Orang tua atau guru biasanya memberikan pengaruh-pengaruh yang
terpenting dalam perkembangan rohani anak-anak mereka. Perkembangan
rohani ini termasuk di dalamnya tanggung jawab dan kesempatan. Dalam
hal tanggung jawab, orang tua diperintahkan oleh Allah untuk
mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang Allah dan kasih-Nya
(
Orang tua bisa memanfaatkan jendela kesempatan yang mungkin hanya terbuka selama beberapa tahun saja. Orang tua yang bijaksana akan memanfaatkan kesempatan yang ada melalui saat-saat tertentu dalam hidup anak-anak mereka untuk mengajarkan sesuatu. Salah satu saat yang bisa digunakan untuk mengajar adalah setiap Desember, di mana Natal selalu mendominasi kehidupan masyarakat, sekolah, dan keluarga Kristen.
Meskipun kita tidak setuju dengan beberapa perayaan Natal yang bersifat komersial, kita bisa menggunakan acara tahunan ini sebagai kesempatan untuk membantu anak-anak kita belajar tentang mukjizat kelahiran Yesus.
Dalam sebagian besar masa dewasa saya, saya menghindari Natal, saya memercayai Natal sebagai penyembahan berhala, baik dalam arti yang sebenarnya dan dalam praktik sehari-hari. Saya sudah mempelajari bahwa anggapan saya tentang penyembahan berhala dalam arti yang sebenarnya yang paling banyak, dibesar-besarkan, dan pemahaman dari pekerjaan saya sebelumnya bahwa sekali penyembahan berhala tetap penyembahan berhala, adalah salah. Sekarang saya menyadari bahwa Tuhan adalah Pencipta dan Penyelamat setiap hari dalam kalender. Meskipun kita tidak tahu dengan pasti hari lahirnya Yesus, penjelasan yang panjang dalam Alkitab mengenai kelahiran-Nya mengajak kita untuk merayakan dan tetap memuji-Nya.
Sesungguhnya, kelahiran Yesus merupakan mukjizat terbesar Tuhan -- karena melalui kelahiran ini Tuhan menjadi manusia untuk menjadi Immanuel, Tuhan beserta kita. Tuhan menjadi manusia seperti kita; Tuhan datang untuk menyelamatkan kita. Terpujilah Tuhan yang Mahatinggi!
Bila disampaikan dengan tepat, pesan Natal yang alkitabiah ini menarik dan menyentuh hati anak-anak di mana pun mereka berada. Pikirkan tentang hal ini -- Tuhan mau masuk ke dalam dunia kita dalam bentuk bayi, yaitu Yesus, benar-benar Putra Allah dan benar-benar bayi manusia!
Mengapa Tuhan datang melalui cara yang seperti ini menjadi bagian dari misteri Kristus. Dengan menjadi seorang bayi, Tuhan benar-benar sama dengan keadaan kita yang paling lemah -- benar-benar ikut merasakan apa yang kita alami, termasuk seluruh penderitaan kita. Ini merupakan cara yang paling tepat untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa Tuhan mengasihi mereka -- Dia dulu juga seorang anak, sama seperti mereka. Dan kemudian Kristus tumbuh menjadi seorang pria, mati, dan dibangkitkan sehingga anak-anak ini bisa bersama-Nya dan bersukacita selamanya.
Natal memberi kesempatan yang baik kepada para orang tua dan pelayan anak untuk mengenalkan Yesus. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan cerita-cerita kelahiran Yesus -- kelahiran-Nya di kandang domba, kunjungan para gembala, dan akhirnya kunjungan orang-orang Majus. Banyak anak yang ingin ikut ambil bagian dalam drama yang menarik ini. Drama ini juga bisa menjadi acara yang ampuh untuk penginjilan.
Di rumah, hiasan Natal bisa dijadikan alat mengajar kepada anak-anak. Sebuah pohon Natal yang selalu hijau bisa mengilustrasikan bahwa Yesus adalah kehidupan yang kekal. Lampu dalam pohon Natal melambangkan Yesus sebagai terang dunia. Bertukar kado bisa digunakan untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang hadiah terbesar yang Tuhan berikan, yaitu Anak-Nya yang datang ke dunia ini dengan dibungkus kain lampin. Palungan dalam kandang binatang bisa digunakan untuk melambangkan keseluruhan cerita kelahiran ini.
Saran saya untuk para orang tua dan jemaat adalah gunakan Natal sebagai saat yang paling ampuh untuk mengajarkan bahwa segala sesuatunya mungkin terjadi. Ajarkan tentang Yesus dan khususnya, mukjizat kelahiran Yesus. Jangan lewatkan kesempatan besar ini.
Untuk membantu Anda memanfaatkan kesempatan Natal ini, berikut beberapa ide yang diambil dari "Help Your Child Discover the Real Christmas," Gospel Light, 1992.
Bantulah anak Anda untuk mengetahui fakta-fakta sederhana mengenai kelahiran Yesus.
Bacakan cerita Natal yang pertama kepada anak-anak Anda. Cerita ini bisa diambil dari buku-buku cerita Alkitab atau dari Alkitab dalam versi yang mudah dipahami. Katakan kepada anak Anda bahwa mereka akan mendengar cerita ini lagi di gereja. Hadirilah kebaktian Natal bersama keluarga, jangan pedulikan betapa sibuknya Anda hari itu! Dengarkan bacaan Alkitab dan nyanyikan lagu-lagu Natal bersama-sama. Kunjungilah toko buku Kristen dan pilihlah buku-buku tentang "Bayi Yesus" atau video-video yang menarik bagi anak Anda.
Bantulah anak Anda merasakan bahwa Yesus adalah hadiah kasih terbesar dari Tuhan.
Ingatlah bahwa kebanyakan respons anak merupakan suatu refleksi dari perilaku yang dia lihat di rumah. Tanamkan rasa sukacita, kasih, dan syukur dalam diri anak Anda.
Hindari (sebisa mungkin) kesibukan yang harus cepat-cepat dikerjakan pada saat hari libur yang bisa membuat anak merasa ditinggalkan. Fokuskan perhatian dalam menyiapkan perayaan kelahiran Kristus dengan cara yang rohani, yaitu dengan berdoa bersama dan merayakan masa Advent. Saat bersama dengan anak Anda, bersyukurlah kepada Tuhan karena telah memberikan Yesus.
Libatkan anak Anda dalam membuat hiasan, makanan, hadiah, dan kartu-kartu Natal untuk anggota keluarga dan teman-teman Anda. Tunjukkan kegembiraan kepada anak Anda saat Anda menyanyikan lagu Natal. Ajarkan kepada anak Anda lagu-lagu Natal yang dinyanyikan di gereja sehingga Anda juga bisa menyanyikannya bersama-sama di rumah. Pilihlah lagu-lagu yang berfokuskan pada Kristus. Pekalah terhadap saat-saat yang tepat untuk mengenalkan Tuhan dan doronglah anak Anda untuk berdoa kepada Tuhan dengan ucapan syukur dan pujian.
MERAYAKAN KELAHIRAN
Jagalah makna Natal supaya tetap jelas selama musim liburan ini dengan sering menyatakan, "Natal adalah saat yang menyenangkan karena Natal merayakan ulang tahun Yesus."
Buatlah dan hiaslah roti ulang tahun untuk Yesus. Anak-anak akan mengerti bahwa karena Natal untuk merayakan ulang tahun Yesus, maka harus ada roti. Nyanyikan "Selamat Ulang Tahun" Yesus dan bersama-sama buatlah rencana hadiah kasih apa yang akan keluarga Anda berikan untuk Yesus.
Beri Yesus hadiah ulang tahun bersama keluarga Anda dengan melakukan sesuatu yang sangat istimewa untuk orang lain. Buatlah kue-kue (atau bahkan makan malam) dan kirimkan kepada saudara-saudara yang sudah lanjut usia dan hidup sendiri. Bawalah makanan-makanan kaleng atau peralatan pribadi untuk petugas sosial. Bantulah keluarga yang kurang mampu dengan beramal. (t/Ratri)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK