Aku sedang bersiap membawakan firman di sekolah minggu.
Sudah kubaca buku panduan sampai 4 kali.
Sudah kuhafal lagu baru yang akan kunyanyikan.
Sudah kurancang semua peraga yang akan kupakai.
Sudah kususun kerangka bercerita yang akan kusampaikan.
Rasanya semua sudah siap, tinggal menunggu hari Minggu tiba.
Tinggal menyiapkan diri untuk hadir tepat waktu.
Tinggal menanti anak-anak datang untuk mendengar.
Tinggal ikut bernyanyi sebelum firman.
Tinggal membawakan persiapanku ketika saatnya tiba.
Nyatanya "sudah" dan "tinggal" belumlah cukup, sebab...
belum kuisi hatiku dengan besar cinta-Nya pada anak-anak.
Belum kuberi diriku tenggelam dalam urapan-Nya.
Belum kuserahkah hatiku untuk dilayakkan dalam kesucian-Nya.
Belum kulatih diriku menerima firman yang seperti pedang bermata dua.
Nyatanya, tiada hal akan terjadi...
bila kutabur firman pada telinga terbuka...
tanpa Allah membuka hati,
bila kuberitakan Kabar Baik...
tanpa Allah berbicara dan bekerja,
bila kuberikan hanya tubuhku dan akalku...
tanpa Allah mengurapi dan menyertai.
Yesus, ingatkanku selalu bahwa...
pelayananku tidak akan berhasil oleh kepandaian manusia,
melainkan hanya oleh kuasa Allah yang tiada terbatas.
Lewat orang-orang terbatas yang rela menyerahkan diri sepenuhnya.
Diambil dari:
Judul buku | : | Loving Kids Like Jesus |
Penulis | : | Agustina Wijayani |
Penerbit | : | Gloria Graffa, Yogyakarta 2007 |
Halaman | : | Tidak dicantumkan |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK