelajaran selesai, sehingga ia menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya pribadi. Sekarang anak itu sudah menjadi hamba Tuhan yang setia.
Cocokkan Pelajaran dengan Keperluan-Keperluan yang Anda Sudah Ketahui
Tujuan kita dalam mengajar ialah supaya murid-murid mengalami perubahan. Kita melihat keperluannya (apa yang harus diubah). Lalu dengan cara yang menarik, kita menuntun dia kepada ayat Alkitab yang cocok dengan keperluannya.
Kita menjelaskan inti/isi firman Allah, lalu membantu dia untuk bisa mengerti arti ayat itu bagi dirinya. Kemudian, kita mendorong dia untuk menerapkannya pada keperluannya. Misalnya, cerita apakah yang cocok bagi Amir yang merasa tidak diperhatikan? Perumpamaan domba yang hilang. Walaupun hanya seekor domba saja yang tersesat, gembala itu mau mencarinya sampai ketemu. Sama seperti Tuhan Yesus mencari Tini, Bambang, atau Amir karena kasih-Nya demikian besar (Lukas 15:4).
Catatan: Sebutkan beberapa nama anak supaya Amir tidak merasa malu. Jangan langsung menyebut nama salah satu anak yang bersangkutan maupun keperluan khususnya secara pribadi. Setiap minggu kita harus memilih satu keperluan saja yang akan dipenuhi. Contohnya, keperluan Amir yang perlu mengerti bahwa Yesus mengasihi dia, dan menerapkan satu kebenaran dalam setiap pelajaran. Minggu berikutnya kita dapat memilih keperluan murid yang lain, misalnya Rut yang suka mengomel jika disuruh ibunya, dan menerapkan satu kebenaran untuk menolong dirinya.
Pelaksanaan
Catatlah langkah-langkah apa yang Anda akan laksanakan untuk lebih mengenal keperluan murid. Misalnya:
Membeli buku catatan untuk mendaftarkan alamat dan hari ulang tahun setiap murid.
Berkunjung ke rumah-rumah murid.
Bercakap-cakap dengan murid-murid secara pribadi, sebelum dan sesudah pelajaran selesai supaya lebih mengenal mereka.
Catatlah yang hadir dan yang tidak hadir setiap minggu, supaya Anda dapat mengunjungi anak-anak yang sakit dan dapat mendoakan yang berhalangan.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Mengajar Untuk Mengubah Kehidupan |
Judul asli artikel | : | Layanilah Keperluan Murid |
Penulis | : | Lelia Lewis |
Penerbit | : | Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1993 |
Halaman | : | 13 -- 17 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK