Komunikasi dalam mendidik anak-anak harus berdimensi banyak dan kaya akan struktur. Ia harus mencakup dorongan, teguran, kecaman, permohonan mendesak, pemberian petunjuk, peringatan, pengajaran, dan doa. Ini semua harus menjadi bagian dari interaksi Saudara dengan anak-anak Saudara.
Paulus menasihati Saudara dalam
Maksud Paulus, ialah bahwa situasi yang berbeda akan menuntut bentuk-bentuk ucapan atau sapaan yang berbeda. Saudara melakukan kesalahan besar jika tidak dapat membedakan bentuk komunikasi apa yang tepat pada saat atau situasi tersebut.
Saya teringat kesalahan saya ketika mencela salah satu anak saya dengan pedasnya karena dia kelihatan tidak rapi. Dia berumur 7 tahun atau 8 tahun. Dalam pandangan saya dia kelihatan selalu kusut. Saya tidak salah untuk berbicara dengan dia mengenai penampilannya, tetapi saya salah karena mencela dia ketika dia sebenarnya memerlukan petunjuk. Saat itu dia tidak melawan. Sebenarnya dia tidak melakukan sesuatu yang pantas menerima celaan. Dia hanya perlu dinasehati secara sabar. Hari-hari berikutnya, saya sadar bahwa saya telah melukai perasaannya, sebab itu saya harus meminta maaf atas celaan saya yang tidak sepantasnya itu.
Berikut ini adalah berbagai jenis komunikasi yang dapat Anda gunakan dalam mendidik dan mengajar:
1. Dorongan
Anak-anak membutuhkan komunikasi yang diperlukan untuk
membangkitkan semangat dan mengisi hati mereka dengan harapan dan
keberanian. Suatu hari saya berbicara dengan pemuda yang baru
saja melampiaskan kemarahannya kepada teman-teman sekelasnya.
Setelah reda, dia dapat berbicara secara rasional. "Tidak ada
gunanya," katanya. "Aku tidak boleh main. Setiap kali aku
bermain, ada saja orang yang membuat aku marah dan ini setiap
kali terjadi." Ini jelas bukan waktunya untuk mencela. Pemuda ini
tahu bahwa dia salah. Dia menyadari ketidakmampuannya mengubah
sifat-sifat dasar kepribadiannya. Pemuda ini perlu dimotivasi
bahwa Kristus datang karena kita adalah orang-orang berdosa dan
papa. Celaan atau bahkan pengajaran, pasti tidak tepat untuk
situasi tersebut.
Anak-anak mengetahui pedihnya menghadapi kegagalan. Mereka seperti Saudara, kadang-kadang mendapati segala sesuatu kelihatan tidak ada harapan.
Saudara dapat membantu mereka menilai alasan-alasan mengapa mereka kecewa. Saudara perlu membantu mereka memahami janji-janji Allah. Saudara dapat mendorong mereka menemukan keberanian, harapan dan semangat dari Allah yang setia menghampiri orang- orang yang patah hati serta penuh penyesalan.
2. Teguran
Kadang-kadang seorang anak perlu dibimbing menyesuaikan diri
dengan norma-norma. Teguran memperbaiki sesuatu yang salah.
Teguran memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai apa yang
salah dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah
tersebut. Teguran membantu anak-anak Saudara memahami ketetapan
Allah dan mengajar mereka untuk menilai perilaku mereka dengan
ketetapan itu. Ayat-ayat dari
Istri saya, Margy, pada suatu malam bercakap-cakap dengan putri
kami. Percakapan itu didorong oleh adanya suatu kejadian, sampai
akhirnya kejadian yang dipercakapkan itu menjadi hal yang kurang
penting, karena istri saya menemukan sesuatu yang tampak kurang
beres dalam putri kami. Pada mulanya dalam percakapan itu putri
kami berperan sebagai seorang pakar yang sedang menegur. Terhadap
segala sesuatu yang benar dia mengangguk dan memberi komentar.
Namun istri saya menyadari bahwa hati putri kami tidak sama
dengan anggukan kepalanya. Istri saya menguji kecurigaannya
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya
menyelidiki. Istri saya segera menyadari bahwa putri kami perlu
mendapat teguran. Dia menegur tanggapan putri kami berdasarkan
3. Celaan (Kecaman atau Hardikan)
Suatu celaan atau kecaman itu menghardik perilaku. Kadang-kadang
anak-anak harus mengalami perasaan seperti Saudara akan adanya
bahaya, kejutan dan kepedihan atas perkataan dan perbuatannya.
Contoh, kita selalu mengajar anak-anak kita bahwa perlu ada
batas- batas tertentu mengenai percakapan atau obrolan bebas.
Kita tidak akan pernah mengatakan kepada orang-orang bahwa kita
membenci mereka, atau mengharapkan mereka mati atau mendapat
celaka. Pernyataan-pernyataan seperti itu pasti akan mengundang
kecaman yang keras. Kita pasti mengatakan dengan isyarat yang
jelas mengenai bahaya dan kejengkelan, "Kamu berbicara seperti
itu salah. Saya tidak mau mendengar kamu berbicara seperti itu
lagi." (Ini tentu diikuti dengan bentuk-bentuk komunikasi yang
lain, seperti nasehat, dorongan atau motivasi dan doa).
4. Permohonan
Ini adalah komunikasi yang sungguh-sungguh dan mendalam. Hal ini
melibatkan permohonan, pencarian, desakan, dan bahkan upaya untuk
meminta-minta. Tetapi, ini bukan meminta-minta seperti seorang
pengemis. Melainkan permohonan dari seorang ayah atau ibu, yang
karena memahami anaknya dan jalan-jalan Allah serta kebutuhan
mendesak saat itu, maka dia mau menerima permohonan yang sungguh-
sungguh agar anaknya bertindak dengan bijaksana dan iman. Ini
adalah jenis komunukasi khusus yang hanya digunakan dalam kasus-
kasus sangat penting.
Kita mendapat pengetahuan tentang permohonan dalam perikop
Amsal 23 yang dikutip di atas. Orang tentu tidak tahan mendengar
permohonan di balik kata-kata dari
Saya telah menggunakan jenis komunikasi ini ketika berbicara
kepada putra-putri saya mengenai pentingnya menghindari dosa-dosa
seks seperti pornografi. Pada sejumlah kesempatan saya pernah
memohon dengan sungguh-sungguh kepada mereka tentang bahaya yang
akan mereka hadapi bila mengundang kenajisan masuk dalam diri
mereka. Saya telah berbicara tentang bagaimana dosa seks
mencemarkan citra Allah dan tidak dapat menjaga kekudusan dan
kemuliaan nama-Nya. Saya telah memperingatkan, bahwa kenikmatan
yang hanya sekejap didorong oleh nafsu birahi khusus, harus
dibayar dengan mahal dan akan membawa kecemaran. Saya memadukan
permohonan saya dengan dorongan atau motivasi bahwa sukacita dan
indahnya seks yang alkitabiah hanya dapat dinikmati dalam
pernikahan, dan tidak dapat dibayangkan. (Saudara akan menemukan
dasar untuk pembahasan ini dalam
5. Pemberian Petunjuk
Pemberian petunjuk adalah satu proses memberikan pelajaran,
aturan, atau informasi yang akan membantu anak-anak Saudara
memahami dunia mereka. Sebagai orangtua, Saudara sedang
berhadapan dengan orang- orang muda yang mempunyai kesenjangan
besar dalam hal pengetahuan mereka tentang kehidupan. Mereka
membutuhkan informasi atau pengetahuan tentang diri mereka
sendiri dan orang lain. Mereka perlu memahami alam dari kenyataan
rohani dan prinsip-prinsip mengenai Kerajaan Allah.
Anak-anak Saudara memerlukan kerangka kerja di mana mereka dapat memahami kehidupan. Amsal-amsal dari Raja Salomo adalah sumber yang kaya akan informasi tentang kehidupan. Anak-anak yang mulai mengerti penokohan (karakterisasi) dari Kitab Amsal mengenai orang yang bodoh atau bebal, pemalas, orang bijak, pencemooh dan sebagainya, akan mengembangkan kemampuan untuk membedakan hal-hal dalam hidup ini.
Saya kagum melihat anak-anak saya berinteraksi menghadapi
pengalaman mereka di SMU dengan kedalaman wawasan serta persepsi
yang tidak pernah saya ketahui semasa saya duduk di SMU. Mereka
telah mampu menilai respon-respon mereka menurut cara-cara yang
belum dapat saya lakukan sampai saya berusia pertengahan dua
puluhan. Ingin tahu sebabnya? Nasihat-nasihat menurut jalan Allah
telah memberi mereka hikmat yang alkitabiah. Inilah yang sedang
dibicarakan dalam
6. Peringatan
Kehidupan dari anak-anak Saudara penuh dengan bahaya. Peringatan
membuat kita berjaga-jaga terhadap bahaya yang mungkin terjadi.
Peringatan adalah perkataan yang menunjukkan kepeduliaan, karena
ini sama dengan menempatkan rambu-rambu tanda bahaya yang memberi
tahu para pengendara mobil tentang adanya jembatan yang sudah
tidak dapat dilewati. Peringatan dengan tidak henti-hentinya
menyiagakan kita terhadap bahaya, kendatipun masih ada waktu
untuk bisa luput tanpa cidera. orangtua yang waspada bisa
memampukan anaknya melepaskan diri dari bahaya dan sekaligus
belajar melalui proses itu. Peringatan bersifat melindungi.
Amsal-amsal berikut berisi peringatan bagi orang bijak dan cerdik:
Amsal 12:24 "... kemalasan mengakibatkan kerja paksa."
Amsal 13:18 "Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, ...."
Amsal 14:23 "... kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja."
Amsal 15:1 "... perkataan yang pedas membangkitkan marah."
Amsal 16:18 "Kecongkakan mendahului kehancuran, ...."
Amsal 17:19 "... siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran."
Amsal 19:15 "... orang yang lamban akan menderita lapar."
Salah satu cara yang paling berpengaruh di mana kita dapat memperingatkan anak-anak kita ialah mengisi mereka dengan peringatan-peringatan dari Alkitab.
7. Pengajaran
Pengajaran adalah proses menanamkan pengetahuan. Pengajaran
menyebabkan orang mengetahui sesuatu. Kadang-kadang pengajaran
terjadi sebelum diperlukan. Pengajaran sering kali ada pengaruh
dengan yang sangat kuat, setelah terjadi suatu kegagalan atau
masalah. Sebagai orangtua yang saleh, Saudara harus banyak
menanamkan pengetahuan. Dengan mengambil pengetahuan dari
Alkitab, Saudara bisa mengajar anak Saudara untuk memahami
dirinya sendiri, orang lain, kehidupan, penyataan Allah dan
dunia ini. Saudara harus secara aktif menanamkan pengetahuan
kepada anak-anak Saudara.
8. Doa
Kendati pun doa bukan komunikasi dengan anak, melainkan dengan
Allah, namun bagaimanapun juga hal itu merupakan satu unsur
penting dari komunikasi antara orangtua dengan anak. Wawasan kita
yang paling bisa tertanam ke dalam anak-anak kita akan sering
muncul ketika mereka berdoa. Memahami apa yang mereka doakan dan
bagaimana mereka berdoa, sering merupakan sebuah jendela ke dalam
jiwa mereka. Melalui cara yang sama, doa orangtua memberikan
petunjuk dan wawasan bagi anak tersebut. Saya tidak memberikan
kesan bahwa Saudara berdoa untuk kemudian dipakai anak-anak,
tetapi Saudara mengakui bahwa dengan mendengar doa Saudara akan
mengkomunikasikan iman Saudara kepada Allah dan kepada anak
Saudara.
Bahan diringkas dan diedit dari sumber: Judul Buku : Shepherding A Child"s Heart (Menggembalakan Anak Anda) Pengarang : Tedd Tripp Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1995 Halaman : 134 - 143
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK