Penggunaan kata-kata yang tepat dapat menggembirakan. Mengetahui bahwa berita kita benar-benar telah dimengerti orang merupakan kesukaan yang luar biasa. Maka pengajar dengan pasti mengetahui bahwa berita tentang kasih Kristus telah tertanam dalam ingatan dan jiwa para pelajarnya. Tanah hati itu telah ditaburi dengan benih yang baik dan pertumbuhan rohani telah mulai.
Hal ini tidak terjadi secara kebetulan. Seorang pengajar yang efektif telah belajar menggunakan kata-kata dalam cara yang berarti dan dengan berbuat demikian ia mengalami kegembiraan yang terbit dari penggunaan kata-kata dengan sepatutnya. Ia tidak pernah mengajar tanpa lebih dahulu menyelidiki dengan teliti arti kata-kata yang terdapat dalam ayat Alkitab itu. Berulang kali ia menanyai dirinya, bagaimanakah ia dapat menguraikan arti ayat-ayat itu dalam cara yang paling mudah dimengerti dan paling berarti. Dalam meninjau kembali pengajarannya, pengajar ini akan merasa senang, bila ia telah menggunakan kata-kata yang tepat.
Pemandangan alam yang indah-indah dapat dilukiskan bila kita pandai menggunakan kata-kata. Drama suatu peristiwa dapat dibayangkan kembali bila kita memilih kata-kata kita dengan saksama. Pikiran orang dapat diubah dan emosi mereka digerakkan untuk bertindak, bila kita memakai kata-kata yang tepat. Nyatalah, seperti yang telah kita bicarakan dalam bab yang lalu, bahwa kata-kata sendiri hanya merupakan sebagian dari proses komunikasi. Namun, kepentingannya tidak dapat terlampau ditekankan. Kata-kata menjadi alat yang berkuasa dan bila digunakan oleh seorang pengajar yang cerdik pandai dan peka, maka kata-kata itu dapat mengubah hidup seseorang.
Dalam hal ini, pengarang tak dapat melupakan seorang guru sastra di perguruan tinggi. Berulang kali guru tersebut menitik-beratkan kegembiraan yang terbit dari kata-kata yang tepat yang disusun dengan sepatutnya. Setelah membaca sebuah kalimat, ia akan berhenti dan berkata, "Kalimat ini indah sekali bukan?" Lalu ia menunggu sejurus lamanya, sementara kekuatan pernyataannya itu turut dirasakan oleh para pelajar.
Mudah-mudahan kita tidak pernah kehilangan kegembiraan yang kita
rasakan, bila melihat betapa indahnya kata-kata yang dipakai Allah
untuk menyatakan kasihNya kepada kita, pada waktu kita memakai dan
menguraikan ayat-ayat Alkitab. Bacalah dengan teliti
PENTINGNYA BUKU-BUKU PENOLONG
Sebelum kami membahas beberapa kata yang perlu diterangkan, kami rasa ada gunanya bila lebih dahulu kami membicarakan dengan singkat beberapa buku yang perlu sebagai penolong dalam menentukan dan memahami kata-kata Alkitab. Tidak perlu seorang menjadi ahli sejarah atau ahli bahasa agar dapat mengerti kata-kata Alkitab. Dalam kebijaksanaan-Nya, Allah telah memberikan kepada kita bermacam-macam penolong. Bila buku-buku penolong ini digunakan, maka pengajar akan mendapat penjelasan yang baru tentang ayat-ayat Alkitab. Buku-buku penolong ini akan memberi inspirasi dan sukacita serta menimbulkan kegembiraan dalam hati pengajar sebab dia sendiri telah mengadakan penyelidikan.
A. Terjemahan Alkitab.
Mungkin Alkitab sendiri tidak dapat dianggap sebagai suatu buku
penolong. Akan tetapi bila perbandingan antara ayat tertentu
dengan terjemahan-terjemahan dan penerangan-penerangan itu lebih
menjelaskan, maka bahan-bahan itu menjadi buku penolong untuk
menjalankan penyelidikan.
Bahasa senantiasa berubah. Istilah seperti "Allah taala" kini kurang dipakai dan yang lebih lazim adalah "Allah yang Mahatinggi"; "bala zara'at" telah diganti dengan "kusta". Kesadaran tentang perubahan yang terbit akibat perkembangan bahasa telah mendorong banyak pendeta dan pengajar untuk menggunakan Alkitab terjemahan-terjemahan yang lebih modern.
B. KonkordansiC. Kamus Alkitab
Dalam kamus Alkitab terdapat keterangan-keterangan mengenai
seluk-beluk dan arti dari segala kata yang penting dalam
Alkitab. Umpamanya, Saudara mencari kata "Abraham", maka Saudara
akan mendapatkan uraian yang lengkap tentang arti nama itu, kisah
hidupnya, pentingnya prestasi yang dicapainya dan kedudukannya
dalam kisah penebusan yang dibentangkan dalam Alkitab. Juga,
Saudara dapat mencari istilah teologi, misalnya mengenai
"penebusan", maka Saudara akan mendapatkan artinya yang asli dan
banyak lagi ulasan yang berguna tentang pemakaiannya dalam
Alkitab.
D. Buku Tafsiran
Untuk menguraikan Alkitab ayat demi ayat, pengajar akan
memerlukan sebuah kitab tafsiran tentang seluruh Alkitab. Buku
tafsiran dipakai bila pengajar berusaha untuk memahami arti ayat-
ayat tertentu. Fakta-fakta sejarah, masalah-masalah naskah, dan
prinsip-prinsip penafsiran ditampilkan oleh ahli-ahli penafsir
Alkitab.
Selain bahan-bahan pokok di atas, ada pula gunanya untuk mempunyai sebuah atlas Alkitab, sebuah buku pengantar kepada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebuah buku tentang teologi dan asas kepercayaan dan sebuah buku yang mengikhtisarkan peristiwa-peristiwa sejarah gereja yang penting. Inilah sebagian dari buku-buku yang membantu pengajar dalam menerangkan kata-kata Alkitab.
Catatan Redaksi:
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah mengembangkan berbagai bahan
(yang telah disebutkan dalam Artikel di atas) dan alat yang dapat
Anda pakai untuk mempelajari Alkitab dengan lebih baik. Secara
khusus disediakan berbagai versi (terjemahan) Alkitab dalam bahasa
Indonesia untuk dapat dibandingkan dan digali lebih dalam. Untuk itu
silakan berkunjung ke dua situs Alkitab berikut ini:
Selain dua situs Alkitab di Atas, saat ini Yayasan Lembaga SABDA
(YLSA) sedang mempersiapkan CD SABDA versi 3.0 yang berisi berbagai
versi Alkitab, bahan-bahan biblika, buku-buku, cerita bergambar, dan
"rak buku elektronik" yang sarat dengan buku-buku Kristen online.
Program ini akan sangat membantu para hamba dan pelayan Tuhan untuk
belajar Alkitab dengan alat yang lebih lengkap. Dukungan doa dan
dana dari rekan-rekan pembaca sekalian sangat kami harapkan agar CD
SABDA versi 3.0 tersebut dapat segera terselesaikan.
/Tim Redaksi
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK