Bagian ketiga dari Pengakuan Iman dimulai dengan
ucapan: "Aku percaya kepada Roh Kudus."
Menurut kesaksian Alkitab, Allah adalah sungguh
satu dan esa. Tetapi Ia berada dan bertindak dengan tiga cara:
sebagai Allah di atas kita (Allah Bapa), tetapi juga sebagai Allah
di tengah-tengah kita (Yesus Kristus), bahkan juga sebagai Allah di
dalam kita (Roh Kudus). Jadi Roh Kudus adalah Allah sebagaimana Ia
langsung datang bekerja dalam hati dan hidup kita (Yohanes 14:15-18).
Kedatangan Roh Kudus, yang sudah dijanjikan oleh
Tuhan Yesus, diriwayatkan dalam Kisah Para Rasul 2. Terjadilah
tanda-tanda yang mengagumkan (ayat 2-11). Orang tidak mengerti (ayat
12-13). Lalu Petrus mengucapkan khotbahnya, yang berisi pekabaran
Injil tentang Yesus Kristus (ayat 14-40, terutama ayat 22.) Pada
hari Pentakosta itu berdirilah Gereja Kristen (ayat 41-47).
Demikianlah pekerjaan Roh Kudus: Ia membuka hati para pendengar,
sehingga mereka percaya kesaksian itu (Yohanes 15:26-27; Kisah Para Rasul 1:8).
Sejak waktu itu Roh Kudus bekerja terus, juga di
dunia sekarang ini, di antara kita dan di dalam kita. Dengan
perantaraan Alkitab dan pemberitaan Gereja, Roh itu meresapkan ke
dalam hati kita "apa yang dikaruniakan Allah kepada kita"
(1 Korintus 2:12). Artinya: berkat pekerjaan Roh Kudus,
kita dihubungkan dengan Yesus Kristus dan mengaminkan pekerjaan-Nya,
sehingga kita beroleh bagian dalam
keselamatan yang sudah dikerjakan-Nya bagi kita.
Roh Kudus selalu memuliakan Yesus Kristus: Ia
datang dari pada-Nya dan memimpin orang kepada-Nya (Yohanes 16:13-15). Oleh pekerjaan Roh Kudus, kita "dilahirkan
kembali" menjadi "anak-anak Allah", yaitu
"manusia baru" yang sudah bangkit bersama-sama dengan
Kristus (Yohanes 3:3; Roma 8:14-17). Hidup
yang baru itu ternyata dari adanya: "kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-
lembutan, penguasaan diri" (Galatia 5:22-23).
Jadi Roh Kudus bukannya sesuatu "kuasa
gaib" yang membuat orang berlaku seperti kerasukan. Kejadian-
kejadian seperti "berkata-kata dengan bahasa roh",
bertepuk-tepuk tangan, berseru "Haleluya", dsb. Janganlah
kita anggap sebagai bukti-bukti utama dari pekerjaan Roh itu! Dan
Roh Kudus sekali-kali tidak menghasilkan kekacauan dan perpecahan di
dalam jemaat Kristus (1 Korintus 14, terutama ayat 33 dan 40;
1 Korintus 12:12-13). "Bukti-bukti" yang
terutama tentang pekerjaan Roh Kudus ialah, bahwa orang sungguh-
sungguh mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berkuasa dalam
hidupnya sehari- hari, lalu bersatu sebagai anggota-anggota
"tubuh Kristus", yaitu
Gereja-Nya (1 Korintus 12:1-13).