Doa.
Mintalah Tuhan menyiapkan anak-anak di kelas Anda untuk menerima
kabar baik tentang Yesus dan siapkan diri Anda supaya bisa
berkomunikasi dengan efektif kepada mereka.
Siapkan suatu dasar.
Murid-murid Anda sedang mengevaluasi Anda dan Anda melayani Tuhan
dengan apapun yang Anda lakukan dan katakan. Mereka mencari
orang-orang yang menunjukkan hubungan yang hidup dan bertumbuh
dengan Tuhan, karena orang yang hidupnya menunjukkan pengenalan
akan Tuhan akan memberi perhatian khusus kepada orang yang
mengasihi dan mendengarkan mereka, sama seperti Tuhan mengasihi
dan mendengarkan mereka.
Belajarlah untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Belajarlah
untuk membagikan sukacita dan usaha-usaha yang Anda lakukan
sebagai orang Kristen. Bijaksanalah terhadap pertanyaan Anda
sendiri dan juga tentang minat pribadi Anda terhadap murid-murid.
Belajarlah untuk menerima murid-murid Anda apa adanya. Kristus
mati untuk setiap orang yang berdosa (lihat Roma 5:8). Anda juga
dipanggil untuk mengasihi setiap orang apa adanya.
Waspadalah untuk setiap kesempatan.
Seorang anak bisa menunjukkan minat pada keselamatan melalui
suatu pertanyaan langsung. Namun, dia mungkin menunggu Anda untuk
mengajak bertemu--hanya berdua dengan Anda, sehingga Anda dapat
membagikan apa artinya menjadi orang Kristen.
Ciptakan suasana santai.
Berikut ini beberapa tips yang harus Anda ingat ketika Anda
berbicara dengan anak-anak.
Buatlah anak merasa tenang. Pahamilah perasaannya. Bersikaplah
tenang, natural, dan santai dalam percakapan dan hindarilah
kritikan.
Saat anak-anak bicara, dengarkan baik-baik apa yang
dikatakannya. Anak-anak kadang-kadang berpura-pura atau
membuat pernyataan yang mengejutkan hanya untuk mengetahui
reaksi Anda. Jangan mulai menggurui atau menyelesaikan
masalah. Sebaliknya, doronglah anak-anak untuk tetap berbicara
dan mengekspresikan diri mereka sendiri.
Berikan perintah dengan halus. Jangan membebani anak-anak
dengan perintah-perintah dari Alkitab. Namun, jangan pula
meminta maaf atas hal itu. Tuhan tidak perlu dibela, demikian
pula dengan kebenaran tentang Dia. Jika seorang anak tidak
memahami topik keselamatan, pertanyaan seperti, "Jika seorang
teman ingin tahu bagaimana menjadi orang Kristen, apa yang
akan kamu katakan?" dapat membuka percakapan yang dapat
mengubah hidup seseorang.
Jelaskan dengan jelas dan sederhana bagaimana menjadi orang
Kristen. Diskusikan poin ini dengan cukup perlahan supaya ada
waktu untuk berpikir dan memahami.
Allah ingin kamu menjadi anak-Nya (Yohanes 1:12). Apakah kamu
tahu mengapa Allah ingin kamu menjadi bagian dari keluarga-Nya
(1Yohanes 4:8)?
Kamu dan semua orang di dunia ini sudah berbuat salah ().
Di dalam Alkitab, melakukan kesalahan itu disebut dosa.
Menurutmu apa yang seharusnya terjadi kepada kita jika kita
berdosa (Roma 3:23)?
Allah sangat mengasihimu. Dia mengirimkan Anak-Nya supaya mati
di kayu salib untuk dosa-dosamu. Karena Yesus tidak pernah
berdosa, Dia adalah satu-satunya Pribadi yang dapat menanggung
hukuman atas dosa-dosamu (1Korintus 15:3; 1Yohanes 4:14).
Apakah kamu menyesali dosa-dosamu? Katakan pada Allah bahwa
kamu menyesalinya. Apakah kamu percaya Yesus mati untuk menjadi
Juru Selamatmu? Katakan pada Allah. Jika kamu benar-benar
percaya dan menyesali dosa-dosamu--Tuhan mengampuni semua
dosamu (1Yohanes 1:9).
Alkitab mengatakan bahwa ketika kamu percaya di dalam Yesus,
Anak Allah, kamu menerima karunia Allah, yaitu hidup kekal.
Karunia ini menjadikanmu sebagai anak Allah. Ini berarti Tuhan
ada bersamamu sekarang dan selamanya (Yohanes 3:16).
Doronglah murid-murid untuk menceritakan keputusan itu kepada
keluarga mereka. Berikan nama-nama anak yang membuat keputusan
untuk menjadi anggota keluarga Allah itu kepada pendeta Anda.
Murid-murid yang membuat keputusan itu perlu tindak lanjut yang
akan membantu mereka bertumbuh di dalam Kristus.
Catatan:
Alkitab menggunakan banyak sekali istilah dan perumpamaan untuk
mengekspresikan konsep keselamatan. Sering kali anak-anak tidak
memahami atau bisa saja membuat konsep yang salah tentang istilah
ini, khususnya istilah-istilah yang banyak menggunakan simbol-
simbol. (Ingat masalah yang dihadapi Nikodemus, seorang guru yang
dihormati, yang sedang mencoba menjelaskan arti dari "dilahirkan
kembali"?) Banyak orang berkata kepada anak-anak untuk "minta
Yesus masuk ke dalam hatimu." Anak yang mengartikannya secara
harfiah mungkin membangun ide yang aneh dari perumpamaan kata-kata
tersebut. Ide menjadi anak Allah (lihat Yohanes 1:12) mungkin adalah
gambaran yang paling sederhana yang terdapat di Perjanjian Baru.
(t/Ratri)