[Red.: Milis Diskusi e-BinaGuru pernah membahas dan mendiskusikan mengenai tayangan televisi dan dampaknya bagi anak-anak. Berikut ini satu sharing dari Sdri. Catharina Toisuta yang mengemukakan pendapatnya mengenai permasalahan tersebut.]
Dari: "Toisuta, Catharina" <qual.jkt@>
>Sedikit masukan dari saya ... >Menurut saya, tayangan-tayangan TV pada saat ini memang sudah >banyak berubah mengikuti perkembangan jaman dan perkembangan dari >media informasi itu sendiri. Tetapi tema/isi dari tayangan masih >sama yaitu antara benar/salah -- baik/buruk. Tetapi dlm hal >penyajiannya yg dirasa agak tdk konsisten/sejalan dgn dunia anak >-- kebenaran ditampilkan dgn tokoh yg perkasa dan 'salah' disajikan >dlm bentuk kekerasan-kekerasan. Kebenaran/kebaikan selalu >menjadi si Hero dan salah selalu yg kalah. Misinya memang baik tp >kalau kita perhatikan dlm penayangan penegakkan kebenaran tsb >selalu diambil jalan pintas dgn kekerasan yaitu berkelahi/bertarung >atau tanding ilmu kesaktian/kekuatan bukan jalan damai. Sementara >anak-anak hanya bisa menerima tiap tayangan tanpa bisa memilahnya >secara khusus dan kecenderungan anak spt-nya suka sekali dgn tokoh >yg perkasa krn menang terus walaupun cara penyelesaiannya dgn >berkelahi/bertarung/berantem. . > >Tayangan yg aman walaupun ada tetapi memang agak sukar dicari. >Bahkan di salah satu station televisi telah dibuatkan filter dgn >memberikan rambu/simbol utk tiap tayangan spt. SU (semua umur), >BO (Bimbingan Orangtua), 17+. Hal ini juga sebenarnya ingin >menyadarkan ortu bahwa tdk semua tanyangan itu layak dikonsumsi >oleh anak. Jadi dampingan orangtua utk memberikan arahan dan >membimbing pd anak dlm menerjemahkan mutlak tetap diperlukan. . > >Dan menurut saya, tayangan TVRI masih bisa dikategorikan aman >utk saat ini (bukan promosi lho)... >GBU, >Catharina Toisuta
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK