Selama berlangsungnya perang di Kosovo pada tahun 1999, tiga tentara Amerika ditangkap dan disandera selama lebih dari satu bulan. Setelah dilakukan negosiasi yang menegangkan, didapatlah suatu kesepakatan dan tawanan pun dibebaskan.
Roy Lloyd adalah seorang utusan yang menjamin pembebasan ketiga tentara itu. Ia melaporkan, "Ketiga tentara muda itu sangat religius. Salah seorang dari mereka, Christopher Stone, tidak bersedia pergi sebelum diizinkan menemui tentara yang menjaganya selama ia ditawan, dan berdoa untuknya."
Tentara muda tersebut memahami prinsip-prinsip yang diajarkan Yesus. Ia bisa saja marah terhadap keadaan yang dialaminya dan membenci orang yang menangkapnya. Ia bisa saja memenuhi hatinya dengan kebencian dan dendam. Ia bisa saja terbakar oleh api kemarahan karena segala kesulitan yang dialaminya. Namun dengan menaati perintah Yesus (Matius 5:44) serta teladan Paulus dan Silas di Filipi (Kisah Para Rasul 16:25-34), ia mengampuni orang yang menawannya bahkan melayaninya.
Di dunia ini, balas dendam merupakan hal yang wajar. Namun orang-orang percaya dipanggil untuk melakukan hal yang berbeda. Kita harus berdoa untuk orang-orang yang menganiaya kita, mengampuni mereka, dan melayani mereka.
Prinsip-prinsip Yesus memang merupakan suatu tantangan bagi para pengikut-Nya, namun dengan pertolongan Roh Kudus yang hidup di dalam kita, kita dapat memilih untuk memiliki hati yang mau mengampuni.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | Alkitab SABDA |
Alamat URL | : | http://alkitab.sabda.org/ |
Penulis | : | DCE |
Tanggal akses | : | 18 Oktober 2013 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK