I. PERANAN GURU DALAM PERKEMBANGAN ANAK
Sudah dijelaskan pada ceramah I bahwa guru sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam proses identifikasi. Pada ceramah II ini akan dijelaskan peranan guru dalam mengenal dan menolong anak.
A. Pengenalan guru terhadap anak
Guru yang berhasil adalah guru yang mengenal anak melalui pribadi
anak itu sendiri, lingkungan dan keluarga.
Sumber data tentang anak:
1. Guru wajib memahami pribadi anak
Melalui bergaul dengan anak, guru akan dapat mengetahui pribadi,
sifat-sifat, ciri-ciri, kemampuan dan kesusahan, semakin banyak
bergaul, semakin mengerti tentang pribadi anak. Yesus dapat
menempatkan dirinya sebagai guru yang baik sehingga Dia dapat
menegur murid-murid-Nya kalau tidak menjadi seperti anak-anak
yang tidak layak masuk dalam Kerajaan Surga,
2. Guru wajib mengenal lingkungan keluarga anak
Guru perlu mengetahui latar belakang kehidupan keluarga anak.
Rumah dan keluarga adalah lingkungan hidup pertama, anak
memperoleh pengalaman-pengalaman pertama yang mempengaruhi
jalan hidupnya. Lingkungan hidup pertama yaitu keluarga yang
memberi tantangan pada anak supaya dapat menyesuaikan terhadap
lingkungan hidupnya. Anak dibentuk oleh pendidikan dan situasi
di rumah tangga ada yang menguntungkan perkembangan anak ada
yang tidak.
Untuk dapat mengerti latar belakang kehidupan keluarga anak, diperlukan kunjungan. Dengan memahami keterangan-keterangan mengenai latar belakang dimana anak dibesarkan, kita dapat memahami pengaruh-pengaruh yang turut membentuk kepribadiannya. Sikap orangtua banyak mempengaruhi perkembangan anak:
3. Guru wajib mengenal dunia di sekitar anak/lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar kita.
Pengaruh lingkungan terhadap anak dapat dibagi menjadi dua:
4. Tingkah laku anak pada waktu mengikuti pelajaran
Tiap anak mengalami tempo, pertumbuhan-pertumbuhan yang berbeda. Dengan mengenal dunia anak dan dunia disekitar anak, guru sekolah minggu dapat melayani dan mengerti kebutuhan anak dengan tepat.
B. Hubungan antara Guru dan Anak
Hubungan antara guru dan murid bukan sekedar hubungan fungsional
yaitu hubungan yang didasarkan atas tugas atau fungsi yang dijalankan
seorang petugas. Bila guru hanya sampai hubungan fungsional akan
banyak mengalami kegagalan dan tidak akan mencapai sasaran yang
diinginkan seorang pendidik.
Dari kedua ayat ini dapat membawa guru-guru bukan hanya sekedar mengajar, selesai tugas habis perkara, tetapi dapat menempatkan diri sebagai orangtua dan teman dekat bagi anak-anak.
1. Guru sebagai Teman Dekat Anak
Ketrampilan dan kemampuan guru membawa diri kepada anak-anak
akan menyempurnakan hubungan antara guru dan murid dalam lingkup
guru sebagai teman dekat anak.
Beberapa cara yang dapat dipakai guru untuk menjadi teman dekat anak:
2. Guru sebagai Orangtua
Hubungan guru dengan murid dinyatakn seperti orangtua dan anak.
Orangtua menjadi pembimbing anaknya supaya, perkembangan anak
dapat berlangsung sebaik-baiknya tanpa ada hambatan atau gangguan.
Guru berada dalam lingkungan yang dekat dengan anak, dengan
demikian cukup besar pengaruhnya dan pembentukan pribadi dan
cita-cita anak. Anak cenderung untuk meniru tingkah laku guru,
dan peka terhadap sifat-sifat, tingkah laku yang diperlihatkan
oleh seorang guru didepan anak-anak. Peranan guru sebagai
orangtua kedua dapat dilihat sebagai berikut.
C. Tanggung Jawab guru Terhadap Perkembangan Anak
Nilai kehidupan anak-anak di mata Allah sangat tinggi sehingga Yesus pernah berbicara: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepadaku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah, Markus 10:14. Barangsiapa menyambut seorang anak dalam namaKu, ia menyambut Aku, Matius 18:5.
Guru Sekolah Minggu hendaknya dapat menghargai tanggung jawab yang dipikulnya untuk memperkembangkan sifat-sifat ilahi melalui Firman Allah di dalam diri Anak.
Tanggung jawab guru dapat dibagi:
1. Tanggung jawab kepada Tuhan
Yesus berbicara cukup keras kepada setiap orang yang mengajar
anak-anak, tetapi diselewengkan dalam kesesatan, Matius 18:6.
Mengajar firman Allah kepada anak-anak merupakan perintah Tuhan
yang harus dipertanggungjawabkan. Pengajaran harus sesuai dengan
ketentuan Allah. Mengajar Anak supaya melakukan Firman Allah
dan memberi kesaksian-kesaksian tentang kuasa Firman Allah
dalam pengalaman hidupnya.
2. Tanggung jawab kepada gereja:
Sekolah Minggu yang bertumbuh akan membawa perkembangan bagi
gereja lokal dan universal. Gereja dan Sekolah Minggu adalah
satu kesatuan. Kegagalan Sekolah Minggu adalah juga kegagalan
bagi gereja. Melalui lembaga Sekolah Minggu akan menambah anggota
jemaat dalam gereja. Sebagian besar dari tumbuhnya jemaat baru
datangnya dari Sekolah Minggu. Gereja melalui Sekolah Minggunya
dapat memenangkan banyak orang.
3. Tanggung Jawab kepada Negara
Sekolah Minggu yang bertumbuh dengan baik akan memberi pengaruh
bagi kemajuan moral yang baik untuk negara itu.
4. Tanggung Jawab kepada Orangtua anak
Orangtua anak akan menyerahkan kehidupan rohani anak hanya melalui
lembaga Sekolah Minggu. Sekolah Minggu akan menajdi sasaran orangtua
untuk menanyakan anaknya bila dalam keadaan nakal dll.
II. PENDEKATAN SEORANG GURU DALAM MENOLONG
Dalam kehidupan manusia dipengaruhi adanya: Pengaruh perkembangan tubuh, Pengaruh Kejiwaan, Pengaruh Lingkungan. Pendekatan untuk menolong harus melihat ketiga latar belakang ini yang banyak mempengaruhi hidup manusia.
Misalnya anak nakal dapat dipengaruhi karena faktor badaniah, faktor psikologis, faktor lingkungan sosial.
A. Tugas Guru dalam membimbing dan menolong
Tugas guru harus dapat melihat perubahan tingkah laku anak, baik
mereka di dalam kelas untuk mendengar pengajaran Firman Allah
maupun di luar kelas, perubahan tingkah laku anak diamati oleh
guru dan mencari tahu sebab-sebabnya.
1. Guru dalam membimbing dan menolong
2. Tujuan Bimbingan dalam Menolong
Bimbingan merupakan bantuan oleh seorang guru kepada anak didiknya.
Penyelesaian masalah bukan saja pada saat itu, tetapi memperhatikan
agar akibat pertolongan dapat berdampak positif pada perkembangan
pribadi anak.
B. Proses Menolong dan Memecahkan Masalah
Untuk Menolong dan Memecahkan Masalah anak, guru harus mengerti sumber masalah dari anak.
1. Sumber Masalah Anak
2. Menolong dan Memecahkan Masalah Anak
2.1. Menciptakan kontak melalui wawancara
dengan wawancara akan memudahkan guru untuk mengumpulkan
data tentang anak dan penciptaan hubungan
2.2 Menentukan masalah
2.3 Melaksanakan jalan keluar untuk menolong
2.4. Mengevaluasi dan tindak lanjut dalam menolong
III. KESIMPULAN
Guru dapat menjadi teman dekat dan orangtua bagi murid-muridnya, serta memecahkan masalah, bila mengenal anak dan mengerti, ikut merasakan masalah-masalah anak.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK