Sekalipun berbeda dengan administrasi perusahaan, namun prinsip
dasar penyelenggaraan administrasi Sekolah Minggu sebenarnya tidak
jauh berbeda. Administrasi adalah proses penyelenggaraan kegiatan
untuk mewujudkan rencana/keputusan yang telah dibuat agar menjadi
kenyataan, dengan cara mengatur kerja dan mengarahkan orang-orang
yang melaksanakannya. Namun, di samping persamaannya, ada juga
perbedaan mendasar antara administrasi perusahaan dan administrasi
Sekolah Minggu (gereja) yang perlu disadari. Usaha administrasi
Sekolah Minggu tidak diarahkan untuk tujuan mencari keuntungan
materi, tetapi untuk tujuan yang rohani. Penyelenggaraannya
dilakukan tidak dengan prinsip duniawi tapi dengan prinsip kasih;
namun demikian tidak berarti administrasi Sekolah Minggu
dilaksanakan dengan cara seadanya yang tidak profesional.
Pengertian yang salah tentang pelayanan dapat mengakibatkan hasil
pelayanan yang asal-asalan. Pelayanan yang benar harus menuntut
standard yang profesional, karena apa yang kita lakukan adalah untuk
Tuhan, dan untuk suatu hasil yang bersifat kekal. Jika untuk usaha
duniawi yang fana saja manusia mau melakukannya dengan baik, lebih-
lebih lagi untuk hal yang rohani, untuk Tuhan. Kita harus
melakukannya dengan lebih baik lagi.
A. Komponen dalam Administrasi
Komponen-komponen umum yang termasuk dalam administrasi yang
efektif adalah:
Planning / Rencana / Program Kerja
Bagian penting dalam penyelenggaraan administrasi adalah harus
ada program kerja yang dibuat sesuai dengan keputusan rapat
tentang apa yang akan menjadi tujuan untuk dikerjakan (untuk
jangka waktu tertentu).
Organisasi
Perlu ada pengaturan otoritas dan tugas sehingga pekerjaan
bisa dilaksanakan dengan tepat oleh orang yang tepat dengan
cara yang bertanggungjawab.
Pendelegasian
Pembagian tugas harus dilakukan mengingat bahwa setiap orang
mempunyai keahlian/ketrampilan yang berbeda dengan orang lain.
Personel / Staf
Harus ada cukup orang untuk melakukan tugas-tugas yang sudah
direncanakan, oleh karena itu perlu ada pertanggungjawaban dari
masing-masing orang yang terlibat didalamnya
Koordinasi
Tugas-tugas yang tidak dikoordinasi dengan baik akan menyebabkan
pekerjaan yang tumpang tindih sehingga menghasilkan kerja yang
tidak efektif dan efisien.
Pelaporan
Pertanggungjawaban dari setiap bagian perlu dilakukan agar dapat
diketahui hasil yang dicapai dan kegagalan-kegagalan yang
terjadi sehingga dapat diusahakan perbaikan-perbaikan yang perlu
diadakan di masa yang akan datang.
Budget
Memprediksi jumlah keuangan yang dibutuhkan, dan yang mampu
didapatkan, dan yang mampu dipertanggungjawabkan adalah sangat
penting untuk menentukan seberapa jauh program kerja dapat
dilaksanakan supaya tidak macet di tengah jalan.
B. Prinsip-prinsip Administrasi
Sekalipun administrasi penting untuk menjadi sarana kesuksesan
penyelenggaraan Sekolah Minggu, namun perlu diingat bahwa
administrasi bukanlah segala-galanya. Sekolah Minggu yang menjadikan
administrasi sebagai tujuan utama akan menjadikan Sekolah Minggunya
perlahan-lahan kehilangan kegairahan dan akhirnya akan mati. Oleh
karena itu kita harus ingat bahwa kerapian sistem administrasi tidak
sama dengan kedewasaan rohani. Banyak Sekolah Minggu yang
administrasinya rapi tapi tidak ada semangat; kehidupan rohani di
dalamnya mati. Tapi sebaliknya ada Sekolah Minggu yang
administrasinya kacau tapi semangatnya menyala-nyala. Sekolah Minggu
seperti ini akan membuang banyak tenaga karena tidak efisien,
sehingga lama-lama pelaksananya akan mati kecapaian sebelum tugas
selesai dijalankan. Nah, anda sebagai guru Sekolah Minggu yang
bijaksana harus bisa memberi keseimbangan antara keduanya.
Berikut ini adalah bahan yang kami terjemahkan dari buku
Administering Christian Education yang berisi beberapa prinsip
administrasi gereja yang perlu diingat agar berjalan sesuai dengan
yang Tuhan kehendaki. Hal ini tentu saja juga berlaku bagi
administrasi Sekolah Minggu.
Orang lebih penting daripada organisasi.
Prinsip ini bukan hanya mengikuti prinsip "demokrasi" yang
diambil dari budaya barat, tetapi prinsip ini sebenarnya adalah
prinsip yang diberikan oleh Alkitab sendiri [jauh sebelum budaya
barat terbentuk]. Individu manusia lebih penting bagi Allah
daripada organisasi (gereja). Kita percaya bahwa gereja Yesus
Kristus saat ini dapat menjadi Gereja dalam pengertian yang
sesungguhnya jika gereja mengangkat kepentingan individu-
individu yang ada di dalamnya di atas organisasi gereja itu
sendiri. Dengan kata lain, kita tidak boleh mengorbankan
kepentingan individu hanya untuk mengutamakan efisisensi
organisasi gereja.
Setiap orang dalam Tubuh Kristus memiliki fungsi atau tugas
pelayanan untuk dijalankannya.
Dalam 1 Korintus 12, Rasul Paulus dengan jelas menyatakan bahwa
seluruh anggota tubuh Kristus saling tergantung dan merupakan
individu yang penting dengan fungsinya masing-masing. Tanggung
jawab administrator dengan demikian adalah menemukan tempat-
tempat yang tepat untuk setiap jemaat dapat melayani sehingga
dapat meningkatkan keefektifan dan misi Allah.
Tujuan utama pemimpin di gereja adalah melayani dan bukan
dilayani.
Kristus telah memberikan teladan bagi siapapun yang ingin belajar
kepemimpinan di gereja. Yesus berfirman bahwa, "barangsiapa ingin
menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan
bagi banyak orang" (Mat 20:27). Yesus tidak hanya mengajarkan
prinsip ini tetapi juga memberikan teladan lewat kehidupanNya dan
pelayananNya. Paulus mengungkapkan bahwa dirinya adalah pelayan
Yesus Kristus (Rom 1:1) dan sebagai pelayan umat gereja Korintus
(2 Kor 4:5). Pemimpin Kristen dengan demikian harus
mengembangkan citra bukan sebagai diktator melainkan sebagai
pelayan.
Pemimpin harus rela mengemban tanggung jawab untuk memimpin dan
mengarahkan jalannya program.
Meskipun nampaknya sangat bertentangan, pemimpin harus
mempunyai sikap sebagai seorang yang melayani tetapi pada saat
yang sama ia juga sebagai seorang yang mau mengemban tanggung
jawab untuk memimpin dan mengarahkan aktivitas para personil yang
ditunjuknya. Demikian juga Kristus selain melayani, Ia juga
memberikan perintah dan mengirim murid-murid-Nya untuk mengadakan
penginjilan ke seluruh penjuru dunia. Mengatur dan memimpin
menjadi hal yang penting dalam membimbing, mengarahkan dan
menolong orang lain dalam pelayanannya bagi Kristus. Ini adalah
tugas pemimpin dalam memimpin suatu program yang dikerjakan
dengan cara yang mendidik, bukan dengan metode diktator maupun
menguasai.
Mendefinisikan organisasi dengan jelas adalah penting.
Rasul Paulus mengungkapkan bahwa dalam gereja, ada
pelayan-pelayan Tuhan yang ditunjuk untuk menjalankan tugas-tugas khusus
di gereja. Uskup dan diakon, demikian pula dengan rasul,
penginjil, dan nabi, dipersiapkan untuk pelayanan-pelayanan
khusus. Semua tugas pelayanan yang mereka emban harus dijalankan
dengan sopan dan teratur (1 Kor 14:40). Alkitab memang tidak
memberikan kepada kita pengaturan organisasi gereja yang lengkap.
Namun demikian yang jelas kita harus mengikuti
peraturan-peraturan umum yang menjadi bagian integral gereja seperti yang
diberikan dalam kitab-kita Perjanjian Baru. Sedangkan yang lain
yang menjadi pelengkap dapat diatur sesuai dengan kebutuhan yang
ada.
Setiap posisi dalam pelayanan di gereja adalah penting.
Karena terpaksa, kita menyebut beberapa posisi dalam organisasi
gereja sebagai "lebih tinggi" dan "lebih rendah". Hal ini bukan
berarti mengatakan bahwa di mata Tuhan suatu pelayanan atau
posisi tertentu lebih penting dari pada yang lain. Seperti yang
diungkapkan Rasul Paulus: "... anggota-anggota tubuh yang nampaknya
paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota
tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita
berikan penghormatan khusus" (1 Kor 12:22-23). Selain itu gereja
juga membuat perbedaan dalam pemberian tugas. Misalnya saja,
Jetro, ayah mertua Musa mengungkapkan akan adanya perkara-perkara
kecil dan perkara-perkara besar dimana perkara-perkara besar
tersebut akan diadili oleh Musa sendiri (Kel 18:22). Demikian
juga para Rasul membedakan antara tugas-tugas penting dan
tugas-tugas yang kurang penting (Kej 6:1-4). Dengan demikian,
jenis-jenis kerja adminsitrasi memang perlu dibedakan, tetapi yang
lebih penting lagi adalah kesetiaan seseorang akan tugasnya.