12. Kebangkitan dan Kemuliaan Kristus


1Korintus 15:1-13 dan bagian-bagian yang dipilih dari kitab Ibrani dan Wahyu.


Tujuan : Mempertimbangkan arti kebangkitan Kristus, dan arti hidup-Nya sekarang dalam kemuliaan, bagi kita.

Latar belakang

"Ia tidak di sini, Ia sudah bangkit." Demikian terdengar perkataan malaikat itu pada sekelompok perempuan yang mendekati kubur kosong dan mencari mayat Yesus. "Tapi sekarang Kristus sudah bangkit dari antara orang mati untuk menjadi buah sulung dari orang mati", begitulah dijelaskan Paulus dengan penuh kemenangan. Dan kita telah dilahirkan baru kepada harapan yang selalu hidup (1Pet 1:13).

Diskusi tentang hidup Kristus tidak lengkap tanpa mempertimbangkan hidup-Nya sekarang, berada di sebelah kanan Allah. "Jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan, dan tiap-tiap nama yang dapat disebut bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang" (Ef 1:21). Meskipun demikian Raja segala raja ini adalah Yesus yang pernah hidup selamanya menanggung tanda-tanda kematian bagi kita. Ia yang adalah "Tuhan kebenaran kita - Hidup kita", siap untuk memberi penolong bagi kita semua, yang kita butuhkan, dan juga yang mampu menyelamatkan kita sampai akhir.

Persiapan pemimpin

    1. Bacalah 1Korintus 15:1-13, dan baca sebanyak yang Saudara bisa dari kitab Ibrani dan Wahyu. Bila mungkin seluruhnya. Bila tidak, bacalah bagian-bagian yang berhubungan dengan Kristus. Sedikit-dikitnya, bacalah bagian-bagian referensi yang ditunjukkan dalam pertanyaan-pertanyaan. 2. Sementara Saudara menyiapkan diri, berdoalah supaya Allah memberi Saudara suatu penglihatan baru akan Tuhan Yesus Kristus. Penglihatan iman mengenai Dia adalah samar-samar sampai kita melihat Dia, yang pernah disalib, sekarang di mahkotai dan akan memerintah. 3. Berdoalah supaya setiap anggota kelompok PA dapat masuk melalui iman ke dalam dunia yang tidak kelihatan itu, di mana Kristus adalah pusatnya, di mana Ia terus-menerus berada di hadirat Allah bagi kita. Berdoalah supaya kehidupan kita dapat dipengaruhi oleh penelaahan ini.

    Catatan: Siapkanlah diri Saudara membagi pelajaran ini mejadi 2-3 bagian bila perlu. Jangan terburu-buru.

    Pertanyaan

  1. Mintalah seseorang membaca 1Korintus 15:12-19. Bila Kristus tidak bangkit, mengapa iman kita sia-sia?
  2. Baca Yohanes 11:25-26. Bila Kristus tetap mati, bagaimanakah pengaruhnya pada pertanyaan-pertanyaan-Nya tentang keilahian dan kuasa-Nya untuk menyelamatkan? Bila Ia telah berbohong kepada kita, dengan sengaja atau melalui penipuan diri sendiri, bagaimanakah sikap kita sekarang terhadap Dia?
  3. Bila kita mempunyai harapan dalam Kristus hanya untuk hidup ini, misalnya harapan dalam Kristus sebagai seorang manusia yang bijak, baik, atau teladan yang mulia, mengapa kita "adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia"? Dapatkah teladan atau bahkan demonstrasi hidup manusia sempurna itu menyelamatkan kita dari kematian? Dapatkah kita mencapai kesempurnaan Yesus dengan usaha-usaha kita sendiri untuk meniru-Nya? Bukankah manusia tidak berdosa dengan tuntutan moral-Nya akan lebih merupakan suatu tuduhan yang tak berakhir dan pemusnahan harapan kita?
  4. Mintalah orang-orang dalam kelompok membaca: 1Korintus 15:20-22, 47-49, 51-58. Harapan apa yang akan Saudara tukar dengan ini? Apa yang dapat menjadi sikap baru kita sekarang terhadap kematian tubuh?
  5. Mintalah dua orang membaca Efesus 2:4-7, Kolose 3:1-3. Mengapa Paulus mencampur masa lampau, sekarang dan yang akan datang dalam ayat-ayat ini? (Lihat juga Roma 8:29-30). Apa masa depan yang dijanjikan Allah adalah sebaik yang telah dicapai? Apakah itu berpengaruh pada kita sekarang? Apa pengaruh keterlibatan kita dalam kebangkitan Kristus dalam kehidupan kita hari demi hari?
  6. Mintalah kelompok membaca keras-keras Ibrani 1:1-4 dengan memikirkan ini sungguh-sungguh. Bagaimanakah Kristus merupakan pernyataan Allah:
    1. a. dalam inkarnasi-Nya (Yoh 1:14, 18)?
    2. b. dalam karya-Nya menebus dosa (1Yoh 4:9-10)?
  7. Dalam ayat-ayat yang sedikit ini Kristus terlihat dalam jabatan tiga berganda: sebagai Nabi, Imam dan, Raja. Bagaimana Dia menyatakan diri sebagai nabi Allah? Dalam hal apakah Ia adalah Imam kita? Bagaimanakah Ia ditunjukkan di sini sebagai Raja?
  8. Bandingkan Filipi 2:9-11. Bila kita menolak untuk mengakui ketuhanan Kristus di dunia, akan dapatkah kita menolak terus dalam kekekalan?
  9. Bacalah Ibrani 2:14-18. Mengapa Imam Besar kita mampu menolong kita? Bagaimanakah kemampuan dan kecocokan-Nya sebagai Juruselamat kita dipengaruhi oleh keberadaan-Nya sebagai Allah dan sebagai manusia dengan persatuan dua sifat dalam satu pribadi.
  10. Ibrani 3:1-6. Bagaimanakah keyakinan kita dalam Kristus dipengaruhi oleh pengetahuan bahwa Ia setia melaksanakan semua karya dan kehendak Allah?
  11. Ibrani 4:14-16. Apakah yang memberikan kita keberanian untuk memasuki hadirat Allah? Apa yang dapat kita harapkan dalam Kristus selain kesanggupan-Nya untuk menyelamatkan? Apa yang telah dijanjikan-Nya untuk diberikan kepada kita pada tahta anugerah?
  12. Ibrani 7:24-28. Apa artinya bagi kita bahwa Kristus dijadikan Imam Besar kita oleh kuasa kehidupan yang tak dapat rusak? Apakah Ia akan menjadi kurang mampu menyelamatkan kita kelak daripada waktu yang telah lampau? Kondisi apa yang diartikan dalam ayat Ibrani 7:25: "Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua yang oleh Dia datang kepada Allah"? Kristus selalu hidup untuk melakukan apa?
  13. Ibrani 7:26-28. Apakah sifat Imam Besar kita? Mengapa kita membutuhkan seorang yang keseluruhannya indah?
  14. Ibrani 9:12-14. Apa yang dilakukan Yesus bagi kita sebagai tambahan pada pencapaian penebusan kekal kita? Apakah pengaruhnya bagi kita bahwa korban-Nya yang satu itu, tidak hanya bagi penebusan dosa, tapi juga bagi penyucian? Selama manusia mempunyai arti nurani yang buruk, dapatkah ia benar-benar mulai menjadi baik atau bebas untuk melayani Allah yang hidup?
  15. Ibrani 10:10-18. Apakah korban Kristus menentukan? Apakah itu cukup?
  16. Ibrani 12:19-23. Fakta-fakta apa yang dirumuskan ayat-ayat ini secara indah sekali?
  17. Ibrani 12:1-3. Sikap dan tindakan apa yang mendasari kehidupan efektif Kristus di atas dunia ini? Dalam perlombaan lari, ke manakah pandangan kita harus ditujukan? Pada pelari-pelari lain, pada jalan, atau pada diri kita sendiri?
  18. Hubungan khusus apakah yang Yesus miliki pada iman kita? Apakah sikap-Nya terhadap kehinaan Salib? Mengapa? Apakah kesukaaan ada juga di depan kita? Apa pengaruhnya dalam hidup kita bahwa Kristus sekarang duduk di sebelah kanan Allah? Bacalah bersama-sama Ibrani 13:20-21 Kitab Wahyu adalah berita dari tahta Allah, pembukaan tabir Kristus dalam kemuliaan-Nya. Setelah suatu prolog kitab ini dimulai dengan penglihatan tentang Kristus yang berdiri di tengah-tengah Gereja. Kemudian Yohanes di bawa ke surga. Ia melihat allah di atas tahta dan segulung kitab dimeterai yang tak seorang pun dapat membukanya.
  19. Mintalah seseorang membaca Wahyu 5:1-6. Ketika Yohanes melihat Kristus sebagai Penguasa dan Pemenang, di tahta segala kemuliaan dan kuasa; apa yang ia lihat? Bandingkan dengan Yohanes 1:29
  20. Baca Wahyu 5:7-14. Mengapa, khususnya Kristus, dianggap patut dipuji dan patut dipercayakan mengatur masa depan?
  21. Apakah Domba yang disembelih itu hidup? Masih adakah tanda-tanda kebenaran bahwa Ia telah mati pada diri-Nya? Karena domba itu harus dimuliakan untuk selama-lamanya (ayat Wahyu 5:13), posisi apa yang dipegang oleh kenyataan kasih yang menebus itu dalam alam yang diciptakan Allah ini?
  22. Wahyu 6:1-2, 12-17. Apalagi yang kita pelahari tentang Domba itu? Apakah Ia, Kristus yang selalu rendah hati dan lembut? Perhatikan bahwa murka Domba itu yang dibicarakan dalam ayat 6. Apakah pandangan Allah tentang dosa sama juga dengan pandangan Kristus?
  23. Wahyu 7:9-17. Melambangkan apakah pembasuhan jubah dalam darah Domba ini?
  24. Perhatikan hubungan Allah dengan bangsa-Nya dalam ayat Wahyu 7:15-17. Apakah seorang Raja biasa hidup intim dengan bangsa-Nya, melindungi dan memuaskan mereka dengan kehadiran-Nya? Dalam peran apakah Domba itu terlihat? Perhatikan penggambaran Allah sebagai Penghibur. Bandingkan dengan Wahyu 20:3-4.
  25. Wahyu 11:15,12:9-11. Bagaimanakah orang-orang suci yang digambarkan di sini mengatasi berbagai macam pencobaan yang hebat yang mereka hadapi? Apakah makna darah Domba itu? Apakah kematian Kristus, lebih dari sekedar untuk menyucikan dosa? Faktor apakah pada Salib yang memberikan motif dan kuasa untuk menang? Lihat 2Korintus 5:14-15.
  26. Wahyu 19:5-9. Bagaimanakah sang Domba digambarkan di sini? Siapakah pengantin-Nya? Apa yang Allah hendak nyatakan kepada kita tentang hubungan kasih-Nya dengan kita melalui gambaran ini? Bandingkan dengan Yesaya 54:5,12:5.
  27. Wahyu 19:11-16. Bagaimanakah Kristus dinyatakan di sini? Apa yang kita pelajari melalui nama-nama-Nya? Di bagian mana lagi Dia disebut Firman Allah?
  28. Wahyu 21:1,22-27. Dalam penglihatannya tentang Surga dan Bumi yang baru, Yohanes melihat lagi Domba itu. Sepenjang kekekalan apakah kita akan berhenti mengingat kematian-Nya dan artinya bagi kita? Bandingkan dengan Efesus 2:4-7.
  29. Wahyu 22:3-5. Kristus muncul lagi sebagai Domba. "Dan mereka akan melihat wajah-Nya." Bandingkan dengan 1Yohanes 3:1-3. Bacalah bersama-sama Wahyu 22:20-21.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar