Bacaan: Lukas 1:26-45
Sasaran Pelajaran: Setelah pelajaran ini ...
anak-anak akan menunjukkan pengetahuan tentang tokoh-tokoh dan peristiwa utama dalam pasal ini dengan menceritakan kembali cerita ini kepada guru pada akhir jam pelajaran;
dengan menggunakan kata-kata sendiri, anak-anak akan menunjukkan suatu pemahaman tentang apa yang istimewa dari Yesus; mereka dapat menjelaskan dua hal yang sangat istimewa tentang Yesus dari cerita ini; dan
anak-anak akan menunjukkan pengertian bahwa "tidak ada yang mustahil bagi Tuhan", dengan menunjukkan keadaan nyata dalam kehidupan sehari-hari di mana mereka bisa menerapkan prinsip ini untuk percaya kepada Tuhan.
Target Usia: Taman Kanak-Kanak (Usia 5 tahun)
Alat-alat yang diperlukan:
Alkitab yang sudah diberi tanda: Bacalah Lukas 1:26-45. Siapkan salinannya terlebih dahulu dengan memberi tanda pada butir-butir penting untuk menekankan dan menggarisbawahi hal-hal yang akan memerlukan penjelasan tambahan.
Alat-alat peraga: gambar Yusuf, Maria, Gabriel, Zakharia, dan Elisabet.
Kertas: Tulislah pernyataan-pernyataan berikut ini pada masing-masing kertas. Tempelkan kertas-kertas itu di dinding belakang ruangan Anda mengajar:
Rencana Pengajaran
Pembuka: Bagikan cerita pribadi ketika Anda belajar percaya pada Tuhan dalam situasi yang sulit. Contoh: Saya harus percaya kepada Tuhan ketika sedang mencari pekerjaan. Jelaskan kepada anak-anak bahwa cerita kita hari ini akan menunjukkan bahwa tidak ada yang sulit bagi Tuhan.
Buku: Gunakan gambar untuk mengenalkan hanya nama-nama tokoh kunci dalam cerita. Mintalah anak-anak untuk mendengarkan dengan cermat sehingga mereka bisa bercerita lebih kepada Anda tentang tokoh-tokoh ini setelah cerita selesai: Yusuf, Maria, Gabriel, Zakharia, dan Elisabet. Sekarang tunjukkan gambar, tetapi hanya katakan nama orang-orang itu.
Sebelum cerita dimulai, mintalah anak-anak menjelaskan apa artinya "Raja". Kemudian mintalah mereka untuk menjelaskan apakah "Anak" itu. Mintalah mereka untuk mendengarkan cerita dengan sungguh-sungguh supaya tahu bagaimana dua kata ini digunakan untuk menyampaikan kepada kita mengapa Yesus sangat istimewa.
Baca (dan ringkaslah) Lukas 1:26-45. (Baca dengan emosi dan jeda yang sering untuk menarik anak-anak pada bacaan ini.) Selama menceritakan cerita ini, tekankan dua hal penting tentang Yesus.
Setelah cerita selesai, tunjukkan gambar kepada anak-anak dan tanyakan nama anak-anak itu dan apa yang mereka pelajari dari cerita itu.
Mintalah anak-anak untuk menceritakan kembali cerita tersebut kepada guru pada akhir pelajaran. Gunakan gambar untuk membantu mereka. "Ok, bagus, dan apa yang terjadi kemudian?"
(Bila waktunya cukup, hal ini dapat diperagakan oleh lima sukarelawan: Gabriel, Yusuf, Maria, Zakharia, dan Elisabet.)
Mintalah para sukarelawan untuk menjelaskan dalam bahasa mereka sendiri dua hal yang sangat istimewa yang mereka pelajari dari Yesus dalam cerita ini.
Lihat: Tunjukkan kertas yang sudah ditulisi "pernyataan situasi" yang Anda tempelkan di dinding. Ingatkan anak-anak bahwa tidak ada yang mustahil bersama Tuhan. Minta mereka untuk memikirkan situasi apa yang akan menyulitkan Tuhan. Bacalah pernyataan itu.
Panggilah seorang anak untuk maju ke depan dan mengambil satu "pernyataan situasi" yang tidak terlalu sulit bagi Tuhan. Ulangi dengan menambah beberapa anak sampai semua pernyataan diambil. Kemudian mintalah kepada anak-anak untuk mengulanginya lagi bersama Anda.
Penutup: Mintalah beberapa sukarelawan untuk mengidentifikasi situasi hidup yang nyata di mana mereka bisa menerapkan prinsip "tidak ada yang mustahil bersama Tuhan" ini. (t/Ratri)
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK