Hari Paskah adalah pengalaman kunci dari iman kristiani, sebab kita adalah orang-orang yang ditebus melalui Paskah.
Namun demikian, kita masih kesulitan untuk merayakan pra-Paskah, masa persiapan hari raya Paskah bersama dengan anak-anak. Ketika Paskah tiba pun, kita masih kesulitan untuk membicarakan mengenai perayaan yang paling penting ini bersama anak-anak. Kesulitan-kesulitan itu bukan mengenai baju baru, perubahan musim, dan kebahagiaan hari raya Paskah. Kesulitan untuk menjelaskan masa pra-Paskah dan Paskah adalah ketika kita harus membicarakan mengenai kematian. Dan, berbicara tentang kematian kepada seorang anak bukanlah sebuah perkara yang mudah.
Perhatikanlah betapa berbedanya ketika kita menyongsong hari Natal. Berbicara tentang seorang bayi yang baru lahir, kebahagiaan Yusuf dan Maria, para malaikat, para gembala, dan orang-orang Majus adalah sesuatu yang menyenangkan. Tentu ada sedikit kesan bahaya yang muncul ketika Raja Herodes merencanakan pembunuhan terhadap seluruh anak laki-laki yang berumur 2 tahun ke bawah, namun kita mengetahui bahwa Yesus dapat melarikan diri.
Kita merasa tenteram saat Natal. Kita membagikan hadiah, mengingat hadiah-hadiah yang dibawa oleh orang-orang majus. Kita menaikkan nyanyian-nyanyian, menghafalkan firman Tuhan yang akrab dengan kita. Kita menanti-nanti Natal dengan sukacita dan kita memberitahukan sukacita dan kegembiraan itu kepada anak-anak kita. Sebagian dari tugas kita sebagai seorang Kristen dewasa adalah membagikan kisah Paskah dengan kegembiraan yang sama.
"Mengapa Yesus Dibunuh?"
Sering kali kita berhasil dalam menolong anak-anak melihat Yesus sebagai seseorang yang layak dikasihi. Mereka belajar bahwa Yesus mengasihi banyak orang, Yesus mengajarkan orang banyak mengenai kasih Allah, dan Ia peduli terhadap orang-orang yang diacuhkan atau dihinakan oleh orang lain.
Sangat sulit untuk memahami mengapa seseorang yang baik dihina, disiksa, dan dibunuh. Diperhadapkan dengan minggu sengsara selalu saja membuat kekejutan.
Anak-anak akan mengutarakan pertanyaan mengenai kematian Yesus, terutama anak-anak yang lebih besar akan dihentakkan oleh rasa ketidakadilan. Mereka memandang Yesus sebagai seorang yang baik, dan sangat tidak adil jika seseorang yang seperti-Nya dipukuli dan dibunuh. Berkutat bersama anak-anak kita di seputar pertanyaan semacam ini adalah sesuatu yang penting. Kita dapat menolong mereka untuk memahami bahwa bukan Allah Bapa yang membunuh Yesus, melainkan orang lain.
Kitab Suci mengajarkan kepada kita bahwa ada orang-orang yang tidak menyukai pribadi, pengajaran, atau tindakan Yesus. Mereka inilah yang membunuh-Nya. Membaca pengajaran Yesus secara spesifik bersama dengan anak Anda akan sangat menolong. Berbicaralah dengan mereka mengenai mengapa orang-orang tidak menyukai apa yang Yesus katakan tentang mengasihi musuh, percaya kepada Tuhan, atau dalam menghadapi kemarahan.
Kebangkitan adalah Benar-Benar Karya Allah
Kematian Yesus adalah sebuah sisi dari kisah Paskah. Bagi kita, pesan Paskah terurai dalam apa yang terjadi kemudian: kehidupan yang baru dan kebangkitan. Ambillah Alkitab Anda dan baca lagi kisah mengagumkan mengenai kebangkitan Yesus. Kita memiliki saksi yang kuat dalam Injil mengenai misteri dan mukjizat ini! Jika kematian Yesus adalah hasil perbuatan manusia, maka kebangkitan-Nya adalah karya Allah. Melalui pengalaman Paskah, kita dapat membuat pernyataan iman sederhana: Yesus hidup!
Berbicara mengenai kebangkitan dapat menjadi sama menakutkannya dengan membicarakan kematian bagi orang dewasa. Bagaimana mungkin kita dapat menjelaskan kepada anak-anak kita bahwa Yesus telah mati dan berada di dalam kubur selama 3 hari kemudian hidup lagi? Anak-anak yang lebih kecil mungkin tidak akan menanyakan pertanyaan mengenai "bagaimana" dan "mengapa", yang mengharapkan jawaban rinci dari orang-orang dewasa. Tidak demikian dengan anak-anak yang lebih besar, mereka ingin mengetahui tentang "mengapa" dan "bagaimana".
Jadi, bagaimana kita menghadapi pertanyaan mengenai kebangkitan? Renungkanlah sejenak mengenai peristiwa ini. Bacalah kembali catatan mengenai hal ini dalam keempat Injil. Setelah membaca Kitab Suci, tuliskanlah apa yang Anda pikirkan dan rasakan.
Dapatkah Anda menjelaskan mengenai kebangkitan? Mungkin tidak. Kebangkitan adalah sebuah misteri dan mukjizat, sebuah pernyataan iman. Dengan berkata, "Saya percaya!" tidak selalu berarti Anda akan benar-benar memahami sebuah peristiwa atau sebuah kejadian.
Dalam membicarakan hal ini dengan anak-anak, akan sangat membantu jika Anda berkata, "Ayah/ibu/guru juga bertanya-tanya tentang hal itu." Anda mungkin ingin berbagi mengenai banyak hal yang terjadi di dunia yang tidak Anda mengerti sepenuhnya. Undanglah anak Anda untuk mengingat saat-saat ketika mereka tidak benar-benar memahami sesuatu tetapi merasa bahwa hal itu nyata.
Bersiap-siap untuk Merayakan Paskah
Sementara Anda bersiap-siap menyongsong Paskah, cobalah hal-hal berikut ini:
Dimulai dari Rabu Abu, berbicaralah dengan anak-anak Anda mengenai masa pra-Paskah (minggu sengsara) sebagai persiapan untuk perayaan Paskah. Jelaskan kepada mereka bahwa karena hari Paskah adalah hari yang penting, maka kita mempersiapkan diri kita dengan cara yang khusus. Rencanakanlah waktu-waktu renungan ekstra bagi keluarga Anda selama pra-Paskah.
Bicaralah dengan anak-anak Anda dan dengarkanlah pendapat dan perasaan mereka mengenai hari Paskah. Gunakanlah frasa "Ayah/Ibu juga sering bertanya-tanya tentang...," hal itu dapat menjadi jalan untuk membuka sebuah percakapan.
Berbagilah mengenai memori-memori dari perayaan-perayaan Paskah yang sudah lalu. Bagikan juga sekelumit kenangan masa kecil Anda untuk mengingat perayaan Paskah di keluarga Anda.
Bersiap-siaplah dengan sungguh-sungguh untuk menyongsong Paskah. Sekali lagi, pikirkanlah cara kita bersiap-siap menyambut hari Natal. Pada saat itu terdapat banyak hal yang memberi tanda bahwa sesuatu yang spesial akan segera tiba, rumah kita dihiasi simbol-simbol perayaan itu: rangkaian bunga, lilin-lilin, hadiah. Simbol apa yang kita tempatkan di rumah kita untuk menandakan bahwa Paskah akan segera tiba? Apa yang dapat dilakukan? Memasang lampu-lampu hias yang akan menyala sebelum atau pada saat Paskah dapat menjadi sebuah tanda. Membuat spanduk kecil yang bertuliskan "Yesus Hidup!" untuk dipasang pada hari Paskah dan hari setelahnya dapat menjadi tanda yang lain. Menghias telur dan membicarakan mengenai telur sebagai simbol kehidupan dapat membantu kita untuk bersiap-siap.
Ikutlah terlibat dalam kehidupan penyembahan dalam gereja Anda. Banyak gereja yang mengadakan ibadah khusus tidak hanya selama Pekan Suci, tetapi juga selama masa pra-Paskah.
Kita sehati dengan orang-orang dalam Kitab Suci yang berkata, "Yesus hidup." Kita meneruskan pernyataan sukacita dan jaminan ini kepada anak-anak sembari kita menjawab pertanyaan mereka, berbicara mengenai iman kita dengan terus terang, dan mengikutsertakan mereka di dalam perayaan Paskah dalam keluarga maupun gereja. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Pockets |
Alamat URL | : | pockets.upperroom.org |
Judul asli artikel | : | Sharing Lent and Easter with You Children |
Penulis | : | MaryJane Pierce Norton |
Tanggal akses | : | 24 Januari 2011 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK