Kegiatan membaca dan menulis merupakan salah satu metode mengajar yang berguna, meskipun terkadang kedua metode tersebut digunakan secara berlebihan oleh guru yang membutuhkan lebih banyak variasi saat mereka mengajar. Pada umumnya, anak usia sekolah bisa memproses informasi yang mereka dapatkan melalui bacaan dan menulis jawaban dari pertanyaan yang ada di sebuah kertas kerja -- tetapi bagi anak-anak yang mempunyai kesulitan membaca, kegiatan ini justru membuat mereka frustasi. Jika kegiatan membaca dan menulis digunakan sebagai pilihan dalam kegiatan belajar, seharusnya kegiatan-kegiatan lain seperti, seni, musik, drama, atau permainan dapat pula menjadi alternatif pilihan bagi para pengajar.
Kegiatan penelitian merupakan cara untuk menggunakan kemampuan literatur anak yang dikombinasikan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan komunikasi, dan kemampuan sosialnya. Anak-anak harus mencari informasi dari buku-buku referensi, peta, film-film, atau dengan wawancara. Dengan demikian, tingkat partisipasi anak-anak lebih tinggi daripada mereka yang hanya mengisi lembar kerja saja. Bahkan anak-anak yang tidak pandai dalam membaca dan menulis pun dapat menikmati tantangan dari kegiatan penelitian ini, saat mereka berada dalam kelompok dan bekerja sesuai dengan kemampuan lain yang mereka miliki.
Kegiatan penelitian sebaiknya diterapkan pada anak-anak usia sekolah dasar (SD). Mereka membutuhkan beberapa sumber dan juga waktu sekitar 15 sampai 20 menit. Ruang kelas harus diperlengkapi dengan Alkitab, kamus Alkitab, peta-peta, gambar-gambar, dan alat-alat lain untuk menulis. Sumber-sumber berupa audiovisual juga diperlukan sewaktu-waktu, misalnya kaset, slide film, dll.
Bahan-bahan bacaan juga harus disajikan sesuai dengan tingkat pembacanya. Sering kali pembacaan Alkitab dapat berkembang menjadi pelajaran membaca, bukan lagi menggali makna dalam Alkitab dan aplikasinya. Akibatnya, waktu untuk belajar menjadi sia-sia dan anak-anak yang tidak suka membaca menjadi enggan untuk berpartisipasi. Anak-anak yang berada di dalam kelas harus dilengkapi dengan salinan bacaan dari satu versi Alkitab yang mudah mereka baca. Kebingungan akan terjadi jika seorang anak mencoba untuk membaca teksnya, sedangkan teman-teman yang lainnya membaca bacaan versi yang lain. Jika versi teks yang digunakan berbeda-beda, anak-anak menganggap bahwa versi Alkitab yang "sesungguhnya" hanya ada satu saja. Akhirnya, guru hanya akan membuang-buang waktu yang berharga untuk hal-hal yang sepele.
Dengan memiliki banyak sumber, anak-anak menjadi siap untuk menggali Alkitab dan menemukan banyak hal untuk diri mereka sendiri. Berikut ini beberapa cara untuk mendampingi mereka.
WAWANCARA
Penginjil, pemimpin gereja, dan pihak-pihak lain yang memiliki pengetahuan yang kompeten mengenai hal yang diteliti anak dapat diminta untuk menjadi narasumber bagi anak-anak. Beberapa anak yang diperlengkapi dengan alat perekam suara dapat menanyakan beberapa pertanyaan kepada orang-orang di atas dan informasi yang didapatkan akan dibagikan kepada anggota kelompok mereka yang lain.
Misalnya, jika saat ini kelas Anda sedang meneliti perjalanan Rasul Paulus, mintalah para murid untuk mewawancarai penginjil yang memiliki banyak pengalaman seru selama perjalanan penginjilan mereka. Anak-anak dapat bertanya demikian, "Hal apa yang paling menakutkan yang pernah terjadi dalam perjalanan Anda? Apa yang Anda lakukan saat itu?"
PERJALANAN LAPANGAN
Walaupun perjalanan lapangan sangat membutuhkan persiapan khusus, kegiatan ini bisa sangat menyenangkan dan mendidik. Perjalanan lapangan bisa berupa kunjungan ke museum, taman kota, rumah sakit, atau kantor polisi. Untuk memastikan bahwa setiap anak mendapat manfaat yang maksimal dari perjalanan lapangan ini, guru harus memberi keterangan sejelas mungkin kepada anak mengenai apa yang diharapkan dari perjalanan ini. Guru juga harus memberikan pengawasan yang cukup memadai.
Misalnya, saat ini anak-anak sedang melakukan penelitian dalam rangka mempelajari penciptaan. Maka perjalanan ke kebun binatang dapat membuat anak-anak sangat terkesan terhadap berbagai jenis dan keindahan karya Tuhan. Guru dapat mengembangkan pikiran anak dengan mengadakan tanya jawab seperti, "Bagaimana Tuhan memperlengkapi setiap binatang sehingga mereka dapat bertahan hidup, berpindah ke tempat yang lebih aman, dan menjaga anak-anak mereka?"
TIRUAN DAN PAMERAN
Anak-anak bisa mendapatkan pengalaman bekerja dengan menggunakan tangan mereka dengan cara menyatukan benda-benda yang berhubungan dengan pelajaran atau dengan membuat tiruan. Benda-benda tersebut harus dikenal dan dipamerkan di akhir pelajaran.
Untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai kehidupan pada zaman Alkitab, anak-anak secara berkelompok dapat memajang sebuah tiruan/gambar rumah kuno seperti yang digambarkan dalam Alkitab. Dalam kegiatan ini guru juga tidak boleh bosan menggali pikiran anak dengan memberikan pertanyaan seperti, "Bagaimana bentuk atap dari rumah itu? Mengapa rumah-rumah dibangun di dekat tembok kota?"
PETA-PETA
Anak-anak yang sudah dapat memahami konsep geografi akan sangat menikmati kegiatan seperti menempatkan lokasi di peta dan juga menandai peristiwa-peristiwa di lokasi tersebut, sehubungan dengan pelajaran yang diberikan. Peta-peta berwarna berukuran besar mengenai negara dari seorang tokoh atau suku bangsa tertentu akan sangat menolong pula dalam kegiatan penelitian. Peta-peta tersebut dapat pula ditambahkan dengan peta-peta dunia sehingga anak-anak bisa menempatkan peta yang lebih kecil untuk mendapatkan pandangan yang lebih tepat.
Untuk mengukur jarak perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian, anak dapat menempatkan berbagai tanda pada tempat-tempat perhentian yang disinggahi sepanjang perjalanan tersebut. "Berapa jarak perjalanan mereka? Temukan jarak yang sama dengan perjalanan tersebut dalam peta negara kita sendiri."
GARIS WAKTU
Gunakan Alkitab anak-anak untuk mengulas kisah dalam Alkitab. Dengan demikian, anak-anak dapat menyusun serangkaian gambar sesuai dengan urutan peristiwanya dan mereka dapat pula menulis penjelasan dari setiap peristiwa.
Untuk dapat mengerti dengan lebih baik lagi mengenai rangkaian peristiwa Paskah, misalnya, anak dapat membaca cerita mengenai Paskah dalam Alkitab dan mulai menyusun rangkaian peristiwa sejak Yesus dan murid-murid masuk ke Yerusalem, perjamuan terakhir, pengadilan, penyaliban, dan kebangkitan.
"Mana yang lebih dahulu terjadi? Berapa harikah jarak antarperistiwa yang terjadi dalam rangkaian Paskah tersebut?"
MEDIA
Peralatan audiovisual seperti perekam, film, atau rentetan foto dapat menjadi cara yang menarik dan dinikmati untuk mendapatkan informasi dalam kegiatan penelitian. Guru harus memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menolong murid mengembangkan kemampuan mereka dalam mendengarkan dan mengamati. Alat pendengar (headphone) dan beberapa peralatan lain dapat digunakan untuk menghindari gangguan dari kelompok lain dalam kelas yang mungkin sedang mengerjakan proyek yang lain.
Misalnya dalam pelajaran mengenai Daud, murid-murid dapat mendengarkan beberapa Mazmur yang dimodifikasi dalam musik kontemporer dan membandingkan suara alat-alat kuno yang pertama kali digunakan untuk menyanyikan lagu-lagu yang diambil dari kitab Mazmur.
KAMUS
Jika ada sebuah kata yang tidak biasa digunakan muncul dalam pelajaran di kelas, murid-murid dapat menelitinya terlebih dahulu di dalam kamus. Minta mereka untuk mencatat arti kata itu atau menggambarnya untuk menjelaskan artinya. Ketika kata tersebut diucapkan selama pelajaran berlangsung, murid-murid dapat membagikan hasil penelitian mereka.
Dalam cerita mengenai Daniel dan tulisan di tembok, misalnya, beberapa kata yang tidak biasa dapat diselidiki dan kemudian dijelaskan. Kata-kata tersebut, misalnya bangsawan, ahli nujum, gundik, dan sebagainya.
BUKU-BUKU
Referensi standar yang dapat digunakan dalam kegiatan penelitian di sekolah minggu adalah kamus Alkitab, peta-peta, dan buku-buku mengenai kehidupan pada zaman Alkitab. Buku-buku lain yang dapat disertakan antara lain, buku-buku biografi, ilmu pengetahuan, fakta-fakta, buku fiksi, atau bahan-bahan lain yang berhubungan dengan pelajaran. Beberapa buku dapat dipinjamkan kepada murid untuk mendorong semangat mereka di pelajaran selanjutnya.
Untuk pelajaran mengenai penginjilan, sebuah kelompok penelitian dapat membaca riwayat hidup beberapa penginjil terkenal, meringkas kisah kehidupan mereka, dan menempatkan lokasi penginjilan mereka dalam peta.
BEBERAPA PETUNJUK
Berikut ini beberapa petunjuk dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK