BUKU PEDOMAN GURU
Gereja Dewasa ini memerlukan guru-guru yang terlatih, yang mencurahkan seluruh perhatiannya kepada persiapan, seluruh hatinya kepada penyajiannya, serta seluruh hidupnya pada pelajaran. Guru harus memiliki satu pedoman yang dapat digunakan untuk mempersiapkan seluruh pelajaran. Dengan adanya buku pedoman, guru dapat mengadakan persiapan yang matang sehingga dapat bersikap tenang di depan kelas, menguasai bahan pelajaran dan memiliki pengetahuan tambahan tentang kebenaran Alkitab.
Dalam mempelajari pelajarannya, seorang guru akan membaca Alkitab. Mula-mula untuk mengetahui ceritanya, kemudian untuk mengetahui kejadian-kejadiannya, berikutnya untuk orang-orang yang disebutkan di dalam cerita itu, lalu memahami doktrin dan ajarannya yang praktis; dan akhirnya untuk mengetahui inti cerita itu. Setelah penyelidikan yang dilakukan sendiri, guru harus mencari keterangan tambahan dari buku pedoman guru dan lain sumber. Dengan mengikuti urutan ini, dia secara pribadi menemukan banyak fakta yang disebutkan di dalam sumber-sumber lain itu dan merasa puas telah meletakkan dasar bagi pengajarannya.
Buku pedoman guru harus melengkapi pengetahuan untuk guru sendiri. Buku itu harus dipakai bersamaan dengan Alkitab, jangan sebagai penggantinya. Setiap guru yang memakai buku pedoman guru tanpa menelaah ayat-ayat Alkitab itu terlebih dahulu tidak mungkin akan menyajikan pikiran-pikiran atau pengajaran yang ditemukannya sendiri.
Buku-buku pelengkap (supplement) lain adalah misalnya buku-buku yang menjelaskan ayat-ayat yang sukar, memberikan contoh dan lukisan yang cocok, dan memberikan keterangan yang diperlukan tentang tata cara dan kebiasaan kuno. Guru hendaknya memakai buku-buku yang berpusat pada Alkitab serta menghormati Kristus sehingga dia bisa memperoleh pengertian, penafsiran, dan penerapan yang benar dari nats Alkitab.
Buku pedoman guru adalah modal yang berharga karena menyediakan bahan pelajaran Alkitab dan keterangan untuk bisa mengerti hubungan bahan ini dengan kelompok usia yang akan diajar.
1. Bahan Pelajaran Alkitab
Buku pedoman guru dapat merupakan sumber penelaahan Alkitab yang bermanfaat, yang berkaitan secara langsung dengan pelajaran. Meskipun pedoman guru itu harus dipelajari, tidaklah perlu membatasi pengajaran dengan isinya. Bacaan Injili bagi program pendidikan di gereja biasanya berisi bahan keterangan alkitabiah yang baik untuk memberikan kepada guru suatu dasar yang luas untuk mengerti isi pelajaran.
2. Memperhatikan Kelompok Usia
Melayani murid-murid berarti memenuhi kebutuhan mereka yang mendalam. Buku pedoman guru dapat menolong guru mengerti murid- muridnya dan kelompok usianya serta melihat bagaimana pengetahuan Alkitab dapat memenuhi masalah kehidupan masa kini. Seringkali dalam buku pedoman diketengahkan masalah-masalah yang sama dengan masalah yang terdapat dalam suatu kelas tertentu, karenaya pelajaran dapat disesuaikan dengan suatu kebutuhan yang telah diketahui.
Seorang guru yang sudah siap tidak perlu melihat buku pedoman selama jam pelajaran. Dengan mengajar dari Alkitab, dia mengingatkan murid-muridnya bahwa pengajaran Kristen berasal dari Firman Allah yang diilhami. Sikapnya terhadap Alkitab menyatakan dengan jelas betapa tinggi mutunya.
BUKU PEDOMAN MURID
Selain buku pedoman guru, dalam pelayanan Sekolah Minggu ada pula buku pedoman untuk murid. Buku Pedoman Murid adalah alat pengungkapan yang penting. Buku itu menggambarkan dan menetapkan tanggapan murid terhadap pengajaran. Buku pedoman itu hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan dan bukannya tujuannya sendiri Guru yang sangat mementingkan kebersihan dan kerapian buku-buku pedoman murid-muridnya itu akan menggagalkan tujuan utamanya.
Dengan anak-anak yang lebih tua, sebaiknya buku pedoman murid itu dipelajari dan dikerjakan di rumah. Atas dasar pekerjaan mereka ini, guru dapat membangun struktur pendidikan yang unggul. Seorang guru yang baik akan meminta kerjasama keluarga si pelajar, karena tanpa kerjasama itu, pelajar hanya membuat sedikit persiapan saja atau tidak sama sekali.
Dalam keadaan-keadaan tertentu, sebagian dari jam pelajaran dapat dipergunakan untuk pelajaran yang diawasi. Pekerjaan tertulis yang ada dalam buku pedoman dapat dikerjakan pada saat ini. Banyak guru yang telah memakai metode ini dengan hasil yang baik. Mereka mematuhi prinsip pendidikan, yaitu mengajar adalah mendapatkan tanggapan.
Untuk anak-anak di atas usia taman kanak-kanak, setiap buku pedoman murid harus meliputi:
1. Pekerjaan Menulis
Mungkin ada tempat kosong yang harus diisi, kalimat yang harus disempurnakan. Tambahan tugas penulisan yang kreatif akan menolong murid untuk menuliskan pengetahuannya dan menyediakan tanggapan pribadi terhadap pengajaran.
2. Pekerjaan Mencari
Murid yang diminta untuk mencari suatu jawaban di dalam Alkitab mungkin sekali akan mengingat keterangan itu. Aktivitasnya akan memberi kesan pada pribadinya dan memperkembangkan inisiatifnya untuk menemukan kebenaran.
3. Pekerjaan Menggambar
Pelajaran itu akan lebih tertanam apabila murid menggambar sebuah peta, tabel, grafik atau gambar. Gambaran ini tidak perlu betul atau sempurna sekali. Peta Palestina mungkin menunjukkan perbatasan, yaitu Laut Tengah, Danau Galilea, Sungai Yordan, dan Laut Mati. Pelajar itu dapat menunjukkan serta menuliskan nama beberapa kota penting. Inilah faktor-faktor ilmu bumi yang pokok bagi pelajaran tentang kehidupan Kristus. Lain-lain hal dapat ditambahkan sementara cerita itu berlangsung.
4. Pekerjaan Menerapkan
Pencarian akan pengetahuan dan pengertian telah mencapai sasarannya ketika murid sanggup mengalihkan ide-ide baru menjadi pengalaman dalam kehidupannya sendiri.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK