Merencanakan Paskah Sekolah Minggu


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Perayaan kebaktian Paskah sekolah minggu sering diadakan tanpa perencanaan yang matang. Salah satu alasannya mungkin adalah karena perayaan Paskah selalu diadakan setiap tahun, sehingga dianggap sesuatu yang sudah biasa dan tidak lagi istimewa. Untuk seorang Kristen yang sudah lahir baru perayaan Paskah seharusnya menjadi hari raya umat Kristen terbesar karena hari Paskah mengingatkan kita akan kemenangan Kristus atas maut, yang berarti juga kemenangan kita yang telah ditebus oleh Kristus, karena Ia sungguh telah bangkit dan mengalahkan kuasa dosa. Itulah yang Paulus maksudkan ketika ia berkata "andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia- sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu" (1 Korintus 15:14).

Namun sayang sekali, inti berita Paskah yang luar biasa itu sering tidak sampai kepada anak-anak. Marilah kita, sebagai guru-guru sekolah minggu mengisi acara Paskah tahun ini dengan memberitakan Kebenaran akan kebangkitan Kristus sehingga anak-anak mendapat kesempatan untuk mengenal Tuhan mereka yang HIDUP! Bagaimana mewujudkan kerinduan ini? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita merencanakan Paskah sekolah minggu.

1. Inti berita PASKAH harus jelas.

Beberapa kunci kata yang harus mewarnai seluruh acara Paskah adalah: Kristus bangkit, Kristus mengalahkan kematian, Kristus mengalahkan maut, Kristus menang atas kuasa dosa, Kristus sungguh mengalahkan maut, Kristus menang atas kuasa dosa, Kristus sungguh hidup, Kristus hidup dalam hidupku. Oleh karena itu, tema-tema Paskah sebaiknya dibuat dalam kalimat yang pendek dan jelas. Hindarkan kata-kata abstrak yang sulit dimengerti artinya karena anak belum memiliki cukup kemampuan untuk menginterpretasi.

2. Acara PASKAH perlu dikoordinasi dengan baik.

Seperti seorang memakai pakaian, maka ia akan memerhatikan kombinasi warna dan hiasan yang cocok sehingga kelihatan serasi. Acara Paskah pun demikian, seluruh rangkaian acara harus diatur agar mendukung tema Paskah, baik nyanyian-nyanyiannya, renungan beritanya (cerita), dramanya, permainannya, dekorasinya, dll.. Hindarkan kegiatan-kegiatan ekstra yang akan mengalihkan anak-anak dari inti pesan/berita Paskah, misalnya kegiatan sosial, permainan yang tidak memiliki tema Paskah, atau rekreasi. Jadikan Paskah menjadi pelajaran rohani tentang iman Kristen yang paling mendasar. Dan sajikan itu dalam suasana yang menyenangkan.

3. Semua orang harus terlibat dalam perayaan Paskah.

Semangat Paskah bukan semangat pertunjukan satu orang (one man show) karena Paskah adalah perayaan kemenangan orang beriman di dalam Kristus. Oleh karena ikatan kasih di antara orang beriman akan mendorong kebersamaan, hal itu dapat tercermin baik dalam suasana maupun pada pembagian tugas pelaksanaan kegiatan ini. Semakin banyak guru terlibat semakin baik. Semakin banyak anak terlibat adalah yang terbaik.

4. Undangan perayaan Paskah.

Cara terbaik melibatkan anak-anak dan guru dalam mempersiapkan Paskah adalah dengan membuat brosur/pamflet/kartu/selebaran yang berisi undangan untuk anak-anak lain, khususnya yang sudah lama tidak datang atau yang belum memiliki keselamatan. Tularkan semangat penginjilan dalam hati anak-anak, dengan pergi bersama-sama berkunjung dan membagikan undangan perayaan Paskah. Guru memberikan contoh kepada murid-muridnya bagaimana mengundang anak lain untuk datang bersekutu dalam kebaktian Paskah dan menjadi teman bagi mereka. Sementara anak-anak saling mengenal, guru memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan orang tua mereka.

5. Tempat dan waktu penyelenggaraan Paskah.

Untuk sekolah minggu yang lebih senang menggabung seluruh anak sekolah minggu dalam acara Paskah, maka akan diperlukan tempat yang cukup luas agar anak-anak dapat berkumpul bersama. Kendala yang lain adalah diperlukan guru-guru untuk berada di antara anak-anak agar keributan dapat terkendali. Dan juga waktu pelaksanaan mungkin akan lebih lama dari biasanya. Pengabungan kelas-kelas perlu dilakukan jika ada acara yang istimewa, seperti drama Paskah, panggung boneka atau renungan (cerita) Paskah dengan memanggil pembicara yang ahli dalam bidangnya.

Melaksanakan perayaan per kelas dapat menjalin rasa keakraban, namun demikian persiapan akan tidak efisien karena masing-masing guru kelas akan membuat persiapan sendiri-sendiri. Untuk menghindarkan rasa persaingan antarkelas, guru-guru dapat diimbau untuk membuat acara yang sama di masing-masing kelas dan melakukan persiapan bersama-sama. Waktu pelaksanaan dapat dibuat lebih lama dari biasa, dan gunakan waktu untuk menolong anak mengerti berita Paskah dengan lebih baik.

6. Tindak lanjut perayaan Paskah.

Hal yang paling penting diperhatikan adalah bagaimana tindak lanjut perayaan Paskah ini. Mengadakan kegiatan itu mudah, tapi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berita Paskah itu tinggal dalam hati anak-anak dan terpelihara tidaklah mudah. Oleh karena itu, siapkan cara-cara bagaimana menolong agar benih yang telah ditaburkan mendapat siraman agar bertumbuh. Guru-guru perlu memberikan bimbingan dan perhatian, baik itu berupa cerita-cerita lanjutan di minggu-minggu berikutnya, ataupun dengan mengadakan pertemuan tatap muka secara pribadi untuk berdoa bersama/bersaksi atau memberikan tugas-tugas bacaan untuk anak yang lebih besar.

Diambil dari:

Penulis Artikel:Redaksi e-BinaAnak
Situs:http://pepak.sabda.org/pustaka/000015/ (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK)

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Sumber

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar