Menyiapkan dan mengajarkan sebuah pelajaran dapat dilakukan dengan
sangat baik jika tujuan-tujuan umum, sasaran, serta prinsip-prinsip
mengajar benar-benar dimengerti. Sukacita dalam mengajar dan
semangat para murid dalam memberi tanggapan akan menjadikan suasana
mengajar lebih berharga. Saat-saat mengajarkan pelajaran merupakan
hal yang penting karena saat itulah kita berusaha menyampaikan
kebenaran dan diharapkan murid dapat memahaminya tanpa kesulitan.
Apa saja yang perlu diperhatikan saat seorang guru bertugas
mengajarkan pelajaran kepada para muridnya?
MEMPERKENALKAN PELAJARAN
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu
keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan
pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran.
Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak
berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Dalam tahap
ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan sikap
dan minat yang benar di antara anggota kelas.
Hubungan dengan Kelas
Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan
kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan
pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat
menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang
disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan
kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar
sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran.
Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada
manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian
mereka kepada pelajaran.
Berikut ini beberapa cara yang dapat membangkitkan minat dan
perhatian murid saat guru mulai mengajarkan pelajarannya.
Berita-berita terkini
Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi
perhatian dalam masyarakat dapat dipakai untuk mendapatkan minat
murid. Murid-murid kelas besar biasanya membaca surat kabar,
majalah, mendengarkan radio, dan menonton televisi. Mereka
memunyai perhatian pada banyak hal. Guru bisa mendapatkan
berita-berita terkini melalui media-media tersebut. Untuk murid-
murid kelas kecil, mereka biasa menanggapi kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan sekolah atau permainan mereka. Guru yang sangat
mengetahui aktivitas murid-muridnya sepanjang minggu itu pasti
tidak akan menemukan kesulitan dalam hal ini. Adapun informasi
tersebut dapat berupa kegiatan murid sepanjang minggu yang bisa
diperoleh dengan menanyakannya pada murid.
Cerita-cerita dan lukisan
Sebuah cerita yang diceritakan dengan metode yang baik akan
membangkitkan dan mempertahankan minat murid terhadap pelajaran
yang sedang disampaikan. Sebuah gambar atau benda bisa sangat
menarik perhatian anak. Lukisan dari kehidupan sehari-hari
merupakan pilihan yang baik untuk menarik minat dan menanamkan
sebuah kebenaran kepada mereka.
Laporan tentang tugas-tugas
Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh
karena itu, usahakan untuk membahas pekerjaan rumah murid di awal
pelajaran. Kegiatan tersebut bisa menambah semangat murid untuk
memulai pelajaran. Selain itu, dengan membahas tugas-tugas yang
sudah murid kerjakan di rumah, perhatian kelas dapat diarahkan
kepada makna dan pentingnya belajar sendiri. Jangan lupa untuk
menyatakan penghargaan atas usaha murid-murid yang telah belajar
di rumah.
Persoalan yang diandaikan
Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam
pelajaran hendaknya merupakan hal-hal yang biasa terjadi dalam
kehidupan murid. Misalnya, "Apa yang akan kaukatakan seandainya
ada orang yang bertanya mengapa engkau pergi ke gereja?" atau
"Apa yang kau lakukan seandainya kamu disalahkan atas perbuatan
yang tidak kamu lakukan?" Persoalan harus disesuaikan sedemikian
rupa sehingga mengarah pada pelajaran yang akan disampaikan.
Pemakaian alat peraga
Sebuah gambar, peta, benda, atau alat peraga yang lain dapat
digunakan secara efektif untuk menumbuhkan minat murid terhadap
pelajaran.
Menghubungkan Pelajaran
Saran-saran berikut ini merupakan cara-cara yang efektif untuk
mengenalkan sebuah pelajaran.
Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya
Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari
kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan
dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan
menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran
tersebut. Pelajaran dalam pertemuan sebelumnya harus diulang
untuk dihubungkan dengan pelajaran yang baru. Hal ini juga dapat
menolong murid untuk mengetahui hubungan antara pelajaran-
pelajaran yang telah disampaikan dengan isi Alkitab.
Metode untuk menghubungkan pelajaran yang sekarang dengan
pelajaran sebelumnya harus divariasikan. Seorang guru tidak akan
kehilangan waktu mengajarnya bila mengulang pelajaran sebelumnya.
Jika seorang guru memunyai waktu 35 menit untuk mengajar, gunakan
waktu lima menit pertama untuk menetapkan titik hubungan.
Umumkan pokok pelajaran secara wajar
Tidak perlu mengumumkan pokok pelajaran secara resmi. Yang
penting adalah bagaimana kita dapat menyajikannya dengan lebih
menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok
pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian
pokok berita dalam sebuah surat kabar.
Nyatakan sasaran dan tujuan pelajaran
Banyak pendapat mengenai penyampaian sasaran dan tujuan pelajaran
kepada murid. Ada yang berpendapat, sebaiknya hal tersebut
disampaikan di akhir pelajaran. Ada juga yang berpendapat untuk
menyampaikannya di awal pelajaran. Tidak semua pelajaran harus
dilakukan dengan cara yang sama. Jika pelajaran tersebut,
misalnya mengenai larangan minuman keras, penginjilan, atau
pelajaran khusus tentang perayaan hari-hari tertentu, lebih baik
sasaran dan tujuan disampaikan di awal pelajaran.
Garis besar harus jelas
Menyampaikan pokok pikiran atau garis besar pelajaran untuk
menarik perhatian sangatlah penting. Penyampaian ini seperti
halnya penyampaian tajuk rencana dalam sebuah surat kabar yang
dapat menarik minat para pembaca untuk melihat lebih lanjut
tulisan-tulisan dalam surat kabar tersebut. Garis besar pelajaran
bisa disampaikan dengan lengkap atau hanya ringkasannya saja.
MENGURAIKAN PELAJARAN
Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran
sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat
terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu
diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut,
itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu. Evaluasi yang
terbaik bukanlah apa yang dikatakan guru, tetapi apa yang dipelajari
oleh murid.
Merangsang Pikiran
Mengajukan pertanyaan merupakan metode yang efektif untuk merangsang
pikiran murid. Pancing murid untuk memikirkan sedalam mungkin setiap
uraian yang disampaikan oleh guru. Pengujian murid secara teratur
bisa menjaga perhatian murid untuk tetap tajam sehingga guru dapat
mengetahui sejauh mana murid mendapat manfaat dari pelajaran itu.
Satu cara untuk menuntun pikiran adalah dengan menerapkan pola
pemikiran yang deduktif. Pola ini dimulai dengan guru menyebutkan
satu prinsip atau pernyataan umum yang diikuti sejumlah lukisan atau
ilustrasi. Kemudian libatkan murid dengan meminta mereka mencari
contoh-contoh selanjutnya dari kehidupan mereka sendiri.
Doronglah Pengungkapan
Selain dirangsang untuk berpikir, murid juga perlu didorong untuk
mengungkapkan pikirannya. Doronglah murid dengan menolong mereka
mengemukakan penafsiran dan pengertiannya sendiri mengenai pelajaran
itu. Cara yang terbaik untuk melaksanakan hal ini ialah dengan
metode pengajaran induktif. Mula-mula guru mendapat bantuan murid
untuk mengumpulkan fakta atau ilustrasi yang ada hubungannya dengan
pelajaran. Sebagai hasilnya, murid-murid akan dapat menemukan hukum-
hukum, prinsip-prinsip umum, atau tujuan pelajaran itu sendiri.
Pengetahuan atau pengalaman murid-murid dapat dipakai untuk mencapai
prinsip ini.
Menerapkan Kebenaran
Guru perlu membimbing murid-muridnya dalam keadaan khusus di mana
murid harus mempraktikkan prinsip-prinsip iman Kristen mereka. Hal
ini bisa membawa pertumbuhan rohani yang baik bagi murid. Guru yang
terus-menerus menitikberatkan penerapan maupun pengetahuan yang
diperoleh murid dapat membawa murid-muridnya belajar dan menerapkan
pelajaran itu pada pilihan, tingkah laku, tindakan, sikap, dan
keseluruhan hidup rohani mereka.
MENUTUP PELAJARAN
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus
dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu
merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan
doa sekitar tiga sampai lima menit.
Merangkum Pelajaran
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran
yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa
diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi
ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan
menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Misalnya, kebenaran-
kebenaran yang penting dalam pelajaran, pelajaran praktis yang telah
diajarkan, penerapan akhir yang harus dibuat, Kristus dinyatakan
sebagai Juru Selamat orang berdosa, atau bagaimana pelajaran dapat
dilakukan di rumah, sekolah, atau saat beraktivitas.
Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya
Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan
rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan
pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat
merangsang keinginan belajar mereka.
Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan
disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid
dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang.
Bangkitkan minat
Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya
dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke
rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang
mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab
dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu
bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri
pelajarannya dengan penutup yang "berklimaks" sehingga seluruh
kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.
Memberikan tugas
Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama, bahkan sebelum
pelajaran dimulai. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat
dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para
anggota kelas.