Richard L. Dresselhaus dalam bukunya Penginjilan di Sekolah Minggu,
menuliskan beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang pengajar
agar dapat menghasilkan suasana kreatif dalam kelasnya. Hal-hal
tersebut antara lain:
1. Memberanikan diri untuk mengadakan perubahan
Mengapa tidak mencoba metode dan pendekatan-pendekatan baru untuk
mengajar? Walaupun metode kuliah yang tradisionil mempunyai
nilai-nilai yang tidak boleh diabaikan, namun kelas itu mungkin
mendapat dorongan baru bila dibagi menjadi kelompok-kelompok
kecil yang dapat bekerja sama mencari kebenaran utama pelajaran
itu. Atau mungkin diskusi yang informil akan memberi kesempatan
kepada masing-masing anggota kelas untuk memberikan tanggapannya
hingga mereka merasa menjadi bagian yang penting dalam kelompok
itu.
2. Memakai orang
Mungkin sekali ada anggota-anggota kelas yang memiliki kecakapan
atau bakat yang istimewa. Mengapa Saudara tidak meminta mereka
sekali-kali menambahkan keterangan-keterangan kepada pelajaran
yang sedang disajikan? Seorang ahli hukum mungkin senang membahas
penghakiman Yesus dari segi hukum. Seorang petani dapat memberi
pengertian yang mendalam tentang perumpamaan-perumpamaan yang
dipakai oleh Yesus, yang berkisar pada metode pertanian pada
zaman itu. Seorang perawat dapat membantu kelas untuk mengerti
petunjuk-petunjuk dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul yang
menunjukkan latar belakang Lukas sebagai dokter. Seorang pemuda
belasan tahun dapat membuat penyelidikan berdasarkan ilmu jiwa
untuk cerita anak yang hilang agar dapat membantu kelas mengerti
faktor-faktor apa yang menimbulkan niat untuk melarikan diri dari
rumah. Hal "memakai orang" akan menghasilkan keanekaragaman dan
daya cipta, bila dipimpin dengan sepatutnya oleh pengajar.
3. Berdoa
Seorang pedagang telah memohon pikiran yang kreatif kepada Tuhan.
Bukankah ini doa yang patut bagi seorang pengajar? Roh Kudus
tidak terikat pada satu cara kerja. Bila menyelidiki kehidupan
Kristus nyatalah bahwa Ia memakai bermacam-macam cara. Yesus
mengajar dengan memberi pernyataan, dengan memberi teladan,
dengan perumpamaan, dengan mengizinkan orang lain bicara, dengan
berdiam diri, dengan memakai kata-kata yang indah. Mungkin dari
Yesus dapatlah kita belajar tentang kemungkinan-kemungkinan
keanekaragaman dalam pengajaran. Pelajar-pelajar akan menghargai
seorang pengajar yang mengubah-ubah cara mengajarnya.