Berdoalah.
Minta Tuhan untuk memberikan kata-kata seperti yang Tuhan ingin murid-murid dengarkan. Dia mengetahui kebutuhan mereka lebih daripada yang Anda tahu. Biarkan Dia bekerja melalui Anda. Ini adalah hal yang terpenting yang akan Anda pelajari mengenai mengajar.
Bersumber dari Alkitab.
Biarkan Alkitab terbuka di tangan Anda untuk menolong anak-anak melihat hubungan antara firman Tuhan dan cerita yang Anda sampaikan.
Adakan pendekatan secara pribadi.
Duduklah di kursi yang sama pendeknya dengan kursi anak-anak atau duduk di lantai bersama anak-anak.
Tatap mata mereka.
Tetap jaga kontak mata dengan anak-anak. Hal ini sangat penting!
Hayati cerita.
Gunakan ekspresi wajah untuk merefleksikan emosi yang ada dalam cerita tersebut. Perlihatkan wajah sedih ketika tokoh cerita sedang dalam keadaan sedih dan wajah gembira ketika mereka ada dalam suasana sukacita. Minta murid Anda untuk menunjukkan ekpresi sehingga kita bisa mengetahui sejauh mana mereka menghayati cerita yang Anda sampaikan.
Gunakan gerakan tubuh.
Gunakan anggota tubuh Anda untuk memberi emosi pada cerita. "Lihat burung-burung besar itu ada di atas Elia!" (Kepakkan tangan Anda untuk menggambarkan burung yang sedang terbang.) "Perlihatkan kepadaku bagaimana gajah berjalan masuk ke dalam bahtera." (Gunakan kaki Anda untuk menimbulkan suara langkah-langkah gajah.) Dan lain-lain.
Pengulangan itu menyenangkan.
Ulangi, ulangi, dan ulangi beberapa kali. Anak-anak sangat suka mendengar suara-suara yang menarik, jadi ulangi berkali-kali kata yang mereka suka tersebut.
Gunakan suara lembut untuk mendapatkan perhatian.
Jika Anda sungguh-sungguh ingin anak-anak memerhatikan cerita, memohonlah. Dekati murid sambil berbicara dengan suara yang lembut. Hasilnya, ia akan segera memerhatikan Anda.
Pertanyaan untuk mengundang partisipasi.
Berikanlah pertanyaan pembuka. "Apakah kamu tahu yang akan terjadi kemudian?"
Menciptakan suasana tegang.
Saat Anda sampai pada bagian yang paling seru dari cerita tersebut, berhentilah sejenak. Tataplah seluruh murid Anda. Dan biarkan suasana tegang sejenak terasa di dalam kelas.
Nyanyikanlah.
Jika Anda tidak tahu lagu yang berhubungan dengan cerita Anda, karanglah sebuah lagu sederhana. Tidak dapat bernyanyi dengan suara bagus? Jangan kuatir. Anak-anak kelas kecil biasanya sangat menyukai guru mereka tidak peduli apa pun keadaannya.
Buatlah cerita menjadi dekat dengan murid.
Usahakan agar murid merasakan keterlibatan pribadi dengan cerita yang Anda sampaikan. "Bagaimana perasaanmu jika itu terjadi atas dirimu?" atau, "Apakah yang akan kamu lakukan?"
Berhitung.
Berhitunglah jika beberapa cara menangkap perhatian mereka gagal. "Mari kita berhitung bersama. Berapa orang yang datang untuk melihat Yesus? Satu, dua, tiga, empat ...." Anak-anak kelas kecil sangat suka berhitung. Hal tersebut akan menangkap perhatian mereka kapan saja!
Perhatikan respons murid Anda.
Kontak mata adalah rahasianya. Tatap mata mereka. Respons yang terlihat dari mata mereka akan menuntun Anda untuk mengetahui teknik mengajar seperti apa yang paling efektif.
Bersenang-senanglah.
Ketika apa yang Anda lakukan menarik perhatian mereka, teruskanlah. Terus lakukan apa yang Anda lakukan itu karena itu adalah suatu hal yang baik. Dengan itu, Anda akan menemukan hal yang membuat Anda dan anak-anak layan Anda bergembira dalam mempelajari Alkitab. Tahu tidak? Semakin mereka bergembira dan menikmati, mereka akan semakin lebih banyak belajar.
Bercerita secara kreatif.
Menceritakan satu cerita tidak hanya dapat dilakukan sekali pertemuan saja. Ceritakan bagian cerita yang lain di waktu lain. Anda dapat juga menggunakan aktivitas selama cerita berlangsung. (t/Davida)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK