Bahan bacaan:
1. Tradisi nenek moyang kita umumnya menyatakan penghargaan tinggi bagi ibu yang mengandung. Apalagi bila jabang bayi amat dirindukan kedatangannya. Ada banyak tradisi budaya di tanah air ini yang mengungkapkan bahwa saat ibu mengandung tujuh bulan, diadakanlah acara khusus untuk menggembirakan baik sang ibu maupun sang bayinya (adat tujuh bulan). Di masa lalu banyak larangan (pantangan) bagi ibu yang mengandung agar berhati-hati dalam setiap langkahnya, demi kebaikan bayi dalam kandungannya.
Di jaman sekarang, karena situasi berubah, kehidupan semakin sukar dan mengalami banyak masalah, banyak ibu yang mengandung kurang memperhatikan kesehatan fisik dan mental kandungannya. Padahal saat bayi dalam kandungan ibunya ia berada pada kondisi amat penting bahkan menentukan. Masa anak dalam kandungan memang singkat, hanya sekitar 7-9 bulan. Akan tetapi dalam waktu singkat ini telah terbentuk "manusia utuh". Begitu banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan, perkembangan bahkan pengembangan kepribadiannya. Banyak hal terjadi di masa kandungan dapat berpengaruh bagi kehidupannya sepanjang hayat.
2. Peristiwa yang umum terjadi terhadap bayi di dalam kandungan ibunya adalah "penolakan". Si janin merasa tertolak karena tidak dikehendaki. Ia hadir karena "kecelakaan", atau hubungan suami istri secara tidak sah. Si janin tertolak karena ada masalah pelik di antara suami istri. Ada masalah ekonomi dan keuangan (krisis). Akibatnya sang ibu menjadi tidak peduli, tidak memelihara gizi makanannya dan kesehatannya. Apalagi bila yang dikandung sang ibu adalah "anak haram" maka si ibu bisa menderita ejekan atau cemoohan dari orang sekitarnya. Si ibu bisa membenci janinnya bahkan ingin mengaborsi saja. Jika mengadakan aborsi dirasakan salah, bisa saja si ibu memakan obat-obatan yang tidak sesuai anjuran dokter.
Apakah yang terjadi dengan penolakan ini? Ada banyak! Pertama, bagi kesehatan jasmani janin. Janin yang tertolak dapat menderita cacat atau kelainan fisik. Terutama bila si ibu memakan obat-obatan berbahaya atau menjadi pencandu alkohol dan obat bius. Kedua, bagi kesehatan emosi dan mental si bayi. Janin yang tertolak dapat menderita kepedihan, rasa bersalah yang dalam atau gangguan kejiwaan dimana kelak menjadi tidak stabil dalam sudut emosinya. Janin yang tertolak juga dapat menderita kelambanan kemampuan berfikir.
3. Jika kehidupan sudah dimulai dalam kandungan maka masa kandungan itu perlu dipelihara dengan baik. Bukan saja oleh ibu tetapi juga oleh ayah. Mengapa? Perkembangan janin dalam kandungan ibu begitu cepat. Pembentukan dari yang tidak ada menjadi seorang manusia terjadi dalam waktu sembilan bulan saja. Pada bulan keempat hingga keenam janin telah mempunyai syaraf otak dan pendengaran. Artinya, ia bisa mendengar suara ayah berkomunikasi dengan sang ibu. Melalui tali pusar janin menerima semua makanan dan "informasi" dari luar dirinya melalui sang ibu. Cobalah kita simak bahwa bukankah kandungan yang diperoleh seorang wanita karena "kecelakaan" cukup menimbulkan masalah bagi bayinya kelak?
4. Jika
5. Bisa kita mengalami pembentukan dan pemeliharaan serba kurang di masa lalu ketika berada dalam kandungan ibu. Akan tetapi apakah semua pengalaman itu harus disesali? Haruskah kita membenci orang tua? Saya kira tidak. Sama sekali tidak perlu. Yesus pun ketika Ia dalam kandungan Maria, tidak mendapatkan penerimaan yang baik dari lingkungan. Mengapa Yesus harus menjadi seorang bayi dikandung oleh Maria, dilahirkan dan dibesarkan bersama-sama dengan Yusuf?
6. Sekalipun kita mengalami pembentukan yang kurang baik di masa
lalu, bahkan ketika berada di kandungan ibu, Allah sanggup memperbaharui
hidup kita. Mengapa? Seperti dikemukakan
Tuhan memberkati.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK