Umumnya, aktivitas menggunting dan menempel baru mulai dilakukan kala anak usia 4 tahun. Kendati begitu, sejak usia 3 tahun pun sudah bisa dikenalkan. Namun, karena aktivitas ini berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak, maka jika sejak batita sudah terlatih motorik halusnya, kala belajar menggunting dan menempel akan lebih cepat menguasai.
Sediakan gunting khusus untuk anak, jadi aman buat anak. Biasanya dibuat dengan aneka bentuk menarik seperi kucing, kelinci, ataupun burung. Awalnya, biasakan dulu anak dengan kerja mekanik gunting, baru kemudian diberi contoh dengan menggunting sesuatu.
Mula-mula, biarkan ia menggunting secara sembarangan (tanpa terarah), karenya yang terpenting ia bisa melakukan aktivitas menggunting dan terbiasa dengan alat itu. Media yang digunting pun sebaiknya yang mudah dulu semisal kertas.
Setelah lancar menggunakan gunting, terutama untuk anak usia 5 tahun, barulah diajarkan menggunting terarah, entah menggunting bentuk suatu benda atau menggunting pola binatang. Dari sini anak pun dilatih kemampuan kognisnya. Bukankah saat menggunting, ia sambil berpikir bagaimanan caranya agar bisa menggunting sesuai pola atau garis yang ada di atas kertas?
Namun, kita tetap harus mendampingi sekalipun si kecil sudah "mahir" menggunting. Soalnya, gunting adalah benda tajam yang bisa melukai anak jika cara penggunaannya tak tepat.
Sambil melatih menggunting, kita bisa sekaligus mengajarkan menempel apa yang diguntingnya. Selain mengasah keterampilan motorik halusnya, anak pun dibangkitkan sisi estetikanya. Misal, kita ajarkan menghias cangkir atau menghias bukunya dengan tempelan- tempelan. Malah jika bakat estetikanya sudah muncul, ia akan punya pendapat dan keinginan sendiri gambar apa saja yang akan ditempelnya, hingga tak jarang ia akan protes, "Bu, enggak bagus kalau warna buku dikasih tempelan bunga warna hijau."
Seperti menggunting, dalam menempel pun kita harus tetap mendampinginya, karena lem yang digunakan adalah bahan kimiawi yang sangat berbahaya. Ajarkan pula untuk mencuci tangan dengan sabun setelah menempel dan jelaskan mengapa ia harus melakukannya. Dengan begitu, ia memperolah kosa kata dan pemahaman baru, "Oh, kalau lem itu bahan kimia. Bahan kimia itu beracun. Jadi, enggak boleh masuk ke mulut. Nanti aku bisa sakit."
Manfaat lain dari kita selalu mendampingi kala anak atau murid-murid kita menggunting dan menempel adalah mempererat hubungan dan komunikasi kita dengan si anak, sekaligus melatih kesabarannya. Bukankah dalam melakukan aktivitas ini anak dituntut kesabaran cukup tinggi?
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK