Renungan:
Suatu hari saya sedang duduk di bandara, membaca koran dan menunggu penerbangan. Tiba-tiba ada sesuatu menabrak kaki saya, lalu saya lihat apa yang menabrak kaki saya itu. Seorang anak balita kira-kira berumur dua tahun dengan sangat bersemangat, memandang sekelilingnya dengan badan miring, menyerobot dan menyentuh segala sesuatu yang dapat ia raih -- tetapi ibunya menghalangi apa yang akan ia raih. Ibunya benar-benar mengenakan pengikat kuda di dada anak itu.
Menyedihkan sekali! Ibu itu memperlakukan dia seperti anjing kecil, pikir saya. Akan lebih baik bila ibu itu memegang saja tangan anak itu.
Beberapa bulan kemudian, saya merasakan hal yang berbeda saat saya berjalan-jalan di suatu dermaga di dekat laut. Airnya sangat deras -- ombak membentur pembatas pantai; hamburan air beterbangan di udara. Dan saya melihat ibu yang lain yang juga mengenakan pengikat kuda pada anaknya. Seperti anak yang ada di bandara, anak ini meronta, berusaha melepaskan diri dari kekangan itu.
Saya menyadari dua hal tentang pengikat itu. Pertama, pengikat itu sebenarnya memberikan kebebasan lebih pada anak. Ibunya bisa mengangkat dan menjaga supaya dia tidak jatuh di dermaga, tetapi dia tidak dapat bebas menggunakan otot-ototnya serta menyentuh dan merasakan apa yang ia inginkan.
Dan kedua, pengikat itu menyelamatkan dirinya. Tanpa pengikat itu, dia sudah akan berada di tepi dermaga, dan hanya dalam sekejap saja, dia bisa jatuh sejauh dua puluh yard atau jatuh ke laut yang ganas tanpa ada regu penyelamat yang menolongnya.
Dia tidak sedang mencoba bunuh diri. Dia hanya terlalu muda untuk tahu bahaya. Jadi ibunya mencoba mengendalikannya dengan cara yang mungkin menganggu orang yang melihatnya, tetapi justru dapat menyelamatkan anak itu.
Sebenarnya tidaklah menjadi masalah. Orang tua secara rutin menjaga hidup anak-anak mereka. Mereka tidak biasa menggunakan tali pengekang -- dan mereka melakukannya dengan mengatakan "jangan".
"Jangan! Jangan tempelkan paku itu ke lubang listrik."
"Jangan! Jangan makan racun tikus itu."
"Jangan! Jangan mendekat ke jalan yang ramai."
Saat kita mulai lebih dewasa, orang tua kita masih tetap mencoba menjaga kita dan kebahagiaan kita, meskipun kita sudah tidak mengharapkannya. Dan mereka melakukannya dengan kata yang sama.
"Jangan! Jangan mencoba menggunakan obat-obatan dan alkohol. Barang-barang itu bisa membunuhmu."
"Jangan! Jangan bergaul dengan mereka. Mereka tidak baik; mereka bisa membuatmu bermasalah."
Apakah orang tuamu kadang-kadang mencoba terlalu mengendalikanmu? Mungkin saja. Tapi ingat, mereka melakukan itu untuk menjagamu dengan kata-kata yang mereka ucapkan berulang-ulang, dan mereka tahu itu. Dan mungkin, mungkin saja, mereka benar pada saat itu.
Bicarakan dengan mereka tentang hal ini. Biarlah mereka tahu kapan Anda bisa sedikit bebas. Tetapi tetap berikan kepada mereka hak untuk mengatakan "jangan".
Hal ini untuk menjaga dirimu. Dan ini akan terus berulang.
Ayat bacaan:
Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu. Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya. Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan. (Amsal 6:20-23)
Pertanyaan:
Ingin tahu apa yang akan kamu peroleh bila menghormati dan taat pada orang tua? Bacalah Keluaran 20:12.
Tugas:
Sebagian besar anak senang bila bisa benar-benar bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan kapan saja. Karena hal itu tidaklah masuk akal, mungkin kamu perlu menjelaskan beberapa hal yang menurutmu bisa dijadikan latihan untuk bertanggung jawab lebih dari yang diberikan oleh orang tuamu -- misalnya waktu tidur, jam malam, penggunaan telepon, keputusan tentang musik atau pakaian. Pikirkan dahulu alasan-alasanmu dan kemudian tanyakan kepada orang tuamu kapan bisa membicarakan hal ini.
Akan tetapi, jangan lakukan itu semua bila kamu belum siap menerima kata "jangan" tanpa marah atau membantah. Hal ini bukannya akan membantu, tetapi justru akan memerburuk keadaan. (t/Ratri)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK