Salah satu acara yang sangat disukai anak-anak, khususnya pada waktu
perayaan Natal, adalah pertunjukan DRAMA, betul tidak? Nah, bagi
guru-guru Sekolah Minggu yang tahun ini memikirkan untuk membuat
pertunjukkan drama di acara Natal Sekolah Minggu, maka akan sangat
baik kalau anda mengetahui sedikit seluk beluk tentang metode drama
lebih dahulu.
Drama adalah suatu cerita yang diperankan oleh beberapa orang di
atas panggung, dimana mereka mengucapkan dialog langsung atau bisa
juga hanya dengan menirukan suatu tingkah laku tertentu yang jalan
ceritanya dibacakan oleh narator. Kegiatan drama seperti bermain
peran, drama pendek (skit), wayang/boneka, pantomim dan sebagainya
merupakan kesempatan belajar yang sangat berharga bagi anak-anak,
karena anak dapat ikut terlibat secara langsung. Bagaimana metode
drama ini dipakai untuk mengajarkan Firman Tuhan? Bagaimana kita
memanfaatkannya untuk mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak-anak?
Memakai Metode Drama untuk Mengajarkan Firman Tuhan
Metode drama dapat menjadi salah satu alat yang berguna untuk
mengajarkan kebenaran Firman Tuhan secara unik. Karena sebagaimana
dalam teori belajar, anak akan belajar paling banyak bukan hanya
lewat mendengar dan melihat saja, tapi juga dengan terlibat secara
aktif. Oleh karena itu memerankan dan memperagakan tokoh-tokoh dalam
cerita Alkitab adalah cara yang paling tepat untuk membuat anak-anak
aktif. Selain itu ada beberapa keuntungan-keuntungan lain yang dapat
kita ambil dari menggunakan metode drama, yaitu:
Cara efektif untuk menolong anak belajar konsep-konsep, prinsip
prinsip dan sifat-sifat manusia yang abstrak. Banyak konsep
kebenaran abstrak dalam Alkitab, misalnya kasih, sukacita, iman
pengharapan yang sulit diajarkan kepada anak-anak kalau hanya
diterangkan lewat kata-kata saja. Namun melalui drama
konsep-konsep abstrak tsb. dapat dituangkan dan dipraktekkan dalam
bentuk yang lebih konkrit. Cerita-cerita Alkitab menjadi hidup
dan kebenaran Alkitab akan lebih relevan.
Kemampuan anak untuk berkonsentrasi terbatas (15 menit), lebih
dari itu akan sulit. Oleh karena itu mendengarkan satu orang yang
berbicara secara monoton akan membuat anak cepat bosan. Dengan
drama anak mendapat lebih banyak variasi sehingga anak bisa
bertahan duduk dan mendengarkan cerita lebih lama.
Dengan mendengar dam melihat cerita lewat drama anak akan
mengingat apa yang diajarkan lebih baik; apalagi untuk anak-anak
yang terlibat langsung dalam memainkan drama. Ini sekaligus
menjadi pengalaman yang mendorong mereka untuk mempraktekkannya
Melalui drama anak akan mendapatkan kesan emosi yang mendalam
karena dengan melihat secara langsung adegan itu dimainkan anak
akan mendapatkan kesan emosi tidak mudah dilupakan.
Bagi anak-anak yang terlibat dalam memainkan drama, mereka dapat
belajar untuk mengekspresikan emosi-emosi tertentu, tanpa resiko
untuk terlibat secara pribadi karena ia hanya memerankan peran
orang lain.
Melatih anak untuk berani berdiri didepan umum dan memberikan
rasa percaya diri kalau mereka berhasil melakukannya.
Membangun kemampuan kerjasama dalam kelompok, karena di dalam
memainkan drama anak akan harus melihat, mendengarkan, menunggu
dan membantu orang lain agar dia bisa memainkan peranannya dengan
baik.
Mendorong anak berkreasi dan mengembangkan talenta yang ada,
misalnya memimpin, berpidato, berakting, dll. Talenta tsb. akan
sangat berguna bagi guru untuk bisa difollow-up untuk mengenal
anak lebih baik dan mengarahkannya dikemudian hari.
Setelah kita memengetahui keuntungan-keuntungan yang kita bisa
dapatkan, maka sekarang kita akan melihat pengetahuan apa saja yang
guru perlu ketahui untuk bisa memakai metode ini dengan baik?
Berikut ini beberapa aspek drama yang perlu kita perhatikan:
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pementasan drama
Alur Cerita
Sebagai guru, anda harus benar-benar memahami jalannya cerita
dari satu adegan ke adegan berikutnya, sehingga dapat memberikan
pengarahan yang benar kepada anak-anak.
Waktu
Alokasi waktu harus diatur dengan baik untuk setiap adegan, agar
setiap adegan tidak menyerap waktu terlalu banyak. Untuk itu
koordinasikan dengan seksi acara agar anda memiliki kejelasan
waktu yang disediakan oleh panitia untuk pementasan drama tsb.
Jika ternyata drama tsb. terlalu panjang, anda dapat memotongnya
sesuai waktu yang disediakan panitia.
Penokohan
Pilihlah anak-anak yang memiliki kemampuan (menghafal dan
berakting) dan keberanian untuk menjadi pemeran utama, yang harus
mengucapkan dialog. Namun demikian anda jangan mengabaikan anak
anak yang pemalu. Mereka tetap dapat diikutsertakan dalam drama
sebagai pemeran pembantu atau figuran yang tidak perlu
mengucapkan banyak kata-kata.
Setting Panggung
Penataan panggung ini dapat disesuaikan dengan besarnya pangguna
Untuk panggung yang besar dan luas, maka bisa ditata sedemikian
rupa sesuai dengan adegan-adegan dalam naskah (dua atau tiga
latar belakang). Namun untuk panggung yang tidak besar, pangguna
dapat ditata dalam tiap babak. Untuk model seperti ini harus ada
petugas khusus yang dapat mengosongkan dan menata perlengkapan
yang diperlukan dengan cepat untuk adegan berikutnya.
Kostum Pemain
Sedapat mungkin sediakan kostum yang sesuai dengan cerita untuk
menambah semarak pementasan cerita. Kostum dapat dibuat sendiri
dengan cara melipat kain menjadi dua, lalu diberi lobang
secukupnya di tengah agar kepala bisa masuk. Jahitlah bagian
bawah lengan dan samping kiri kanannya. Guntinglah kain untuk
ikat pinggang dengan lebar 7 cm dan panjang 120 cm. Dan buatlah
kerudung untuk laki-laki dan untuk perempuan. Untuk malaikat
gunakan kain putih, untuk laki-laki gunakan kain bergaris, untuk
perempuan gunakan kain polos berwarna muda. Agar lebih jelas
lihat pada Buku Pintar Sekolah Minggu I, terbitan Yayasan Gandum
Mas, halaman 141.
Musik Pengiring
Iringan musik dapat digunakan untuk mendukung suasana dalam
setiap adegan dan setiap babak. Untuk itu persiapkan musik
pengiring yang sesuai dengan semangat setiap adegan. Untuk
suasana gembira gunakanlah musik yang riang. Untuk suasana
yang syahdu gunakan alunan musik yang lembut. Apabila tidak
ada musik pengiring, anda dapat meminta beberapa anak untuk
menyanyikan beberapa lagu pujian yang lembut untuk mengiringi
pergantian tiap-tiap babak dalam drama.
Lighting
Lighting juga dapat digunakan untuk mendukung suasana. Anda bisa
menggunakan spot light dengan aneka warna. Namun apabila tidak
ada spot light, anda dapat menggunakan bolam aneka warna yang
ditata sedemikian rupa, sehingga anda dapat mengatur warna lampu
yang diinginkan dalam setiap babak. Tentunya harus ada seorang
operator yang mengatur hal ini. Namun demikian drama tetap bisa
dilangsungkan dengan lampu yang ada, kemudian pada saat
pergantian antar babak, lampu di atas panggung dimatikan.
Sound System
Sediakan sound system yang memadai, dan beberapa mikrofon di
panggung agar anak tidak perlu berteriak dalam mengucapkan
dialognya.
Salah satu cara yang bagus untuk menghindarkan masalah sound
system atau anak lupa dialognya adalah: a. Dengan merekam
terlebih dahulu semua dialog dan musik latar belakang drama ini
Pada waktu pementasan para pemain hanya mengikuti dan melakukan
gerakannya saja. b. Dialog drama dibacakan orang lain di belakag
panggung, atau dengan narator. sehingga pemain drama hanya
melakukan gerakan pantomim sesuai dengan cerita tersebut.
Latihan
Usahakan latihan sebanyak mungkin agar anak semakin mahir dalam
melakukannya (jangan kuatir bahwa anak akan bosan latihan, karena
anak suka mengulang-ulang adegan, khususnya jika mereka senang
dengan ceritanya). Dalam latihan yang perlu diperhatikan:
- latihan menghafal naskah dan urutan-urutan adegan
- latihan suara, khususnya intonasi suara
- latihan ekspresi wajah dan sikap
- latihan akting adegan yang sulit-sulit
Pada awal latihan sebaiknya ada guru yang memberikan contoh lebih
dahulu, selanjutnya anak menirukannya. Pada akhir latihan adakan
gladi resik, di tempat yang sesungguhnya, termasuk dengan
kostumnya dan sound systemnya supaya anak tidak canggung pada
waktu pementasan.
Pementasan
Pada saat pementasannya, pastikan anak-anak tidak tegang (jika
guru tegang kemungkinan anak akan ikut tegang). Berikan waktu
persiapan extra supaya tidak terburu-buru, khususnya dalam
mendandani anak dan memakaikan kostumnya. Akan lebih baik jika
anak sudah siap 10-15 menit sebelum pementasan. Jika pada
pementasan anak lupa dialog/lupa urutan adegan, maka berikan
kata-kata bantuan dari belakang untuk menolongnya mengingat apa
yang harus dilakukan.
Nah... mudah-mudahan ulasan kami ini membantu guru mengetahui apa
yang harus dipersiapkan untuk mementaskan drama Natal di Sekolah
Minggu anda.