A. Penguasaan Tujuan dan Suasana yang Hendak "Dibangun"
Biasanya seorang guru tidak menguasai tujuan acara dan tidak merencanakan suasana yang hendak ia buat. Akibatnya "tujuan" acara dan suasana tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam memimpin suatu acara, guru terlebih dahulu harus mengetahui:
B. Pemilihan Liturgi Suasana dan Alur Suasana
Susunan liturgi akan mempengaruhi suasana acara. Pilih liturgi yang sesuai. Usahakan agar pemberitaan Firman tetap merupakan sentral/fokus dari keseluruhan acara Sekolah Minggu.
C. Cobalah Hayati yang Mungkin Terjadi
Setelah semua acara dipilih. Cobalah membayangkan apa yang mungkin akan terjadi dengan susunan acara tersebut. Apakah anak- anak akan senang, akan bosan, akan jenuh, akan tenang, dan sebagainya. Berlatihlah "memperkirakan" apa yang akan terjadi dalam pelaksanaan acara Sekolah Minggu yang sudah Anda susun. Kemudian "pikirkan" bagaimana menghadapi segala kemungkinan yang bisa timbul.
Bayangkan bagaimana reaksi anak-anak dengan acara Sekolah Minggu Anda? Dari "bayangan kemungkinan suasana" tersebut, evaluasilah:
Periksa lagi, sampai Anda yakin persiapan Anda cukup baik. Memang semakin berpengalaman, semakin peka juga seorang guru. Dengan kemungkinan "suasana" yang bisa timbul dengan "materi" yang ia sajikan. Berlatihlah dan mohon hikmat dari Tuhan sendiri.
D. Buatlah Catatan Kecil untuk Pegangan Anda Sendiri
Kalau kita sudah mulai memimpin acara Sekolah Minggu, kita akan menjadi pusat perhatian anak-anak. Pada saat itu "bahaya" terbesar adalah kita menjadi "tegang". Bisa berakibat kita melupakan apa yang seharusnya kita ucapkan.
Untuk menghindari kemungkinan tersebut, sebaiknya buatlah catatan kecil di sebuah kertas kecil, cukup ditulis:
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK