Komik 'Dia Hidup di Antara Kita' menampilkan ilustrasi menakjubkan disertai dengan dialog. Ilustrasi ini akan menjamah hati, mengubah hidup, dan mengubah kehidupan pembacanya di masa depan.
Jika kita memiliki karunia mengajar, Tuhan ingin agar kita mau
menggunakan dan mengembangkan karunia itu secara maksimal bagi
kemajuan pekerjaan-Nya. Milikilah kerinduan yang dalam untuk dapat
mengajar anak-anak yang telah Tuhan percayakan kepada kita dengan
sebaik mungkin. Untuk itu marilah kita sekali lagi melihat secara
detail teladan yang telah diberikan oleh Yesus, Sang Guru Agung.
Silakan simak ulasan di bawah ini.
MENGAJAR SEPERTI SANG GURU AGUNG
1. Yesus datang dari Allah.
Sebagai pengajar Firman Tuhan, kita perlu dilahirkan kembali
dalam kerajaan Allah.
"Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-
Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah
ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari
diri-Ku sendiri." (Yohanes 7:16-17)
2. Yesus berdoa setiap hari.
"Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan
semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah." (Lukas 6:12)
3. Yesus mengasihi anak-anak dan ingin mereka datang kepada-Nya.
Dia mendoakan dan memelihara anak-anak itu. Yesus menghargai anak-
anak.
"Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak
kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak
kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-
Ku, ia menyambut Aku."" (Matius 18:2-5)
4. Yesus menggunakan beragam metode.
Dia mengajar, memimpin diskusi, mengajukan pertanyaan, bercerita,
menggunakan kehidupannya sehari-hari sebagai bahan ilustrasi dan
bertatap muka secara langsung dengan orang-orang yang
dijumpainya.
5. Yesus adalah seorang pengajar yang bijaksana.
Dia mencari kesempatan-kesempaan untuk mengajar dan secara
bijaksana memakai waktu pengajaran tersebut. Pengajaran-Nya
tepat waktu dan juga tidak mengenal waktu.
6. Yesus percaya dengan apa yang diajarkan-Nya.
Dia mengacu pada Alkitab dan mengarahkan murid-murid-Nya sesuai
dengan teladan-Nya. Kehidupan-Nya mencerminkan pikiran-Nya dan
menambahkan kebenaran dalam pengajaran-Nya.