Apa yang Yesus Ajarkan tentang Doa (Yohanes 17)


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Pada saat Yesus selesai berdoa, murid-murid-Nya berkata kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." (Lukas 11:1). Jelaslah bagi kita bahwa para murid-murid itu memiliki perasaan yang sama dengan kita, yaitu merasa perlu menjadi lebih dekat lagi dengan Allah dan bisa bersekutu dengan-Nya.

Jauh dalam hati kita, kita tahu bahwa kelemahan pribadi kita adalah ekspresi dari kelemahan hubungan kita dengan Allah. Kita juga tahu bahwa kekuatan, kedamaian, kelembutan, dan kesenangan apa pun yang kita miliki, semuanya itu berasal dari Allah. Kita juga akan meminta kepada Allah agar mengajar kita berdoa.

Kita diyakinkan bahwa Yesus dapat mengajar kita berdoa, karena kehidupan-Nya sendiri merupakan contoh dalam hubungan-Nya dengan Allah yang sempurna yang pernah dilihat dunia. Meskipun Ia adalah inkarnasi dari Anak Allah, Ia tidak hidup sendiri. Ia tergantung kepada Bapa-Nya. Ia berkata bahwa Ia tidak hidup sendiri, tetapi Ia sangat dekat dengan Bapa-Nya (Yohanes 8:16). Kesaksian-Nya, mujizat- Nya, dan ajaran-Nya berasal dari Allah. Ia datang untuk mengerjakan kehendak Bapa-Nya. Untuk semua dosa yang ada di dunia ini, Ia berdoa, "Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).

Kita juga tahu bahwa Ia mengkritik dengan tajam para pemimpin agama pada masa-Nya karena mereka telah mengabaikan doa. Dia datang ke Yerusalem dan mendapati rumah ibadah telah berubah menjadi tempat penukaran uang. Mengusir pedagang dan binatang yang ada di dalamnya dan membalikkan meja, Ia berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." (Lukas 19:46). Kritik tersebut benar-benar tajam. Rumah ibadah yang sangat indah, dibangun dengan biaya dan tenaga yang mahal, dipersembahkan sebagai simbol kemuliaan Allah dan hukum-Nya, berubah menjadi tempat untuk jual beli, bahkan menjadi sarang penyamun! Bagaimana dengan kita? Apakah waktu kita untuk menyembah Tuhan kita gunakan untuk berdoa? Apakah kita kadang-kadang secara tak sengaja menggunakan rumah Tuhan sebagai tempat untuk mengagungkan manusia dan untuk sementara melupakan Tuhan? Marilah kita meminta seperti yang dilakukan oleh para murid, "Tuhan, ajarilah kami berdoa."

CONTOH DOA YESUS

Bagaimanakah pola doa itu? Murid-murid meminta kepada Yesus untuk mengajari mereka berdoa. Lukas mencatat bahwa Tuhan menjawab pertanyaan itu dengan memberikan doa yang biasa kita sebut "Doa Bapa Kami". Dalam memberikan doa itu, Yesus tidak bermaksud agar doa itu menjadi kalimat-kalimat hafalan. Firman-Nya, "Karena itu berdoalah demikian:..." (Matius 6:9) menunjukkan sifat doa, bukan pola doa yang wajib dilakukan.

Pentingnya doa sebagai sebagai pola ditingkatkan oleh pengertian dari doa itu sendiri. Yesus mengajarkan bahwa semua doa akan dituntun oleh prinsip-prinsip yang sama dengan doa Bapa Kami. Kita sudah sering merasakannya. Tetapi karena pengaruh yang sangat besar dan pentingnya doa ini, maka mungkin akan sangat bermanfaat jika kita sedikit mendiskusikan arti pentingnya di sini.

Ditujukan kepada Allah

Terlebih dahulu perhatikan tujuan utamanya adalah kepada Allah: "Bapa Kami". Ada banyak fakta yang bisa kita pelajari bahwa Yesus juga menggunakan istilah ini. Dia tidak memberikan suatu diskusi teologikal tentang Allah; dengan singkat Dia menyebutkan "Bapa". "Bapa" melambangkan seseorang yang memberi kita hidup. Dia tidak hanya memberi kita hidup secara fisik tetapi melalui-Nya kita telah dilahirbarukan, "bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." (Yohanes 1:13).

Ungkapan umum, "Dia meletakkan seluruh dunia ini dalam tangan-Nya," mengakui kebenaran bahwa Tuhan adalah Bapa kita. Dimana pun orang yang kita kasihi itu berada, kita tahu bahwa tak seorang pun lepas dari perhatian dan kasih-Nya. Dia adalah Bapa kita, berada dimana saja, dan perhatian-Nya selalu tertuju kepada setiap anak-anak-Nya. Dia berada di surga, tetapi itu tidak berarti bahwa dia jauh. Mengenal-Nya sebagai Bapa berarti segera mengakui persaudaraan yang berikan kepada semua umat-Nya.

Permohonan

Dalam doa yang ditujukan kepada Allah ini terdapat tujuh permohonan. Permohonan-permohonan ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, ditujukan kepada Allah dan kerajaan-Nya. Kelompok kedua, terdiri atas empat permohonan, bagi kita dan kebutuhan kita. Pada kelompok yang pertama, kita tujukan dari yang tertinggi pada kehidupan kita yang sesungguhnya. Pada kelompok yang kedua, kita memulainya dari kebutuhan yang paling mendesak, kemudian naik dan masuk ke dalam pengakuan dosa dan dijauhkan dari setan.

"Dikuduskanlah nama-Mu" adalah pengakuan bahwa Allah adalah kudus dan dihormati. Ini adalah pengakuan bahwa manusia akan menghormati Allah. Kesalahan yang fatal akan bisa dihindari jika manusia benar- benar menghormati Allah. Kita cukup hanya menuliskan nama-Nya pada mata uang kita atau menyebutkan nama-Nya pada saat kita menghormat bendera. Allah hanya akan dikuduskan jika manusia benar-benar meninggikan-Nya.

"Datanglah kerajaan-Mu" adalah suatu pengakuan bahwa hukum Allah harus diketahui oleh semua manusia di dunia. Kedatangan Kristus menyatakan bahwa kerajaan-Nya sudah dekat. Dia menunjukkan kepada kita bahwa kerajaan-Nya perlahan-lahan menyebar di seluruh dunia, sehingga doa kita adalah agar kerajaan-Nya tersebar. Kita memohonkan ini pada saat berdoa agar Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian-Nya itu (Matius 9:38). Harapan orang-orang Kristen adalah agar Tuhan memerintah semuanya.

"Jadilah kehendak-Mu". Bagaimanakah kehendak Allah terjadi di bumi dan di surga? Hanya jika manusia mau berhenti memberontak dan mulai mengasihi Allah, bekerja pada karya keselamatan Kristus. Doa kita bukanlah untuk suatu tindakan Tuhan yang memaksa dengan cara mengumpulkan orang untuk datang ke hadirat-Nya. Tetapi ini adalah suatu doa yang dengan kekuatan gospel membuat manusia patuh dan mau menghadap Tuhan dengan senang hati.

"Makanan kami hari ini". Dapat menyimbolkan semua kebutuhan fisik dalam hidup kita. Kita harus mendoakan ini. Kita harus mengakui ketergantungan kita dan mengekang keegoisan kita terhadap materi. Doa kita adalah makanan kami "hari ini". Tergantung kepada-Nya setiap hari adalah kuncinya. Kita tidak perlu mengumpulkan kekayaan. Tuhan selalu mencukupi.

"Ampunilah kesalahan kami". Ini adalah kebutuhan yang lebih diperlukan daripada makanan atau pakaian. Percayalah bahwa dosa diampuni, kesalahan dihapuskan, dan persekutuan dipulihkan adalah anugerah terbesar yang dimiliki oleh jiwa kita. Dunia yang tidak ada batasnya dan manusia yang penuh dengan kata-kata merupakan peluang yang besar bagi kekecewaan. Di tengah-tengah ketidakpastian, manusia mencari cara untuk melepaskan bebannya. Hanya Tuhan yang bisa memberikan jaminan kedamaian, karena jaminan itu berasal dari pengampunan dan penyerahan diri.

"Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat". ungkapan tersebut merupakan pengakuan yang keluar dari kejujuran kelemahan kita. Kita membutuhkan kekuatan untuk pergumulan rohani yang harus kita hadapi. Kita tahu bahwa pergumulan pasti berat. Kita tahu bahwa Dia akan menolong kita. Kita berdoa agar Ia menolong kita.

Hal menarik dari doa ini, dan juga seluruh perkataan Yesus adalah bahwa kita tidak pernah mengukur kedalamannya. Anda bisa belajar berdoa seperti seorang anak kecil; Anda masih bisa mempelajarinya jika Anda telah mencapai puncak kehidupan. Ini adalah suatu contoh. Kita perlu mempelajarinya. Kita harus benar-benar berusaha memahami apa arti mengikuti tuntunan-Nya. Jika kita dapat memahaminya, maka doa kita akan menjadi pusat pengakuan orang yang lemah rohani dan orang ini bisa mulai menjadi pengakuan yang serius dan sungguh- sungguh dari orang Kristen yang sedang dewasa.

Tuhan Yesus berdoa dan Ia juga mengajar kita berdoa. Tidak diragukan lagi bahwa kegagalan dalam hidup kita adalah akibat langsung dari kita kurang bersungguh-sungguh dalam berdoa. Hak terbesar manusia ini sering diabaikan. Dan hak ini tidak diserukan kepada kita tanpa dilakukan, dipersembahkan, diperhatikan. Ya, kita semua harus berdoa kepada Tuhan, "Ajarilah kami berdoa".

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Artikel: 
What Jesus Taught about Prayer
Judul Buku: 
What Jesus Taught
Pengarang: 
George Alder
Halaman: 
77 - 78 dan 82 - 84
Penerbit: 
The Standard Publishing
Kota: 
Ohio
Tahun: 
1965

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar