Suatu pendekatan untuk memahami anak usia 2 dan 3 tahun adalah melalui suatu pemahaman tentang pengalaman-pengalaman yang berharga bagi mereka. Pengalaman-pengalaman yang memiliki arti tersendiri bagi anak usia ini sering kali diartikan oleh orang dewasa sebagai cara hidup yang berbeda.
Pengalaman-pengalaman yang disebutkan berikut ini berasal dari laporan nyata orang tua yang memiliki anak usia 2 dan 3 tahun.
Anak usia 2 dan 3 tahun sering kali melibatkan diri mereka dalam kegiatan sehari-hari orang tua mereka. Mencuci piring, pergi ke toko, pergi ke binatu, naik mobil keluarga, mengisi bahan bakar mobil, mencuci mobil, dan merawat perabot rumah tangga merupakan minat yang membangun anak. Sering kali mereka akan meniru kegiatan-kegiatan ini dan berpura-pura mereka adalah bagian dari dunia orang dewasa, khususnya dunia ayah atau ibu mereka.
Anak usia 2 dan 3 tahun telah membangun minat dalam hal bercocok tanam, membuat taman, dan mengembangkan tanaman. Mereka biasanya senang bila diajak menggali, menyiram tanaman, menanam benih, dan mencabut rumput. Tetapi karena jangka ketertarikan mereka masih pendek, mereka akan segera merasa bahwa kegiatan ini adalah "kerja" dan mereka tidak akan tertarik lagi. Mereka juga ingin tahu tentang warna dan tekstur daun dan bunga, serta aromanya. Mereka mungkin akan merasa sangat senang bila ada tanaman di ruangan mereka.
Anak usia 2 dan 3 tahun memiliki ketertarikan awal pada alat-alat sederhana, seperti palu, catut, dan obeng. Tidaklah mengherankan bila para pembuat mainan membuat peralatan-peralatan seperti ini dari kayu atau plastik bagi anak-anak sehingga mereka bisa meniru ayah mereka dalam merawat rumah.
Anak usia 2 dan 3 tahun senang membuat buku tempel. Bila orang tua mau melibatkan diri dalam kegiatan ini, membantu anak membuka-buka majalah lama, mengoleksi gambar yang disukai anak, dan membantu anak menempelkannya di buku tempel itu, orang tua akan merasa bahwa anak mereka memiliki imajinasi yang terus berkembang dalam memilih dan menggunakan bahan-bahan ini. Gambar-gambar yang dipilih sebagai dasar minat anak pada usia ini antara lain adalah gambar binatang peliharaan, rumah, binatang ternak, keluarga, dan benda-benda yang berhubungan lainnya.
Kamar anak dan rumah merupakan tempat favorit. Ruang gerak mereka juga relatif kecil dibandingkan dengan ruang aktivitas anak-anak yang lebih tua; sebagian besar aktivitas mereka dihabiskan di kamar dan rumah. Pengalaman-pengalaman yang berpusat di kamar dan rumah merupakan sesuatu yang paling mereka sukai.
Binatang peliharaan memberi pengalaman yang berharga bagi anak usia 2 dan 3 tahun. Mereka mungkin memiliki binatang peliharaan sendiri atau mungkin binatang yang ingin mereka pelihara.
Anak usia 2 dan 3 tahun juga tertarik pada perawatan bayi di tengah keluarga mereka atau tetangga mereka. Mereka belajar bagaimana ayah dan ibu menggendong, memberi makan, dan merawat bayi. Hal ini bisa membangun keingintahuan alami yang dimiliki anak pada saat mereka masih bayi.
Anak-anak yang masih kecil ini membangun keingintahuan dan minat alami mereka terhadap hujan badai. Mereka sering kali belajar takut atau berani dari rekasi orang tua terhadap badai.
Orang yang melayani di rumah dan di komunitas, misalnya pengantar susu, tukang pos, polisi, pemadam kebakaran, dan pengangkut sampah, menarik minat anak-anak ini. Karena pekerjaan ini lebih menyentuh kehidupan anak usia 2 dan 3 tahun daripada pekerjaan sebagai akuntan, pengusaha, atau guru, lebih mudah dipahami bila mereka mengembangkan minat awal mereka pada pekerjaan-pekerjaan yang memang lebih dekat dengan mereka itu.
Suasana keluarga merupakan faktor penting dalam sikap anak-anak ini terhadap Tuhan dan firman-Nya. Bila mereka hidup dalam keluarga yang menderita karena stres, lebih sulit untuk menghormati kasih dan kebaikan Tuhan. Hubungan dengan orang tua, antara satu dan yang lain dan antara orang tua dan anak, memberikan kesan yang mendalam bagi anak-anak ini karena mereka membentuk konsep awal tentang hal-hal rohani.
Dunia buku merupakan suatu bagian penting dari pengalaman yang seolah-olah mereka alami sendiri. Tentu saja di tahap awal usia ini, anak-anak dikenalkan dengan buku-buku melalui orang tua yang membacakannya bagi mereka. Ini merupakan pengalaman yang penting karena bisa semakin mendekatkan anak dan orang tua, baik secara fisik maupun mental. Anak usia 2 dan 3 tahun siap untuk mendengarkan cerita Alkitab yang pendek, sederhana, dan mereka mampu memberikan reaksi terhadap cerita tersebut. (t/Ratri)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK