Kelemahan fisik adalah kondisi di mana seorang anak memiliki keterbatasan kemampuan terutama secara fisik. Kelemahan ini biasanya dapat dilihat karena anak bergerak secara canggung atau karena anak membutuhkan peralatan khusus seperti kursi roda, alat penahan, atau anggota badan buatan yang harus digunakannya untuk dapat bergerak.
DEFINISI DAN PENYEBAB-PENYEBABNYA
Seseorang yang menyandang kelemahan fisik biasanya dikarenakan oleh kelemahan syaraf (misalnya, "cerebral palsy" atau epilepsi), kelemahan ortopedi (misalnya, tulang yang rapuh atau artritis), atau gangguan kesehatan lainnya (misalnya, penyakit jantung atau asma). Tingkat keterlibatannya mulai dari kelemahan yang ringan hingga sangat parah, sampai kelumpuhan yang memaksa seseorang untuk terus- menerus duduk (Joni and Friends, "All God`s Children", Woodland Hills, California: Joni and Friends, 1981). Anak-anak dengan kelemahan syaraf adalah anak-anak yang cacat karena sistem syaraf pusatnya berkembang dengan tidak sempurna atau terluka (Kirk, p. 351). Anak yang mengalami kelemahan ortopedi adalah mereka yang memiliki kelumpuhan yang mengganggu fungsi normal tulang, persendian, atau otot-otot. Anak-anak yang memiliki kelemahan seperti ini harus diperlakukan khusus oleh sekolah (Ibid., p. 367). Oleh sebab itu, pemodifikasian tata ruang kelas yang memungkinkan bagi kehadiran anak itu amatlah penting.
Kelemahan fisik bisa disebabkan oleh cacat lahir (misalnya, perkembangan yang tidak sempurna sebelum dilahirkan), penyakit (misalnya, "poliomyelitis" atau "muscular dystrophy"), atau kecelakaan (misalnya, jatuh, kecelakaan, atau trauma pada otak).
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Meskipun ada berbagai jenis kelemahan fisik, mulai dari yang ringan hingga yang berat, guru harus memerhatikan sejumlah panduan dasar ketika mengajar anak-anak yang memiliki kelemahan fisik ini.
Kelas khusus untuk anak-anak yang memiliki kelemahan fisik
tidaklah perlu.
Kalau memungkinkan, kelas khusus seperti itu tidak perlu
diadakan, kecuali jika ada cacat tambahan yang memerlukan kelas
khusus (juga termasuk di kelas SM).
Dari apa yang dikemukakan di atas, ingatlah bahwa mereka adalah anak-anak yang kebetulan memiliki kelemahan fisik. Mereka memiliki keinginan, kebutuhan, dan perhatian yang sama seperti teman-teman mereka lainnya. Tuhan melihat "kelemahan" sampai kebutuhan rohani mereka. Sebagai guru, kita harus mengikuti teladan-Nya.
MODIFIKASI
Di samping fakta bahwa keberadaan kelas khusus pada umumnya tidak diperlukan, para guru dari murid-murid yang memiliki kelemahan fisik ini tidak akan siap jika tidak terlebih dulu merencanakan beberapa modifikasi khusus untuk kelas mereka. Berikut ini sejumlah panduan untuk menata supaya ruangan kelas menjadi nyaman dan dapat digunakan oleh anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bergerak.
Mintalah bantuan anak-anak lain untuk memberikan jalan atau membuat posisi yang sesuai dengan kursi roda. Interaksi seperti ini sangat berguna baik bagi anak yang cacat maupun yang normal.
Hal terpenting ialah memerhatikan berbagai persamaan di antara anak- anak tersebut. Untuk itu, guru yang memiliki murid dengan kelemahan ini perlu membangun pengertian dan penerimaan dalam hidup murid- murid yang normal. (t/ratri)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK