Kita mungkin tidak memerhatikannya, tetapi dedikasi yang penuh kasih
dari semangat penginjilan muncul setiap minggu dari ribuan orang.
Nama mereka mungkin tidak diukir pada piala atau masuk dalam daftar
orang-orang terkenal, tetapi kekekalan akan mengenali mereka. Mereka
adalah para guru sekolah minggu di gereja-gereja besar dan kecil, di
kota atau pun di desa. Mereka adalah para guru yang Tuhan berikan
"untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan"
(
Sering kali, para guru ini bekerja dalam situasi yang serba terbatas. Namun, antusias dan pengabdian selalu memancar dari mereka. Bertahun-tahun kemudian, murid-murid mereka akan mengingat mereka dengan penuh kehangatan. Meskipun mereka tidak dapat mengingat satu pelajaran tertentu, tetapi mereka akan mengingat kasih dari para guru itu kepada Tuhan, firman Tuhan, dan kepada mereka. Inilah yang membuat para guru itu berbeda.
KASIH KEPADA ALLAH
Pada waktu Paulus menuliskan buah roh (
Kasih diekspresikan dengan sempurna dalam kasih Allah, yang mendalam, kasih yang terus-menerus dan ketertarikan Allah Bapa Surgawi yang sempurna terhadap ketidaksempurnaan dan ketidaklayakan. Ini menjadikan dan mengembangkan suatu kasih penghormatan kita kepada-Nya.
Kasih dan ekspresi adalah suatu hubungan yang tidak dapat
diputuskan. Kasih hanya dapat diketahui melalui tindakan yang tepat.
Kasih Allah kepada kita dapat dilihat melalui kedatangan Yesus,
kehidupan-Nya, dan pengorbanan-Nya (
Karena kasih ini dimotivasi oleh ucapan syukur dan rasa hormat, ekspresi dari kasih ini bukanlah suatu pekerjaan yang berat dan membosankan, melainkan pekerjaan yang penuh sukacita dan menggembirakan.
KASIH PADA FIRMAN TUHAN
Bila pesan yang disampaikan di sekolah minggu adalah pesan yang umum seperti: "Jadilah warga negara dan tetangga yang baik", pesan itu akan hilang dalam keambiguan. Yesus memanggil kita untuk sesuatu yang jelas, berbeda dan berhubungan dengan hidup kita.
Ia menyatakan dirinya sebagai "jalan, kebenaran, dan hidup". Pesan sederhana dan jelas ini disampaikan kepada para guru yang telah ditempatkan-Nya di gereja.
Oleh karena itulah, kita merasakan kepekaan yang tajam atas kesetiaan kepada Alkitab. Kita menghormati Alkitab sebagai buku wajib kita. Alkitab berisi firman Allah dan memiliki kuasa penuh atas segala masalah dalam hidup dan perbuatan kita. Kesetiaan dan kasih kepada Allah diekspresikan dalam kesetiaan dan kasih kepada firman-Nya.
MENGASIHI ORANG LAIN
Selama bertahun-tahun, para pelaut di luar Scituate, Massachusetts, senang dengan sinyal dari "Minot`s Light" (Lampu Minot). Dalam kode kelautan, sinyal itu berarti `aku mengasihimu`. Saat lampu itu diganti dengan sebuah menara yang sederhana, orang-orang di kota itu memprotesnya, dan kemudian penjaga pantai mengizinkan pesan tua itu tetap ada di sana.
Dunia kita ini penuh dengan orang-orang yang terluka. Stres, tekanan, dan kecemasan menjadi makanan sehari-hari. Pernikahan menjadi sesuatu yang menegangkan. Kehidupan sebagai orang tua sering kali memunculkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban yang ada. Situasi kerja yang menuntut. Kesepian, rasa takut, dan keragu-raguan atas diri sendiri mulai muncul.
Guru sekolah minggu adalah penjaga gawang di dalam rumah yang aman, penjaga mercusuar. Guru adalah perpanjangan tangan bagi orang-orang yang malu dan takut, pembawa pesan dari kabar baik: "Tuhan mengasihimu!"
Pesan ini dikuatkan dalam tubuh dan darah orang yang mengatakan, "Dan aku juga mengasihimu." Dan kemudian menunjukkannya dengan persiapan, pengenalan, penjelasan, dan bahkan perkunjungan.
Pengajaran dalam sekolah minggu bukanlah suatu pekerjaan atau suatu tugas. Pengajaran ini adalah suatu hubungan kasih dengan Allah; firman-Nya yang hidup dan kekal dan orang-orang yang ingin mendengar dan mengenalnya. (t/Ratri)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK