Sekolah Minggu dalam merayakan Natal sering mementaskan kisah kelahiran Tuhan Yesus. Ada yang disajikan dalam bentuk sandiwara, ada yang dalam bentuk gerak dan lagu. Bagi anak-anak yang saat itu baru pertama kalinya datang ke gereja karena diajak temannya, mata acara ini sangat menarik. Tetapi bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menjadi anak Sekolah Minggu, mereka kurang memperhatikannya karena sudah hafal jalan ceritanya. Solusinya? Bagaimana bila kisah itu disajikan dalam bentuk baru yang belum pernah mereka lihat? Misalnya, operet – opera kecil – di mana semua narasi dan dialoknya dinyanyikan dengan iringan musik.
Instrumentalia untuk memberi waktu Para GEMBALA (+domba) mengambil posisi di panggung.
Bait-1 + Bait-2 + Refrain dinyanyikan Koor mengiringi tarian Para MALAIKAT memberi warta kepada Para GEMBALA.
Musik interlude untuk memberi waktu Para GEMBALA & Para MALAIKAT keluar panggung. Pada saat yang sama BINTANG masuk dari pintu ruang pertunjukan, melintasi penonton, menuju panggung diikuti Para RAJA. Jumlah Para RAJA disarankan 5 orang untuk menghilangkan mitos orang majus berjumlah 3 atau 4 orang (termasuk Artaban).
Bait-3 + Bait-4 + Refrain dinyanyikan Koor mengiringi BINTANG & Para RAJA menari melintas panggung.
Instrumentalia mengiringi BINTANG & Para RAJA keluar dari ruang pertunjukan.
Urutan lagu:
Instrumentalia untuk memberi waktu YUSUP & MARIA mengambil posisi di depan palungan.
Bait-1 dinyanyikan GEMBALA “kelompok-1” tanpa Refrain. Setelah selesai mereka tetap berada di panggung.
Bait-2 dinyanyikan GEMBALA “kelompok-2” tanpa Refrain. Setelah selesai mereka tetap berada di panggung.
Refrain dinyanyikan oleh KOOR yang berdiri di tepi panggung sambil memperagakan syairnya. Pada baris pertama tangan kanan diangkat tinggi, pada baris kedua tangan kiri menempel di dada. Pada baris ketiga kedua tangan dipertautkan di depan dada.
Bait-3 dinyanyikan Para PEKERJA tanpa Refrain. Setelah selesai mereka tetap berada di panggung.
Bait-4 dinyanyikan ANAK tanpa Refrain. Setelah selesai ANAK tetap berada di panggung.
Refrain dinyanyikan oleh KOOR.
Perhatian: Palungan ditepikan, diganti dengan seorang anak balita. (Matius 2 : 16)
Bait-5 dinyanyikan Para RAJA yang masuk ke panggung mengikuti BINTANG. Setelah selesai mereka tetap berada di panggung.
Refrain + Coda dinyanyikan oleh KOOR. Sementara itu para pemain lainnya yang masih berada di bawah panggung naik ke panggung bersama Guru penanggung-jawab acara ini untuk masuk ke bagian penutup.
+++ Apabila ada acara persembahan, musik instrumentalia dimainkan sementara penonton maju ke depan memasukkan persembahannya ke dalam palungan yang telah dikosongkan.
Bagian 6: Aku senang Yesus mau datang.
Lagu ini telah diajarkan di kelas-kelas Sekolah Minggu beberapa minggu sebelumnya agar semua anak bisa menyanyikan lagu ini bersama-sama sebagai lagu penutup operet.
Tema
operet ini bisa dimunculkan dengan memberi penekanan pada bagian yang sesuai. Misalnya untuk tema “Di manakah Yesus kau tempatkan dalam hidupmu,” setelah lagu no.12 sebuah renungan singkat diberikan. Tema “Persembahan” bisa dimunculkan dengan mengajak penonton naik ke panggung untuk memasukkan persembahan materinya ke dalam palungan disusul dengan renungan singkat untuk mengajak penonton juga memberikan persembahan sikap hidup. Untuk penginjilan, ajakan menerima Yesus sebagai Juruselamat dilakukan setelah akhir bagian-4 Berita Bahagia Untuk Manusia. Tema “Yesus Datang Untuk Semua Anak” dapat ditekankan dengan menempatkan renungan Natal setelah menyanyikan lagu no.16.
My request: Jika Anda mementaskan Operet ini, berbaiklah hati dengan memposting satu fotonya di sini dan menyebutkan di mana foto itu diambil. Terima kasih sebelumnya.