Kunci bagi berhasilnya perkembangan Sekolah Minggu adalah kunjungan.
Setiap Sekolah Minggu harus mencantumkan "kunjungan" dalam
programnya. Agar program kunjungan dapat berhasil dengan baik,
diperlukan satu rapat khusus yang membahas mengenai hal ini. Rapat
tersebut berfaedah sekali dalam mempersiapkan guru-guru SM/pekerja-
pekerja Saudara dalam hal ini. Perkenalkan pokok ini dengan membagi-
bagikan daftar pertanyaan-pertanyaan berikut kepada para guru
SM/pekerja pada waktu mereka tiba di rapat.
Pernahkah Saudara mengunjungi seorang calon anggota? Bagaimana
hasilnya?
Apakah Saudara senang membuat kunjungan? Hal apakah yang Saudara
takuti mengenai kunjungan?
Maukah Saudara mengunjungi orang-orang baru, jika Saudara merasa
bersiap sedia?
Apa yang ingin Saudara pelajari tentang hal membuat kunjungan?
Kumpulkan daftar-daftar pertanyaan itu dan bacalah sebagian dari
jawaban-jawaban itu tanpa menyebutkan nama orang yang
mengerjakannya. Tolonglah para pekerja menyadari bahwa setiap orang
merasa segan mengunjungi orang-orang yang belum dikenalnya.
Terangkanlah bahwa seringkali para pekerja diminta mengunjungi
orang-orang baru, tetapi mereka tidak diberitahu caranya membuat
kunjungan itu. Banyak yang sungguh-sungguh ingin mengunjungi, tapi
sama sekali tidak mengetahui caranya. Rapat ini dimaksudkan untuk
menunjukkan cara mengadakan kunjungan yang efektif. Dua jenis
kunjungan akan dibahas, yaitu mengunjungi orang baru dan mengunjungi
seorang yang absen dari Sekolah Minggu.
Mengunjungi Orang Baru
Bahan berikut dapat disajikan oleh beberapa orang, dengan seorang
ketua menanyakan pertanyaan-pertanyaan sebagai penuntun pembahasan,
atau dalam bentuk ceramah. Jika metode ceramah yang digunakan,
jangan lupa menyediakan sebuah poster yang memperlihatkan pokok-
pokok yang penting. Atau gunakan papan tulis untuk mencatat garis
besarnya.
Mempersiapkan Kunjungan
Pertama-tama, kumpulkanlah keterangan mengenai calon anggota itu
sebelum Saudara mengunjunginya. Carilah keterangan mengenai
keluarganya, mata pencahariannya, kesukaannya, dll. Kedua,
perhatikan bagaimana keadaan lahir/fisik Saudara. Berpakaianlah
sedemikian agar menyenangkan tuan atau nyonya rumah. Ketiga,
rencanakanlah mengadakan kunjungan itu pada saat yang menyenangkan.
Jangan datang pada waktu makan atau mendekati waktu tidur. Jika
mungkin, adakan perjanjian sebelumnya. Keempat, pilihlah beberapa
bacaan yang baik untuk ditinggalkan di rumah itu, misalnya selembar
traktat yang cocok, atau bahan-bahan rohani lainnya. Jangan lupa
mencantumkan sejelas-jelasnya nama dan alamat gereja agar mereka
tahu. Kelima, berdoalah meminta bimbingan. Mohonlah kepada Tuhan
untuk mengaruniai Saudara suatu beban bagi orang-orang yang hendak
Saudara kunjungi. Mohon kepada Roh Kudus untuk menyediakan jalan
bagi kunjungan Saudara.
Mengadakan Kunjungan
Dekatilah rumah itu dengan keyakinan dan senyuman, sekalipun mungkin
Saudara tidak merasa demikian. Saudara mempunyai berita yang luar
biasa dan penting untuk dibagi-bagikan. Bersiapsedialah untuk
bermacam-macam sambutan. Saudara mungkin disambut dengan hangat,
atau Saudara mungkin mendapat sambutan dingin. Perkenalkan diri
Saudara dan nyatakan maksud kedatangan Saudara.
Jika Saudara tidak dipersilakan masuk, tanggapilah dengan ramah,
tanyalah jika dia suka dikunjungi pada waktu yang lebih sesuai
baginya, tinggalkan bahan-bahan bacaan, ucapkan terima kasih, dan
pergilah.
Jika Saudara dipersilakan masuk, mulailah pembicaraan. Tanyalah
mengenai keadaan keluarga mereka. Bersikaplah ramah. Jadilah seorang
pendengar yang baik. Mulailah mengutarakan maksud kunjungan Saudara.
Berbicaralah mengenai gereja dan Sekolah Minggu dan pelayanan ke
rumah itu. Pusatkan perhatian pada bahan yang telah Saudara bawa.
Ikutilah pimpinan Roh Kudus. Sekali-kali jangan terlibat dalam
perselisihan atau perdebatan.
Usaha Tindak Lanjut dalam Kunjungan
Catatlah hasil-hasil kunjungan itu. Camkanlah perhatian dan sikap-
sikap mereka. Tentukan apakah kunjungan lain harus diadakan.
Beritahukan hasil-hasil kunjungan Saudara kepada guru-guru dan
pekerja lain di gereja. Jika perlu, aturlah untuk menjemput mereka.
Saudara mungkin ingin mengambil waktu untuk menunjukkan beberapa
cara di atas kepada guru-guru SM/pekerja-pekerja. Mintalah beberapa
orang yang berpengalaman untuk berperan sebagai pengunjung-
pengunjung. Perankan beberapa tanggapan dan cara mengatasinya. Jika
waktu mengijinkan, bagilah dalam tiga atau empat kelompok dan
latihlah hal membuat kunjungan.
Mengunjungi Seorang yang Absen dari Sekolah Minggu
Dalam beberapa hal mengunjungi seorang yang absen berbeda dengan
mengunjungi calon anggota. Orang yang absen itu telah mengenal
pekerja-pekerja dan program gereja. Pengunjung mungkin sekali
dikenal olehnya. Orang yang absen dan keluarganya telah mempunyai
pandangannya sendiri mengenai Sekolah Minggu dan guru itu. Maksud
kunjungan kepada orang yang absen adalah mendorongnya untuk hadir
tetap. Orang yang absen itu perlu mengetahui bahwa gereja tidak
melupakan dia, tetapi masih tetap memperhatikan dia.
Beberapa prinsip perlu diingat pada waktu mengunjungi orang-orang
yang absen. Pertama-tama, beritahukan kepada orang yang absen itu
bahwa ketidakhadirannya diperhatikan dan bahwa kehadirannya itu
penting bagi Saudara dan bagi kelas. Kedua, bawalah sesuatu
untuknya, misalnya gambar Sekolah Minggu, atau undangan ke pertemuan
ramah tamah. Ketiga, cobalah mengetahui sebab-sebab
ketidakhadirannya dan sarankan beberapa cara untuk mengatasinya.
Hati-hati jangan sampai kelihatan terlalu banyak bertanya. Keempat,
akuilah bahwa dalam beberapa keadaan tidak dapat diadakan kunjungan
pribadi. Anggota-anggota lain dalam keluarga itu mungkin tidak akan
senang bila sering diadakan kunjungan pribadi. Anggota-anggota lain
dalam keluarga itu mungkin tidak akan senang bila sering diadakan
kunjungan. Orang yang absen itu mungkin tinggal di rumah dengan
maksud agar dikunjungi. Dalam hal-hal sedemikian jenis hubungan lain
harus dibuat, misalnya hubungan melalui telepon, atau sepucuk surat,
atau kartupos.
Kunci bagi berhasilnya program kunjungan kepada orang yang absen
adalah menetapkan satu sistem tertentu. Setiap guru harus benar-
benar mengetahui apa yang diharapkan daripadanya. Harus selalu ada
suatu cara bagi pekerja untuk membuat laporan mengenai usaha-usaha
tindak lanjut yang dilakukannya. Pertanggungan jawab dan penghargaan
adalah penting bila kunjungan tetap diinginkan. Jika Saudara
mempunyai satu peraturan tertulis mengenai kunjungan kepada yang
absen, dalam rapat ingatkan pekerja-pekerja mengenai hal itu. Jika
Saudara tidak mempunyai satu sistem tertentu, mungkin inilah waktu
yang baik untuk membahas persoalan itu dan mulai mengaturnya.