Pelajaran berikut ini merupakan pelajaran berseri selama 6 hari yang dapat dipakai orangtua dan juga para pelayan anak dalam usaha menanamkan sikap disiplin dengan cara lain, bukan hanya dengan hukuman dan kemarahan.
Refleksi untuk Orangtua:
Banyak orang mengira disiplin adalah kata lain dari hukuman. Ini
tidak benar karena hukuman mengarah kepada perubahan perilaku,
sedangkan disiplin diberikan agar terjadi perubahan hati. Kita tahu
bahwa perubahan hati pada akhirnya akan mengarah pada perubahan
perilaku, namun perubahan perilaku belum tentu membawa perubahan
hati. Kita dapat melarang Anthony kecil menuang susu (hukuman), atau
kita dapat membeli susu dengan kemasan lebih kecil, menandai gelas
dengan garis tanda sudah penuh dan menunjukkan kepadanya di mana
kita menyimpan lap dan cairan pembersih meja (disiplin).
Dalam bukunya "Making All Things New" (Menjadikan Segala Sesuatu Baru), Henri Nowen mengatakan bahwa "disiplin adalah sisi lain dari pemuridan. Melakukan kedisiplinan secara rohani membuat kita lebih peka terhadap suara Allah yang merdu dan lembut." Kita begitu sibuk sehingga kita tidak lagi sempat mencari hal-hal yang rohani. Kita perlu disiplin karena kita perlu belajar mendengarkan Allah.
Refleksi untuk Seluruh Anggota Keluarga:
Berapa lama kamu dapat menahan napas? Dapatkah kamu tidak berbicara
satu patah kata pun selama lima menit? Apakah kamu segera
mengerjakan semua pekerjaan rumah sepulang dari sekolah? Dapatkah
kamu bermain lompat tali atau mengendarai sepeda? Dapatkah jari
jarimu membuat bunyi-bunyian tertentu, dapatkah kamu bersiul atau
meniup permen karet? Mempelajari semua ketrampilan ini membutuhkan
kedisiplinan. Membutuhkan banyak latihan, sedikit frustrasi dan
mungkin lecet-lecet di lutut hingga dapat berhasil.
Disiplin diterapkan dengan maksud agar kamu dapat melakukan hal-hal indah yang selalu ingin kamu lakukan dan agar kamu puas terhadap diri sendiri apabila berhasil melakukannya. Selain itu juga untuk mempersiapkan dirimu menjadi seseorang yang dikehendaki Allah. Kadang-kadang kedisiplinan sukar diterapkan, tetapi itulah jalan yang menjamin kita sampai ke tujuan.
Pelajaran:
HARI KE-1: ALLAH MEMPERLENGKAPI MUSA
(
Allah menampakkan diri kepada Musa dalam semak duri yang menyala di GunungHoreb, dan memanggil Musa untuk pergi ke Mesir dan membebaskan Bangsa Israel dari perbudakan.
HARI KE-2: ANAK YANG BIJAK
(
Amsal memuat banyak pepatah. Tujuan penulisan kitab ini adalah untuk memberi pengertian kepada orang muda agar mampu mengarungi kehidupan.
HARI KE-3: PERKATAAN KITA DIPERHITUNGKAN
(
HARI KE-4: YESUS DICOBAI
(
HARI KE-5: MURID-MURID BERTENGKAR
(
Yesus baru saja menyembuhkan seorang anak yang bisu dan tuli. Dia dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan menuju ke Kapernaum.
HARI KE-6: DISIPLIN DALAM PELAYANAN KRISTEN
(
Aktivitas Khusus: Menulis Buku Harian
Salah satu dari latihan kedisiplinan yang banyak membantu dan telah
saya kembangkan adalah menulis buku harian. Saya memulai setiap
halaman dengan "Allah terkasih." Kadang-kadang ada derai air mata
sementara saya menuangkan ketakutan serta kerinduan saya yang
terdalam. Buku harian saya merupakan rekaman doa-doa dan pergumulan
saya bersama Allah.
Minggu ini, berikan pada setiap orang beberapa lembar kertas untuk dipakai sebagai catatan harian. Setiap hari tulislah atau buatlah gambar mengenai kehidupanmu. Ungkapkanlah apa yang ada dalam hatimu kepada Bapa Surgawi dengan cara yang paling cocok untukmu. Pada akhir minggu, bicarakanlah pengalaman Anda menulis buku harian. Beri kesempatan kepada setiap anggota keluarga yang ingin membagikan apa yang ditulisnya.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK